Pria tua di hadapannya mengangguk tanpa ragu. Kemudian tetua itu kembali berkata, “Selamat atas kehamilanmu.”“Omong kosong! Mana mungkin aku bisa mengandung anak ini!”Bentakan keras yang keluar dari bibir Kaliya, terdengar lebih nyaring dari sebelumnya. Bahkan, geraman dari serigala dan anjing saja bisa kalah.Hal itu membuat tetua tersebut sedikit terusik. Dia menatap tak suka ke arah perempuan iblis itu.“Jangan buang-buang energimu hanya untuk meluapkan amarah yang tak berarti,” ucap pria tua itu. “Lalu... mulai saat ini sepertinya kamu akan semakin haus akan sesuatu.”“Apa maksudmu?!”“Kamu akan terus merasa haus bila melihat manusia, Kaliya. Itu adalah tanda dari janinmu yang akan tumbuh semakin besar. Bila kamu mengikuti kemauan janin itu, maka kamu telah setuju untuk membesarkan anak tersebut dan membuatnya kuat dari waktu ke waktu hingga ia siap untuk dilahirkan ke dunia.”“Dan sebaliknya, jika kamu bisa mengendalikan dan menahan rasa haus itu, maka janin yang berada di dala
Kali berikutnya ketika Kaliya membuka mata, dia sudah berbaring di atas sebuah dipan beralaskan anyaman jerami yang terasa hangat dan nyaman. Dia menatap ke atas sana, dan atap-atap itu juga tampak dibuat dari susunan jerami.Kaliya baru ingat bahwa semalam dia sempat berdebat dengan ketua dari suku pedalaman ini.“Astaga! Apa yang sudah pria tua itu lakukan padaku?!” seru Kaliya.Dia langsung bangkit, dan duduk di atas dipan itu. Dirabanya dada kanan bagian atas, bahkan Kaliya mengintip ke dalam sana untuk memastikan adanya luka dari anak panak kecil. Tapi ternyata, luka itu tidak ada.Tiba-tiba, seorang wanita masuk ke dalam sana dan hal itu membuat Kaliya langsung terlonjak. Mereka berdua sama-sama terkejut.“Mau apa kamu ke sini?” bentak Kaliya marah. “Di mana Orlando dan Alex?”Perempuan itu menjawab dengan bahasa yang tidak Kaliya mengerti. Tentu saja, karena perempuan itu adalah penghuni dari suku pedalaman ini. Di tangannya terdapat sebuah mangkuk yang terbuat dari tanah liat.
“Apa yang sudah terjadi di antara kalian? Kenapa kamu tiba-tiba mengajak pergi seperti ini, Kaliya?” tanya Orlando di tengah perjalanan.Langkah kaki Kaliya berayun cepat. Itu menyebabkan Orlando harus melakukan hal yang sama.“Aku tidak ingin mengatakan apa pun!” seru Kaliya.“Kaliya, tolonglah! Jangan buat aku khawatir seperti ini. Bila kamu tiba-tiba pergi tanpa memberitahu alasannya kepadaku, aku akan merasa semakin cemas!”Orlando mempercepat langkah kakinya sehingga dia bisa berjalan berdampingan di sisi Kaliya. Dia terus saja menuntut kepada wanita iblis itu agar menceritakan apa yang sudah terjadi di desa suku pedalaman itu.“Jujur saja, Kaliya. Aku sempat memperhatikan ketika kamu pergi bersama tetua itu. Dan, aku sangat ingin menyusulmu. Tapi para wanita dan penghuni lain seolah menahan aku dan Alex untuk terus mengikuti pesta bersama mereka.”“Aku juga sempat mendengar teriakan dari arah kepergianmu. Bilang saja padaku, Kaliya. Apakah pria tua itu telah menyakitimu?!” seru
Lantas hal itu membuat Kaliya dan Orlando sama-sama terhenyak. Mereka langsung memisahkan diri dan menghindar dari terjangan serigala besar itu.Tapi yang terjadi kemudian adalah, serigala tersebut menerjang ke atas tubuh Orlando dan mulai menjilati wajahnya. Kelakuannya persis seperti anjing peliharaan yang ingin bermain-main dengan pemiliknya.“Hei-hei! Hentikan! Huwek... liurmu mengalir ke mana-mana, tahu!” pekik Orlando histeris.Kaliya sendiri hendak menyerang serigala itu, sebelum akhirnya dia mendengar suara Alex menyeru di belakang mereka.“Jangan, Kaliya!”Buru-buru Alex menepis tangan Kaliya. Dan itu menyebabkan Kaliya menggeram pelan.“Apa yang sedang kamu lakukan? Apa kamu tidak melihat kalau Orlando sedang dalam bahaya?!”“Hei, tenang dulu!” Alex melirik ke arah Orlando yang masih berusaha menghentikan kelakuan serigala itu. Dan ya, Alex malah menahan senyum. Kemudian, lelaki itu bersiul kecil dan serigala tersebut langsung menghampirinya.Kaliya menatap tajam ke arah ser
