Share

15. Pengorbanan Nyawa

Kaliya sedikit tercengang. Setelah mendengar pernyataan dari nenek tua tersebut, dia baru mengerti.

“Bagaimana mungkin aku tidak memikirkannya sama sekali?” batin Kaliya.

Akan menjadi bencana jika anak buah Lucifer menemukan dan menangkap Kaliya. Apalagi, permata Katastrof itu tidak berada di tangannya sekarang.

“Apa perkataanku benar?” tanya perempuan itu lagi.

“Tutup mulutmu. Aku sedang berpikir,” ujar Kaliya.

Orlando dan nenek tua itu saling melempar pandangan. Mereka masih mewaspadai Kaliya.

Kaliya sendiri merasakan suatu keanehan. Aroma dari tubuh nenek itu sedari tadi mengganggunya. Kepalanya terus membayangkan bagaimana rasanya jika dia membunuh nenek tua tersebut.

“Aku bisa tahu apa yang kamu pikirkan,” ucapnya tiba-tiba.

Salah satu alis mata Kaliya terangkat. “Sungguh? Apa memangnya yang aku pikirkan?”

“Kamu ingin mengambil energiku.”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status