Share

Bab 27 Hasil Tes

Author: luscie
last update Last Updated: 2025-03-17 23:05:19
Andrew menatap ponselnya. Baru saja ia mengakhiri telepon dengan Eden. Gadis itu lebih mudah didekati daripada kakaknya. Eden telah terperangkap ke dalam pesona Andrew. Andrew tersenyum miring. Ini tidak akan lama. Eden jenis gadis yang mudah takluk dengan lelaki mapan dan Andrew memiliki segalanya yang diimpikan Eden pada sosok laki-laki.

Andrew memejamkan mata. Imajinasinya tumbuh liar. Membayangkan Emily berlutut dengan borgol di tangannya, dengan pasrah membiarkan Andrew berbuat sesuka hatinya sebagai pihak dominan. Andrew tersenyum. Ia harus segera menjalankan rencananya.

Sementara di sebuah kamar di kediaman mendiang Robert Patterson, tampak Eden berbaring dengan wajah berbinar. Ia menatap langit-langit kamar. Ia tak menduga samasekali, pada akhirnya impiannya terwujud. Seorang laki-laki tampan dan mapan tertarik dengannya. Bahkan mengajaknya makan malam!Eden ingin berteriak kencang. Hatinya berbunga bunga. Bukan hanya kakaknya yang beruntung bisa menikahi pria tampan dan kay
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Cinta posesif sang CEO   Bab 28 Rencana jahat Andrew

    Averie datang bersama Samantha. Wanita itu telah membuat janji dengan Wedding organizer ternama di Manhattan. Ia sibuk mendiskusikan tema pesta, gaun pesta sampai jumlah undangan. “Aku ingin yang terbaik untuk anakku dan calon menantuku,”ucap Averie pada manajer tim. Karena hanya kata ‘terserah’ yang diucapkan Jonathan dan Emily, akhirnya Averie yang memutuskan semuanya. Dokumen yang dibutuhkan untuk pernikahan telah siap. Jonathan telah mendaftarkan pernikahan ke kantor catatan sipil. Persiapan pernikahan dari tim wedding organizer sudah hampir 50%. Pembangunan proyek resort berjalan tanpa kendala. Semua tampak sempurna. Hingga di akhir pekan sebuah kiriman foto muncul di aplikasi pesan milik Emily. Membuat tubuh Emily menegang. Tangannya mencengkeram ponsel menahan amarah. Sebuah foto mesra dari Andrew dan Eden. Bukan mesra lebih tepatnya. Tapi keintiman yang terkesan disengaja oleh Andrew. Emily bahkan tak tahu tentang kedekatan Eden dengan lelaki itu. Hampir saja ia men

    Last Updated : 2025-03-19
  • Cinta posesif sang CEO   Bab 29 Pertemuan di hotel

    Simon menghentikan mobil di parkiran hotel. Emily menatap resah gedung bertingkat tempat Andrew menginap. Ia merapatkan mantelnya sejenak sementara Simon melihat dari kaca spion. Pria itu memperhatikan kegelisahan Emily semenjak Emily memasuki mobil hingga sepanjang perjalanan menuju hotel. Ia ingin bertanya tapi bukan kapasitasnya sebagai sopir untuk mencampuri urusan atasannya. “Perlu kuantar, Miss?”Simon menawarkan bantuan. Ingin rasanya Emily mengangguk, menceritakan jika dirinya tak mampu menghadapi masalah ini sendirian. Ia butuh bantuan Simon untuk menghajar Andrew sampai babak belur. Tapi kekerasan bukan jawaban. “Aku akan telepon jika butuh bantuan, Simon.”Emily merapalkan doa sebelum membuka pintu mobil dan berjalan menuju lobi hotel. Ia memasuki lift, menekan tombol 10. Dadanya berdebar kencang. Kakinya lemah untuk melangkah. Tapi ia menguatkan hatinya. Demi Eden. Kamar nomer 312. Ia mengetuk perlahan. Tak lama sosok Andrew membuka pintu dengan seringai di waja

