Chapter: Pendekatan CharlesCharles menelepon Sebastian sebelum berangkat menuju penthouse Sebastian. Saat di depan pintu, langkah Charles dihadang oleh Dominic. "Saya sudah membuat janji dengan Sebastian, nama saya Charles," ucap Charles dengan senyum. "Sebentar." Dominic menekan sebuah tombol di samping pintu, "ada Tuan Charles ingin bertemu." Tak lama pintu terbuka. Sebastian tersenyum sembari mempersilahkan Charles masuk. "Terima kasih, Dominic." Sebastian menutup pintu, membuntuti langkah Charles yang mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan, "apartemenmu bagus." "Terima kasih, silahkan duduk." Charles duduk di sofa, Sebastian berjalan menuju lemari penyimpanan sampanye. "Sampanye?" "Tidak, air putih saja, aku sedang mengurangi alkohol." Sebastian urung mengambil botol sampanye, ia mengambil dua botol air mineral dan meletakan di atas meja di depan Charles. "Eloise sedang mandi. Akan kupanggilkan." "Dia tahu aku akan ke sini?" Sebastian menggeleng. "Tidak, tapi jangan khawatir, pada
Terakhir Diperbarui: 2025-06-19
Chapter: Makan malam dengan CharlesSebastian membuat janji dengan Charles untuk bertemu di The Consulate Midtown, sebuah restoran dengan sajian makanan khas Perancis di sekitar hotel tempat Charles menginap. Suasana canggung muncul saat Charles berdiri menyambut kedatangan Sebastian dan Eloise. Sebastian mencoba mencairkan suasana dengan bertanya tentang kegiatan Charles selama menginap di NYC. "Aku ada pertemuan dengan beberapa kurator seni," jawab Charles singkat sembari mencuri pandang ke arah Eloise yang menunduk. Pandangan mata rindu seorang ayah pada anaknya. "Kau memiliki galeri seni di Washington?" tanya Sebastian. "Ya, aku memiliki galeri lukisan, di samping tempat itu aku juga mempunyai kelas menggambar." Sebastian tersenyum. "Aku jadi penasaran bagaimana jika kalian kolaborasi menghasilkan karya." Charles tertegun. Wajahnya kemudian tampak antusias. "Maksudmu Eloise juga menyukai seni menggambar?" "Eloise seorang florist, suka menggambar dan akhir-akhir ini ia bisa menghasilkan lukisan hanya dal
Terakhir Diperbarui: 2025-06-19
Chapter: Rencana pertemuanEloise bangkit berdiri. "Tak ada yang perlu dibicarakan."Tatapan Charles langsung tertuju pada perut Eloise. Ia tersenyum. Seperti sadar akan kehadiran Sebastian sebagai suami putrinya, ia menatap Sebastian dan mengangguk kemudian mengeluarkan kartu nama. "Aku mengerti kemarahanmu, tapi tolong ijinkan aku meminta maaf, tidak hari ini, entah itu kapan aku ingin bertemu, kabari aku." Charles mengulurkan kartu nama, saat Eloise diam tak bergeming, ia memberikannya pada Sebastian. Sebastian menerima kartu nama itu, membacanya sekilas dan segera tahu darimana asal bakat seni Eloise. "Terima kasih. Sampai jumpa," ucap Charles mengangguk pada Sebastian dan Eloise bergantian dan berjalan pergi. Eloise berkaca-kaca. Sebastian meletakkan piring kotor dan bangkit berdiri mendekap erat istrinya. "Apa kau baik-baik saja, Sayang?"Eloise menggeleng. Sebastian tahu dari gerakan kepala istrinya jika Eloise masih syok dengan kehadiran Charles barusan. "Kita pulang?" tanya Sebastian lembut. "Y
Terakhir Diperbarui: 2025-06-18
Chapter: Charles JohnsonPernikahan Sean dan Jolie digelar di sebuah hotel bintang lima. Para tamu undangan yang hadir kebanyakan dari pihak perusahaan seperti pemegang saham, direksi berserta manajemen atas serta karyawan perusahaan. Sebastian dan Eloise datang tepat waktu saat kedua mempelai mengucapkan janji pernikahan. Sebastian menggenggam tangan Eloise erat, mencium punggung tangan istrinya dengan mesra. "Aku ingin mengulang pernikahan kita dulu. Tapi dengan situasi yang berbeda," bisik Sebastian. Eloise menoleh dan tersenyum. "Yang terpenting sekarang kita bahagia. Pesta pernikahan kita tetap menjadi kenangan indah bagiku.""Benarkah?""Aku bahagia hari itu. Aku memakai gaun pengantin terindah. Waktu itu kau bersikap seperti pengantin yang sedang bahagia. Itu sudah lebih dari cukup."Sebastian kembali mengecup punggung tangan Eloise. Usai upacara pernikahan, acara berlanjut dengan resepsi yang dilakukan di tempat yang sama. Hidangan melimpah tersuguh di atas deretan meja di segala sudut ruangan.
