Share

98. Suku Pedalaman

“Sial,” desis Nyx sembari menggertakkan gigi. Iblis angkuh itu bisa merasakan rasa sakit dan panas yang mulai menjalar dari luka yang Kaliya tinggalkan.

“Apa sebaiknya aku menghitung mundur untuk menyambut waktu kematianmu?” tanya Kaliya. Tak ada sedikit pun keraguan dalam suaranya.

Tanpa menunggu perkataan dari Nyx, Kaliya segera melayangkan serangan lain. Namun meskipun terluka, Nyx masih bisa menghindar dengan cepat. Iblis itu berpindah tempat, merengkuh tubuh rekan iblis yang sebelumnya dia sakiti, kemudian Nyx menghilang dalam kepulan asap bersama rekan iblis yang merupakan prajurit dari Lucifer.

Nyx kabur. Dan hal itu membuat Kaliya mendadak sangat kesal.

“Dasar pecundang! Kenapa kamu kembali melarikan diri, hah?” teriak Kaliya sembari mengedarkan pandangannya ke arah pepohonan dan semak belukar di sekitar sana. Karena ia tahu, dengan kondisi Nyx yang terluka seperti itu, pasti dia tidak akan bisa melarikan diri dalam jarak yang jauh.

“Cepat keluar, kamu iblis sialan!” teriak Ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status