    Last Updated : 2025-03-20
  • Cinta posesif sang CEO   Bab 30 Kesalahan Emily

    Jonathan keluar dari mobil. Wajahnya menatap tajam ke arah mobil yang dikendarai Simon. Simon tampak cemas. “Maaf, Miss. Tadi Mr Jonathan telepon karena tidak bisa menghubungimu, jadi aku harus memberitahunya tentang tempat ini.” “Tak apa, Simon. Jangan khawatir. Kamu pulanglah dulu, aku akan ikut Jonathan.”Usai bicara Emily membuka pintu dan berjalan menuju Jonathan. Aura Jonathan dingin dan rahangnya tampak mengeras menahan emosi. Raut wajah yang tak biasa diperlihatkan pria itu. “Kenapa dengan teleponmu?Kenapa tidak bisa dihubungi?”tanyanya tajam. “Bisakah kita pulang dulu, Jonathan?Aku akan menjelaskannya di apartemenmu.” Tanpa suara Jonathan masuk ke dalam mobil, menunggu Emily duduk di sebelahnya. Emily menutup pintu dengan hati-hati. Melirik Jonathan yang mencengkeram kemudi hingga urat tangannya terlihat. Setelah memastikan Emily sudah memakai sabuk pengaman, Jonathan mengemudikan mobilnya menuju Penthouse. Sepanjang perjalanan suasana terasa mencekam. Tak ada

    Last Updated : 2025-03-22
  • Cinta posesif sang CEO   Bab 31 Sasana tinju

    Manhattan Ave boxing Club. Suasana tidak begitu ramai. Jonathan duduk tenang menunggu kedatangan Andrew hingga sepuluh menit kemudian terlihat Andrew berjalan memasuki sasana. Tanpa kata Jonathan melempar sarung tinju ke arah Andrew yang dengan sigap menerimanya. Seperti tahu keinginan Jonathan, Andrew memasang sarung tinjunya dan memasuki ring tinju. Jonathan sudah bersiap di atas ring. Dengan pandangan awas dan aura membunuh yang begitu kuat. “Apa kau sudah gila mengganggu calon istriku, bajingan?!”Jonathan bergerak cepat menghampiri Andrew dengan melepaskan jab dengan tangan kanan. Andrew menghindar membuat Jonathan semakin beringas. “Aku menginginkan wanitamu sejak pertama kali aku melihatnya.”Tak gentar Andrew membalas pukulan Jonathan. “Brengsek!”Jonathan melakukan uppercut, mengincar dagu Andrew dengan tangan bagian belakang. Saat Andrew menghindar, pukulan Jonathan mengarah pada perut Andrew. Kali ini Andrew lengah dan tak sempat berkelit. Andrew meringis tapi dii

    Last Updated : 2025-03-22
  • Cinta posesif sang CEO   Bab 32 Wedding Day

    Warning. 21+ Upacara pernikahan sekaligus tempat resepsi pernikahan Jonathan dan Emily diselenggarakan di The Ritz Carlton. Di salah satu kamar presidential suite, tampak Emily tengah duduk termenung di depan cermin. Ia telah selesai berdandan. Model gaun pengantin yang dikenakan Emily adalah fit and flare, membentuk siluet tubuh yang pas di badan dari dada hingga pinggul, kemudian melebar di pertengahan paha. Gaun dengan garis leher berbentuk hati yang menonjolkan tulang selangka dan membuat dadanya tampak lebih berisi. Dengan bahan perpaduan satin dan renda, gaun pengantin itu tampak memukau. Emily tampil elegan sekaligus seksi. Tapi Emily tampak sedih. Tiba-tiba ia rindu ayahnya. Harusnya Robert Patterson yang mendampingi langkahnya hingga altar. Tapi ia harus memupus keinginannya. Sebagai pengganti ayahnya, paman dari pihak ibu yang akan menjadi pendampingnya nanti. “Kamu cantik sekali, sayang.”Aldera, sang ibu memasuki kamar, berdiri di belakang Emily, memandang dari pantula

