Share

107. Janin Iblis

Jantung Kaliya berpacu cepat kala ia mendengar hal itu. Dia langsung berdiri karena geram.

“Mana mungkin!” serunya. “Aku adalah iblis yang sudah hidup lebih dari enam ratus tahun! Aku juga sudah banyak mengabdi kepada kerajaan ayahku! Di sini, Lucifer lah yang pantas untuk bernasib buruk! Dia sudah banyak mengambil jiwa para iblis. Pasukannya juga selalu ikut campur dengan urusan manusia. Lalu kenapa hanya aku yang bernasib buruk?!” teriaknya murka.

Tetua itu juga ikut berdiri. Dia meraih tangan Kaliya yang masih menggenggam pecahan permata Katastrof yang telah disucikan tadi.

“Satukanlah benda ini dengan milikmu,” ucapnya.

Kaliya sempat memberontak. Namun anehnya, tangan wanita iblis itu tidak bisa mengalahkan kekuatan dari pria tua tersebut. Bahkan, mata Kaliya melebar dengan sempurna kala tetua itu menuntun tangannya untuk menyatukan pecahan permata Katastrof.

Ketika benda itu bersentuhan, sebuah cahaya kemerahan yang begitu terang menyebar dengan cepat disertai bunyi yang memekakk
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status