Share

Bab 954

Penulis: Sierra
Jessica luar biasa emosi. "Victor, kamu malah membelanya?"

Victor menatap ke arah Tasya. "Berdirilah."

Tasya segera berdiri. "Pak Victor, makasih."

Victor lalu memberi tahu, "Aku lagi kekurangan seorang sekretaris. Mulai besok, datanglah ke Grup Escala. Kamu akan jadi sekretarisku."

Victor secara resmi menunjuk Tasya sebagai sekretarisnya.

Jessica bertanya dengan ekspresi tak percaya, "Victor, kamu bisa-bisanya menjadikannya sekretarismu?"

Yuvi yang menyaksikan dari jauh juga cukup terkejut. Selama ini, orang-orang di sekitar Victor semuanya adalah pria. Dia bahkan tidak pernah punya sekretaris wanita. Namun sekarang, dia tiba-tiba membuat pengecualian untuk Tasya.

Andreas berujar sambil tersenyum puas, "Nona Yuvi, sepertinya Pak Victor mulai merasa iba pada Tasya."

Yuvi merasakan sesak di dadanya, seolah-olah hatinya diremas.

Sementara itu, Tasya nyaris tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya. Dia sontak menyunggingkan bibir merahnya. "Makasih, Pak Victor. Aku akan bekerja sebaik mun
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (16)
goodnovel comment avatar
medi hermit
penulis novel ini kayaknya idiot deh
goodnovel comment avatar
Indahcahyaning
iy dang ditamatkan hidup bahagia bersama pasangannya and biar gak berbelit Belit alias bulet...
goodnovel comment avatar
Ani Andriani
wenny kmna wenny?cerita nya jd yupy semua ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1134

    Resepsionis merasa bahwa pada saat itu, gambaran nyata tentang pernikahan keluarga kaya benar-benar terpampang di depan mata."Maaf, Nyonya Vania. Soalnya aku memang belum pernah melihat kamu sebelumnya."Vania berkata, "Nggak apa-apa. Sekarang, apa aku bisa langsung naik untuk menemui Pak Steve?"Resepsionis menjawab, "Nyonya Vania, mari biar kuantar."Vania menolak dengan halus, "Nggak perlu, lanjutkan pekerjaanmu saja. Aku bisa naik sendiri untuk menemui Pak Steve."Setelah itu, Vania membawa termos sup dan masuk ke dalam lift. Tidak lama kemudian, dia sampai di lantai 16. Di sini adalah area kantor presdir di mana ruang kerja Steve berada.Vania melangkah di atas karpet dan segera tiba di depan pintu ruang presdir.Vania merapikan penampilannya sedikit, lalu memasang senyum termanis sebelum mendorong pintu dan masuk. "Sayang, coba lihat apa yang kubawakan untukmu. Makanan penuh cinta lho ...."Vania sengaja menggunakan suara manja yang lembut karena dia tahu bahwa kebanyakan pria m

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1133

    Keesokan paginya.Ketika Vania membuka mata, dia mendapati dirinya tidur di atas ranjang.Wanita itu pun bangun dan duduk. Seingatnya semalam dia bekerja sampai larut, lalu ketiduran di atas meja. Kenapa sekarang dia malah terbangun di atas ranjang?Hanya ada satu kemungkinan, yaitu Steve yang menggendongnya ke ranjang.Sisi ranjang yang satu lagi sudah kosong. Sepertinya Steve sudah berangkat ke kantor.Vania mengambil ponselnya. Begitu melihat layar, dia langsung terkejut karena sekarang sudah pukul 8 pagi!Vania bisa-bisanya tidur sampai pukul 8 pagi!Biasanya, Vania sudah bangun sekitar pukul 6 pagi lebih, lalu pergi lari pagi, minum kopi, sarapan, dan mulai bekerja.Namun, hari ini Vania justru tidur sampai pukul 8 pagi.Ada apa dengannya?Apa Vania mulai jadi suka tidur?Saat itu, ponsel Vania berbunyi. Asistennya yang menelepon.Vania pun menekan tombol jawab. "Halo.""Kak Vania, kenapa kamu belum sampai di studio? Kamu nggak pernah begini lho! Jujur deh, apa semalam kamu main t