Terakhir Diperbarui: 2025-06-17
Chapter: Hati yang bimbangPersiapan upacara pernikahan sudah hampir selesai. Hampir semuanya dikerjakan oleh Valerie. Karena baik Sean maupun Jolie sama-sama tidak bersemangat menyambut hari pernikahan mereka. Sean bahkan tidak ikut terlibat dalam persiapan acara. Ia sibuk dengan proyek baru di Olympic Corp yang menguras perhatian. Begitu juga dengan Jolie. Ia memilih untuk pergi ke Los Angeles melihat butik milik Valerie. Ia menginap selama beberapa hari. Tak menghiraukan perintah Valerie untuk segera pulang. "Pulang sekarang! Hari pernikahanmu tinggal beberapa hari lagi!" bentak Valerie di seberang telepon. "Aku akan pulang tepat waktu, sekarang aku ingin menikmati hari-hari terakhir kebebasanku di sini. Tanpa ibu yang selalu membuatku sakit kepala." "Jangan kurang ajar!" "Sudahlah, Bu. Setelah Eloise pergi, kenapa sekarang ganti aku yang mendapat perlakuan buruk darimu?" Jolie merasa jengkel. "Aku hanya ingin melihat hidupmu bahagia." Suara Valerie terdengar melunak. "Harta saja tidak cu
Terakhir Diperbarui: 2025-06-16
Chapter: Undangan pernikahanSebastian melepas ciumannya, mengambil nafas. "Masih tidak percaya kau sangat seksi dan selalu bisa membuatku terangsang?" Eloise membuang muka. Sebastian terkekeh melihat kelakuan istrinya yang seperti anak kecil. "Jangan marah, kau semakin membuatku terangsang jika marah begini." Sebastian meraih tangan Eloise dan meletakkan di tengah celananya yang mengeras, "kau bisa merasakannya?" "Dasar pria mesum!" "Tapi kau suka 'kan jika aku mesum?" Sebastian menciumi wajah Eloise. "Hentikan! Aku membencimu." "Sungguh?" Sebastian kembali menciumi wajah Eloise, menggigit kecil telinga istrinya. Kemudian menurun ke arah leher dan tulang selangka, memberi ciuman dan jilatan hingga Eloise menggigit bibir menahan desahan agar tak keluar. "Jangan ditahan, Sayang. Mendesahlah." "Aku sungguh membencimu, hmm.. " Eloise tak tahan. Ia mendesah keras saat Sebastian membuka kancing bajunya dan memainkan lidahnya di sekitar puncak dada Eloise yang sensitif. Sebastian terkekeh. "Lagi?"
Terakhir Diperbarui: 2025-06-15
Chapter: Bab 66 Bertemu JosephButuh waktu yang cukup lama untuk memulihkan kondisi keuangan Weston Corp. Sudah hampir lima bulan. Beberapa kontrak perjanjian baru telah ditandatangani. Meski tidak dapat pulih sepenuhnya tapi setidaknya mampu menghasilkan laba yang diharapkan oleh semua pihak. Baik pemegang saham maupun jajaran manajemen dan karyawan Weston Corp. Jonathan pulang larut malam itu. Simon yang setia mengantarnya menuju apartemen sederhana di tengah kota. Emily tak ingin pindah. Ia lebih nyaman tinggal di sana karena selain lebih dekat dengan Weston Corp, Aldera lebih mudah mengunjunginya. Saat membuka pintu, tampak pemandangan yang selalu membuat Jonathan rindu pulang. Emily duduk di sofa sambil menimang putranya. "Hai, " sapa Jonathan hampir berbisik. Ia mencium lembut bibir Emily sembari berjongkok di depan istrinya, memandang wajah damai putranya yang tertidur pulas. "Mandilah, kamu tampak lelah, " ucap Emily seraya bangkit berdiri saat Jonathan mengambil Kenneth dari tangannya dan beranj
Terakhir Diperbarui: 2025-05-05
Chapter: Bab 65 Kenneth WalkerProses persalinan Emily dibantu oleh seorang Widwife ramah bernama Adelle. Emily baru diperbolehkan masuk ke ruang bersalin setelah pembukaan lima. Jonathan mendampingi istrinya selama proses berlangsung. “Ma’am, anda harus berjalan-jalan untuk mempercepat proses kelahiran,” saran Adelle saat bukaan Emily tak kunjung bertambah. Emily telah menjalani serangkaian proses persalinan mulai mencek detak jantung bayi dalam kandungan hingga proses induksi untuk merangsang kontraksi. Jonathan membantu Emily berkeliling rumah sakit. Setelahnya proses induksi kedua kembali dilakukan. Ada beberapa pilihan pain killer yang ditawarkan Midwife untuk mengurangi sakit saat kontraksi dan Emily memilih mandi dengan air hangat. Jonathan dengan sabar mengganti bath tub dengan air hangat agar Emily bisa berendam dengan nyaman. Hampir empat jam hingga kontraksi semakin terasa luar biasa menyakitkan. Proses persalinan berlangsung sekitar satu jam. Jonathan hampir tak kuasa menahan air mata saat bayi mu
Terakhir Diperbarui: 2025-05-04
