Share

99. Terkurung

Tubuh tiga sekawan itu diseret menuju sebuah gubuk khusus yang dibangun bagaikan penjara. Setiap sisi dindingnya terbuang dari bambu-bambu yang disusun sekian rupa. Bagaikan terali besi, tetapi yang ini terbuat dari bambu serta kayu yang tampak kokoh.

Dilemparkannya mereka ke dalam satu sel itu, lalu salah satu warga suku pedalaman tersebut mengatakan sesuatu. Namun, baik Kaliya, Orlando, dan Alex, tidak mengerti dengan apa yang dikatakannya.

“Sial, Kaliya. Apa yang harus kita lakukan?” tanya Orlando cemas.

“Bisakah kamu berhenti mengumpat kepadaku?” Kaliya balik mengomel.

Orlando langsung gelagapan. “Bukan, maksudku—argh...!” Pria itu mengerang pelan. Dia merasa frustrasi karena masalah selalu saja menghadang perjalanan mereka. Padahal jika tidak ada halangan apa pun, baik dari manusia maupun iblis, Orlando yakin kini mereka sudah mengumpulkan pecahan permata Katastrof dalam jumlah banyak.

“Aku tidak mengumpat kepadamu, oke? Aku hanya merasa sedikit jengkel,” jelas Orlando kemudian s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status