    Last Updated : 2025-03-24
  • Cinta posesif sang CEO   Bab 33 Maldives

    Warning 21+ Mohon bijak dalam membaca Malam itu Emily bersikeras untuk memasak dan makan di apartemen sementara Jonathan sibuk dengan laptopnya. Ia tengah mencari situs travel perjalanan wisata. “Sayang, bagaimana menurutmu tentang Maldives?”tanyanya ke arah dapur. “Asia, kan?”Emily balik bertanya. “Aku ingin berlibur kesana, apa kau keberatan?” “Baiklah.” Dan hari berikutnya, keduanya melakukan perjalanan menuju Maldives. Jonathan telah memesan sebuah resort di Fari Islands, Patina Maldives. Maldives merupakan negara kepulauan yang terdiri dari kumpulan atol (pulau koral yang mengelilingi sebuah laguna) di samudera Hindia. Untuk bisa menuju Fari islands, mereka harus menyeberang menggunakan yacht dari Male International Airport sekitar 50 menit. Emily mempererat pelukannya di lengan Jonathan saat berada di kapal. “Apa kau masih takut dengan air, Sayang?” “Tidak saat bersamamu,”ucap Emily. “Kau akan berada di dekatku, kan?” “Selalu.”Jonathan mencium kening Emil

    Last Updated : 2025-03-25
  • Cinta posesif sang CEO   Bab 34 Percintaan Panas

    Warning 21+ Emily memejamkan mata, ia mengatur nafas setelah percintaan yang hebat beberapa saat yang lalu. Selimut yang menutupi tubuhnya hanya bertahan 5 menit karena Jonathan kembali menarik selimut itu. “Kau tak perlu ini, Sayang.” Emily menoleh, menghadiahi suaminya senyum manis. “Biarkan aku istirahat sebentar.” Ia membiarkan Jonathan memeluknya. “Bolehkah aku bertanya tentang sesuatu?”tanya Emily sesaat kemudian. “Apa, Sayang?”Jonathan mengusap puting payudara Emily dengan gerakan halus membuat Emily mengerang. “Hentikan, Jonathan,”bisiknya menggeliat geli diiringi tawa tertahan. “Aku tak bisa. Kau terlalu indah, Emily.” Emily membuka mata, menarik selimut menutupi bagian atas tubuhnya. “Aku serius ingin bertanya.” Jonathan berbaring miring. Menumpukan satu tangan untuk menyangga kepalanya. Ia memperhatikan Emily, menunggu wanita itu memberikan pertanyaan. “Siapa kekasih yang paling berkesan dalam hidupmu?”Emily menoleh, menilik wajah Jonathan. “Kamu.”Jo

    Last Updated : 2025-03-26
  • Cinta posesif sang CEO   Bab 35 Anna & Co

    Anna Johnson adalah pemilik Anna & Co. Di usia 26 tahun, wanita itu sukses meluncurkan merk kosmetik dengan label namanya sekaligus menguatkan posisinya sebagai mantan model sekaligus pemenang kontes kecantikan terkemuka di Amerika yang mampu bertahan di hiruk pikuknya dunia kecantikan internasional. Meski sebenarnya pencapaiannya saat ini tidak terlepas dari nama besar kedua orang tuanya yang juga merupakan pengusaha sukses di dunia kecantikan. Saat ini Anna tengah duduk di kursi kantornya yang berada di lantai 5 sebuah gedung perkantoran di tengah kota New York. Ia mengamati profil sosok pria di laptopnya. Sesaat ia tampak tak puas dengan tampilan kecil di layar. Ia memperbesar foto itu. Jonathan Walker. Hanya dengan melihat foto itu, ia harus menelan ludah berkali-kali. Tipe pria idamannya. Tegas, tampan dan pintar berbisnis. Minggu lalu keduanya bertemu dalam pertemuan bisnis yang menurutnya sangat singkat. Anna betah berlama-lama duduk di depan pria itu sembari menatap Jonatha