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1132

    Kenapa Vania bisa tertidur di atas meja?Steve berjalan mendekat dan melihat bahwa di tangan wanita itu masih ada pena gambar. Di atas meja penuh rancangan desain.Steve mengambil salah satu desain. Bakat dan kemampuan Vania dalam desain memang diakui banyak orang. Wanita itu benar-benar pantas mendapat reputasi yang dimilikinya.Namun, ketika orang lain hanya melihat sinar dan pencapaian Vania, Steve justru melihat kerja kerasnya.Vania selalu bekerja jauh lebih keras dibanding orang lain.Steve meletakkan kembali desain itu, lalu menatap wajah mungil Vania yang sedang tertidur. Dia sudah mengenal banyak putri keluarga terpandang, tetapi sebagian besar hidup nyaman dan pada akhirnya menikah dengan keluarga kaya yang setara. Ini pertama kalinya Steve melihat seorang putri keluarga terpandang yang bekerja sekeras ini. Cukup menginspirasi sebenarnya.Steve mengulurkan tangan dan dengan lembut menggendong tubuh Vania di bagian depan.Steve meletakkannya di atas ranjang yang empuk, lalu me

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1131

    Steve bertanya, "Menurutmu, apa yang membuatku marah?"Vania membalas, "Aku tahu apa yang membuatmu marah! Aku salah paham dan mengira kamu punya wanita lain di luar sana, tapi itu bukan inti masalahnya. Intinya adalah aku nggak cemburu. Kamu merasa aku nggak cukup memedulikanmu dan nggak cukup menganggapmu penting, 'kan?"Steve tertawa kesal. Dia sempat mengira bahwa Vania tidak menyadari apa pun, tetapi ternyata wanita itu tahu semuanya.Memang, wanita sepintar Vania tentu saja mengetahuinya.Steve bertanya, "Vania, apa maksudmu sekarang? Jadi, yang salah bukan kamu tapi aku?"Vania menjawab, "Ini bukan soal siapa benar dan siapa salah. Masalahnya adalah kamu sangat aneh, Steve!"Steve tertegun sejenak. "Apa?"Vania bertanya lagi, "Kenapa kamu mau aku menganggapmu penting? Kenapa kamu mau aku perhatian padamu? Kalau pria lain, mungkin cuma karena harga diri mereka. Meski nggak mencintai istrinya, mereka tetap ingin istrinya memperlakukan mereka seperti harta berharga. Tapi kamu itu S

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1130

    Vania tersenyum. Dia menatap Steve di sebelahnya. "Sepertinya aku benar-benar menikahi seorang suami yang baik."Steve menoleh padanya. Bibir Vania melengkung merah. Wanita itu tersenyum cantik ke arahnya. Jelas sekali dia sedang berusaha mengambil hati Steve.Steve sedikit menarik sudut bibirnya dan mengeluarkan suara tawa pendek.Apa maksud dari tawa itu?Vania merasa itu mirip seperti tawa mengejek, lebih mirip sedang meremehkannya.Vania yang merasa diperlakukan dingin padahal sudah bersikap hangat, hanya bisa terdiam.Vania belum pernah berusaha menyenangkan hati seorang pria sebelumnya. Astaga, kenapa pria bisa begitu sulit dihibur?Bukannya katanya yang susah dihadapi itu wanita?Asisten Vania berkata, "Aku turun di sini saja. Tolong turunkan aku di tikungan depan."Harold menginjak rem. Asisten Vania pun turun dari mobil dan melambaikan tangan. "Sampai jumpa."Vania membalas, "Sampai jumpa."Mobil mewah itu kembali melaju. Setengah jam kemudian, mobil itu berhenti di depan vila

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1129

    Betty ingin berbicara. "Aku ...."Steve masih menggenggam tangan Vania. "Kamu seharusnya minta maaf pada istriku! Cepat bilang maaf padanya!"Betty terpaku di tempat.Steve mengejek dingin, "Kenapa? Kamu nggak mau minta maaf? Tampaknya setelah diberi kesempatan pun, kamu tetap nggak mau menghargainya."Nada suara Steve penuh ancaman. Jelas sekali dia ingin Betty meminta maaf kepada Vania.Vania memandang ke arah Steve. Tidak disangka, pria itu benar-benar membela dirinya.Betty ketakutan. Dia mengagumi kekuasaan Steve, tetapi pada saat yang sama juga sangat takut padanya. Dia menatap Vania dan berkata, "Maaf, Nyonya Vania. Semua itu salahku. Tadi aku nggak seharusnya begitu kasar, nggak seharusnya begitu sombong, apalagi sampai memukul. Itu semua salahku. Mohon maafkan aku!"Vania menoleh pada asistennya. "Kamu mau memaafkan dia?"Asisten itu menggeleng. "Saat memukul tadi dia begitu angkuh. Sekarang karena terpaksa, dia baru mengalah. Aku nggak mau memaafkannya!"Setiap orang harus me

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status