Share

16. Sebuah Pemakaman

Tubuh Kaliya tersentak hebat kemudian tersungkur ke tanah. Rasa sakit yang asing terasa menjalar melewati setiap pembuluh darahnya. Sensai terbakar bisa ia rasakan juga di bagian bekas sayapnya yang hilang.

Perempuan itu menatap langit. Cahaya mentari di balik rimbunan dedaunan masih bisa ia lihat dengan jelas. Setelah beberapa detik terdiam dalam posisi itu, Kaliya akhirnya bangun.

Dilihatnya perabotan di luar rumah kumuh sang nenek tua. Itu semua berantakan akibat terkena hembusan pusaran angin tadi.

“Apakah dia mati?” gumam Kaliya saat menatap tubuh renta yang tergeletak di depan sana.

Suara berisik dari dalam rumah terdengar. Orlando yang terhempas akibat kekuatan perempuan tua itu pun kini berjalan keluar dengan sempoyongan.

Sepasang manik indahnya kontan melebar saat melihat tubuh nenek tua itu.

“Apa yang terjadi? Apa yang telah kamu lakukan padanya?!”

“Mana aku tahu, bodoh!” balas Kaliya tere

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status