    Last Updated : 2025-03-28

Latest chapter

  • Cinta posesif sang CEO   Bab 64

    Jonathan mengantar Emily hingga ke dalam apartemen. "Kembalilah bekerja," ucap Emily sembari berjalan menuju kamar. "Aku tidak akan tenang sebelum kamu memaafkan ku. " Jonathan masih membayangi langkah istrinya hingga ke kamar. Emily ingin mengatakan sesuatu yang bisa menenangkan hati Jonathan, tapi entah mengapa lidahnya kelu, moodnya memburuk. "Sayang, " panggil Jonathan meraih pinggang Emily dan merapatkan ke tubuhnya. "bagaimana lagi aku harus menjelaskan, Em? " "Tidak perlu, aku tidak butuh penjelasanmu, aku ingin tidur. " Emily melepaskan tangan Jonathan dengan wajah cemberut. "Jangan begini, Sayang." "Sudah, pergilah." Emily beranjak menuju ranjang dan merebahkan tubuh Jonathan melirik jam tangan sekilas. Waktu tutup supermarket satu jam lagi. Ia bergegas pergi menuju tempat kerjanya. Membantu Thomas hingga waktu tutup toko. Setelah pamit pada Thomas, ia pulang dengan tergesa. Jonathan mandi sebentar sebelum merebahkan tubuh di samping istrinya. Emily be

  • Cinta posesif sang CEO   Black Friday

    Jonathan datang lebih awal hari ini. Antrian panjang tampak di depan pintu masuk supermarket bahkan sebelum toko dibuka. Beberapa personel keamanan bersiap di pintu masuk memastikan pengunjung tetap mematuhi peraturan toko meski hari ini adalah hari khusus, dimana harga hampir semua barang yang ada di supermarket di diskon mulai empat puluh persen. "Kau lihat antrian di depan pintu, Jonathan? " tanya Thomas mengenakan jaket khusus toko. Ia bersiap pergi. "Ya, aku lihat." Jonathan melirik jam dinding. "sepuluh menit lagi, aku akan bersiap. " Jonathan mengenakan jaket yang sama seperti yang dipakai Thomas. Hari ini akan menjadi hari tersibuk sepanjang pekan ini. Meski pengunjung memadati supermarket, tetapi pengaturan yang telah dibuat Thomas membuat antrian tidak terlalu panjang. Area kasir ditambah dua lagi sehingga pengunjung toko bisa dilayani dengan cepat. Tak ada jeda waktu. Waktu makan siang pun dipercepat karena pengunjung tak juga berkurang hingga menjelang mala

  • Cinta posesif sang CEO   Bab 62 Kesibukan di supermarket

    Keesokan pagi ditemani Jonathan, Emily menyerahkan sampel urine ke laboratorium klinik sesuai arahan dokter Roberta. Setelah mengantar Emily pulang, Jonathan berangkat menuju tempat kerja. Hari ini hari tersibuk menjelang akhir pekan. Menjelang Black Friday banyak barang baru berdatangan, bertepatan dengan ketidakhadiran Thomas karena sakit. Jonathan menggantikan tugas Thomas sementara waktu. Ia memantau pekerjaan di gudang hingga penataan barang di rak-rak pajangan. Belum lagi beberapa komplain dari pelanggan yang mengomel karena antrian panjang di area kasir. Jonathan berinisiatif menambah area kasir darurat. Saat waktu makan siang, tiba-tiba muncul Claire di ambang pintu ruangan kantor Jonathan. "Hai, apa aku mengganggu? " tanya Claire ceria. Jonathan tersenyum. "Tidak, ada apa Claire? " "Aku hanya ingin mampir. " Jonathan teringat Brianna, Claire tampaknya seumuran dengan Brianna. "Bagaimana kabar Thomas?Apa dia sudah membaik? " Claire mendekat, tanpa diminta ia d