Chapter: Bab 64 Kembali ke ManhattanJonathan mengantar Emily hingga ke dalam apartemen. "Kembalilah bekerja," ucap Emily sembari berjalan menuju kamar. "Aku tidak akan tenang sebelum kamu memaafkan ku. " Jonathan masih membayangi langkah istrinya hingga ke kamar. Emily ingin mengatakan sesuatu yang bisa menenangkan hati Jonathan, tapi entah mengapa lidahnya kelu, moodnya memburuk. "Sayang, " panggil Jonathan meraih pinggang Emily dan merapatkan ke tubuhnya. "bagaimana lagi aku harus menjelaskan, Em? " "Tidak perlu, aku tidak butuh penjelasanmu, aku ingin tidur. " Emily melepaskan tangan Jonathan dengan wajah cemberut. "Jangan begini, Sayang." "Sudah, pergilah." Emily beranjak menuju ranjang dan merebahkan tubuh Jonathan melirik jam tangan sekilas. Waktu tutup supermarket satu jam lagi. Ia bergegas pergi menuju tempat kerjanya. Membantu Thomas hingga waktu tutup toko. Setelah pamit pada Thomas, ia pulang dengan tergesa. Jonathan mandi sebentar sebelum merebahkan tubuh di samping istrinya. Emily ber
Terakhir Diperbarui: 2025-05-02
Chapter: Bab 63 Black FridayJonathan datang lebih awal hari ini. Antrian panjang tampak di depan pintu masuk supermarket bahkan sebelum toko dibuka. Beberapa personel keamanan bersiap di pintu masuk memastikan pengunjung tetap mematuhi peraturan toko meski hari ini adalah hari khusus, dimana harga hampir semua barang yang ada di supermarket di diskon mulai empat puluh persen. "Kau lihat antrian di depan pintu, Jonathan? " tanya Thomas mengenakan jaket khusus toko. Ia bersiap pergi. "Ya, aku lihat." Jonathan melirik jam dinding. "sepuluh menit lagi, aku akan bersiap. " Jonathan mengenakan jaket yang sama seperti yang dipakai Thomas. Hari ini akan menjadi hari tersibuk sepanjang pekan ini. Meski pengunjung memadati supermarket, tetapi pengaturan yang telah dibuat Thomas membuat antrian tidak terlalu panjang. Area kasir ditambah dua lagi sehingga pengunjung toko bisa dilayani dengan cepat. Tak ada jeda waktu. Waktu makan siang pun dipercepat karena pengunjung tak juga berkurang hingga menjelang mala
Terakhir Diperbarui: 2025-04-29
Chapter: Bab 62 Kesibukan di supermarketKeesokan pagi ditemani Jonathan, Emily menyerahkan sampel urine ke laboratorium klinik sesuai arahan dokter Roberta. Setelah mengantar Emily pulang, Jonathan berangkat menuju tempat kerja. Hari ini hari tersibuk menjelang akhir pekan. Menjelang Black Friday banyak barang baru berdatangan, bertepatan dengan ketidakhadiran Thomas karena sakit. Jonathan menggantikan tugas Thomas sementara waktu. Ia memantau pekerjaan di gudang hingga penataan barang di rak-rak pajangan. Belum lagi beberapa komplain dari pelanggan yang mengomel karena antrian panjang di area kasir. Jonathan berinisiatif menambah area kasir darurat. Saat waktu makan siang, tiba-tiba muncul Claire di ambang pintu ruangan kantor Jonathan. "Hai, apa aku mengganggu? " tanya Claire ceria. Jonathan tersenyum. "Tidak, ada apa Claire? " "Aku hanya ingin mampir. " Jonathan teringat Brianna, Claire tampaknya seumuran dengan Brianna. "Bagaimana kabar Thomas?Apa dia sudah membaik? " Claire mendekat, tanpa diminta ia d
Terakhir Diperbarui: 2025-04-29
Chapter: Bab 61 HamilDua bulan lagi adalah Black Friday. Dikenal dengan hari belanja besar-besaran dengan diskon sangat menarik. Black Friday jatuh pada hari Jumat setelah Thanksgiving di bulan November. Jonathan membuat proposal tentang penawaran menarik khusus di Black Friday. Siang itu sebelum makan siang ia menyerahkan proposal itu pada Thomas. “Aku membuat konsep tentang diskon saat Black Friday,” ucapnya. “Baik, akan kupelajari.” Thomas menerima lembaran kertas itu. “Kau makan siang di luar?” “Tidak, aku membawa bekal.” Jonathan meringis menahan kikuk. “istriku memaksaku membawa bekal untuk berhemat.” Thomas tertawa. Ia menunjukkan wadah bekal makan siangnya. “Tidak usah malu, aku selalu membawa bekal. Ayo makan bersama di sini,”ajak Thomas kemudian. Jonathan menurut. Keduanya makan bersama di meja Thomas saat setengah jam berlalu, terlihat wajah Claire muncul dari balik pintu. Ia tidak bisa menyembunyikan rasa ketertarikannya saat mendekati Jonathan. “Hai, kudengar dari papa, kau pengganti
Terakhir Diperbarui: 2025-04-27