Perkataan Kaliya lantas membuat mata Alex melebar. Serigala yang sedang bermain-main di kakinya juga mendengus pelan seolah keberatan dengan permintaan Kaliya barusan.“Bagaimana? Itu tidak berat, bukan?”“Tapi Kaliya, bukankah itu terlalu berlebihan?” Orlando menimpali. Dia langsung gelagapan saat disuguhi lirikan tajam dari Kaliya.“Apa maksudmu? Aku tidak berlebihan!”“Eh? Tetap saja... apa kamu tidak berpikir kalau serigala itu nanti akan kesusahan makan bila taringnya kamu ambil?” tanya Orlando kemudian. Ekspresi di wajah pria itu tampak sangat polos hingga membuat Kaliya ingin meninjunya.“Berisik! Itu salah satu syarat yang harus dia penuhi bila dia ingin bergabung denganku,” ujar Kaliya masih keras kepala.“Jika dia tidak mau, maka lebih baik serigala itu pergi dari sini.”Setelah berkata demikian, Kaliya memutuskan untuk berjalan lebih dulu. Orlando yang melihat hal itu pun segera menyusulnya. Sambil menyamakan langkah dengan Kaliya, Orlando terus berusaha untuk membujuk wani
Kaliya pun memalingkan wajahnya ke arah Alex dan Foxie. Kedua ras serigala itu sepertinya punya sifat keras kepala juga. Karena semenjak Kaliya berjalan menjauhi mereka, Alex dan Foxie sama-sama diam di tempat sebelumnya.Sesekali, Kaliya bisa mendengar raungan Foxie. Sepertinya serigala itu sedang protes kepada Alex karena tidak diizinkan untuk mengekori Kaliya.“Oy!” seru Kaliya tiba-tiba. Dua serigala itu menoleh. “Apa kalian tidak ingin melanjutkan perjalanan?”“Eh? Apa kamu mengizinkan Foxie untuk ikut?” Alex malah bertanya.“Cepatlah sebelum aku berubah pikiran!”Kaliya bisa mendengar tawa dari suara Alex. Manusia serigala itu membungkuk dan menggosok-gosok sisi wajah Foxie. Di depannya, Foxie menjulurkan lidah dan bernapas cepat. Mungkin itu adalah ekspresi ketika serigala tersebut merasa senang.Mereka berdua langsung menyusul Kaliya dan Orlando. Ekspresi Alex tampak cerah. Begitu juga dengan Foxie yang berlari dengan semangat.“Aku akan pastikan jika petualangan ini semakin s
Lolongan panjang terdengar dari serigala besar itu. Meski sakit, dia sudah berjanji kepada Kaliya untuk memberikan taringnya.Jadi ketika Kaliya terus berusaha mencabut benda itu dari mulutnya, Foxie tidak bisa melakukan apa pun selain melolong dan menangis kencang.Suara serigala itu bergema. Alex dan Orlando seketika saling melirik saat mendengar lolongan kesakitan itu.“Tunggu!” seru Alex sambil menghalau Orlando. Pria itu hendak menyusul ke dalam gua.“Ingat apa pesan Kaliya? Dia bilang agar kita menunggu di sini, Orlando!”“Tapi ada suara serigala itu di dalam! Bagaimana jika dia menyakiti Kaliya?” tanya Orlando gusar.“Itu tidak akan terjadi! Aku bisa menjamin!” Alex mendorong tubuh Orlando agar berdiri ke tempat semula. “Kamu tidak perlu terus-terusan cemas seperti ini, Orlando. Kamu tahu sendiri betapa kuatnya seorang Kaliya. Dia adalah putri dari kerajaan iblis, ingat?”“Tapi tetap saja dia sedang bersama seekor serigala besar di dalam sana!”“Dan serigala itu adalah kawanank
“Arghhh!”Teriakan Alex terdengar jelas. Hal itu membuat Kaliya dan Orlando secara refleks mengalihkan pandangan.“Kaliya! Alex mungkin dalam bahaya!” seru Orlando. Pria itu berbalik dan hendak menyusul lebih dulu. Namun...“Tunggu!” sergah Kaliya. “Diam di situ, Orlando. Biar aku yang keluar lebih dulu!”Orlando melayangkan tatapan cemas. Well, dia memang selalu seperti itu. Padahal tadinya Orlando tidak begitu menyukai Alex. Tapi seiring berjalannya waktu, Alex pun masuk ke dalam daftar makhluk yang ia pedulikan. Tentu saja itu tidak pernah Orlando rencanakan.“Aku takut jika Alex menghadapi makhluk lain,” bisik Kaliya lagi.Orlando hendak menjawab, namun Kaliya segera melintangkan jari telunjuknya di depan bibir. Wanita iblis itu mendesis, menyuruh Orlando diam.Seperti yang diperintahkan, Orlando segera membungkam bibirnya.Foxie yang sedari tadi merengek akibat kesakitan juga ikut terdiam usai melihat tatapan tajam yang disorotkan oleh Kaliya.Kaliya akhirnya keluar lebih dulu. L