  • Cinta posesif sang CEO   Bab 61 Hamil

    Dua bulan lagi adalah Black Friday. Dikenal dengan hari belanja besar-besaran dengan diskon sangat menarik. Black Friday jatuh pada hari Jumat setelah Thanksgiving di bulan November. Jonathan membuat proposal tentang penawaran menarik khusus di Black Friday. Siang itu sebelum makan siang ia menyerahkan proposal itu pada Thomas. “Aku membuat konsep tentang diskon saat Black Friday,” ucapnya. “Baik, akan kupelajari.” Thomas menerima lembaran kertas itu. “Kau makan siang di luar?” “Tidak, aku membawa bekal.” Jonathan meringis menahan kikuk. “istriku memaksaku membawa bekal untuk berhemat.” Thomas tertawa. Ia menunjukkan wadah bekal makan siangnya. “Tidak usah malu, aku selalu membawa bekal. Ayo makan bersama di sini,”ajak Thomas kemudian. Jonathan menurut. Keduanya makan bersama di meja Thomas saat setengah jam berlalu, terlihat wajah Claire muncul dari balik pintu. Ia tidak bisa menyembunyikan rasa ketertarikannya saat mendekati Jonathan. “Hai, kudengar dari papa, kau pengganti

  • Cinta posesif sang CEO   Bab 60 Pekerjaan baru

    Jonathan terpaksa menjual penthousenya dengan harga di bawah pasar, itu dilakukan demi segera mendapatkan uang membayar gaji dan tunjangan pisah karyawan resort. Pihak asuransi properti masih dalam penyelidikan tentang penyebab kebakaran sehingga tidak bisa mengupayakan pencairan asuransi kebakaran dalam waktu dekat.Jonathan meminta James untuk memperkerjakan kembali Simon di Weston dan juga merekomendasikan Mateo untuk bekerja di sana.Jonathan dan Emily melakukan persiapan untuk berangkat ke Manchester setelah sebelumnya berpamitan pada Aldera.“Jaga diri baik-baik, Sayang.” Aldera memeluk Emily dan Jonathan saat keduanya berpamitan pergi“Ibu jaga kesehatan, ya.”Emily mengurai pelukan. “Tolong sampaikan Eden, untuk biaya kuliahnya, akan kutransfer setiap bulan ke rekeningnya seperti biasa, jadi dia tak perlu khawatir.”Aldera mengangguk dengan mata berkaca-kaca.“Jaga Emily, Jonathan.”“Aku janji,” kata Jonathan sebelum keduanya berlalu pergi.Saat tiba di mansion, hanya James d

  • Cinta posesif sang CEO   Bab 59 Merelakan Weston Corp

    Jonathan berdiri di depan puing-puing bangunan resort bekas kebakaran. Ia terdiam lama. Emily ingin mendekat dan memberi semangat untuk Jonathan tapi ia enggan untuk mengganggu Jonathan yang tengah merenung. Lelaki itu tangguh. Hanya masalah seperti itu takkan menggoyahkan jiwanya. Emily yakin itu. Jonathan berbalik menghadapnya. Dengan senyum. "Aku sudah mengasuransikan properti ini. Tapi untuk membangunnya kembali butuh waktu lama. " Ia berbicara tidak hanya pada Emily, tapi juga ditujukan pada Lucas. "Dengan berat hati, aku harus menghentikan operasional resort. Aku akan bertanggungjawab memberikan hak kalian sesuai kesepakatan. " Sekarang ia benar-benar berdiri di depan Lucas. Lucas menghormati keputusan Jonathan. Setelah keduanya memberikan briefing singkat pada seluruh karyawan dan memberikan kesempatan untuk berpamitan, Jonathan dan Emily berkendara pulang. "Setelah urusan pembayaran gaji selesai, aku ingin kita pergi ke Manchester atau Wales, " ucap Jonathan saat kedu

  • Cinta posesif sang CEO   Bab 58 Kebebasan Jonathan

    Emily dirawat di rumah sakit karena terlalu banyak menghirup asap. Saluran pernapasan nya mengalami iritasi dan peradangan. Dalam kesempatan terakhir, Emily sempat hampir merasa dirinya telah mati. Kilasan kilasan peristiwa asing masuk ke dalam ingatannya dan Emily yakin mungkin inilah saat waktu nya telah berakhir di dunia. Tapi Tuhan masih menginginkan ia hidup. "Emily, kau sudah sadar? " Aldera yang pertama kali menyapanya. Emily mengerjapkan mata, suasana kamar yang serba putih dan bau khas rumah sakit membuatnya pening. "Ibu, apa yang terjadi? " "Kau pingsan saat resort kebakaran. " Emily terkesiap. "Kebakaran? " tanyanya panik. "Bagaimana orang-orang di dalam resort? " "Tak ada korban jiwa, Sayang. " Emily bersyukur dalam hati. "Kai yang membawa mu keluar dari ruangan. " "Kai?"Tiba-tiba ia teringat akan Kai. Juga sesuatu yang terjadi di masa lalu. Jonathan yang meminta maaf atas perbuatan adiknya yang berusaha menceburkan nya ke dalam kolam dan yang berusaha

  • Cinta posesif sang CEO   Bab 57 Dalang di balik kebakaran

    Kebakaran cepat menyebar dari arah gudang persediaan. Suasana yang sebelumnya sunyi berubah menjadi riuh oleh suara alarm kebakaran dan lalu lalang orang yang panik menuju pintu keluar. Lucas menerima telepon dari keamanan resort tentang beberapa orang yang mencurigakan. "Dua orang cari pelakunya, yang lain segera amankan pengunjung, " perintah Lucas sembari mengeluarkan senjata api dari laci meja kamar tidurnya. Ia bergerak keluar kamar. Sebelumnya ia telah mengkoordinasi staff yang masih bekerja di sif malam untuk melakukan protokol kebakaran. Di luar kamar terlihat Simon dan Kai yang kebingungan mencari sesuatu. "Kau melihat Emily? " tanya Kai panik. Lucas menggeleng. "Kukira dia di kamarnya. " "Tidak ada, aku sudah mencarinya ke sana, " ucap Kai sembari melakukan panggilan telepon. "Aku juga tidak bisa menghubungi Mateo. " "Kau sudah mencarinya di gudang?" tanya Lucas "Gudang sudah terbakar habis, pemadam kebakaran sudah dalam perjalanan ke sini. " "Aku akan m

  • Cinta posesif sang CEO   Bab 56 Kebakaran Resort Oak beach

    "Ada apa?" tanya Emily tak sabar. Oliver memandang Emily sesaat. Wanita itu semakin terlihat cantik saat kali terakhir ia melihatnya. "Aku ingin minta maaf. " Oliver berterus terang. "Aku memaafkanmu, Oliver. Aku sudah bilang kan aku sudah berdamai dengan masa lalu. " Oliver mengetuk telunjuknya di meja. Tampak berfikir sebelum mengatakan sesuatu. "Sebenarnya aku mandul. " Emily terperanjat, tapi berusaha untuk memasang raut wajah datar. "Setelah pernikahanku dengan Caroline, aku diam-diam memeriksakan kesehatan ku termasuk masalah kesuburan." Emily masih mencerna ucapan Oliver. Ia dan Jonathan belum berkesempatan memeriksakan diri ke dokter. Harusnya Emily bahagia mendengar kabar itu, setidaknya selama pernikahan dengan Oliver bukan dirinya yang mandul. Tapi demi melihat wajah muram Oliver, tiba-tiba ia merasa ikut sedih. "Aku tak tahu harus bilang apa. " Oliver tersenyum pahit. "Kau pasti juga mendengar kabar tentang kehamilan Caroline, kan? " Emily tidak me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status