Beranda / Romansa / Cinta posesif sang CEO / Bab 22 Perayaan Tahun Baru

Share

Bab 22 Perayaan Tahun Baru

Penulis: luscie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-10 14:01:02
Emily sedikit ceria di pagi harinya. Pun saat Jonathan mengajak Emily menikmati pergantian tahun di apartemen Brian. Emily tampak seperti biasa. Mereka tiba di apartemen Brian pukul 7 malam. Hadir juga Paul, Andrew, Zichen dan kekasihnya.

“Apakah kalian ingin memesan sesuatu?”tanya Brian melambaikan ponselnya dari arah dapur. Ia tidak memiliki persiapan untuk acara tahun baru. Hanya ada beberapa minuman kaleng dan bahan pokok makanan yang belum dimasak.

“Terlalu lama, Brian. Aku sudah lapar,”keluh Zichen. Di malam pergantian tahun seperti ini biasanya akan lama memperoleh makanan yang bisa diantar lewat aplikasi makanan. “Apa kau punya sesuatu untuk dimasak?’

“Tentu. Kau mau memasak?”Brian mengeluarkan semua bahan makanan dari dalam lemari es.

Zichen menggaruk kepala. “Aku tak pernah memasak dengan bahan seperti ini, apa kau bisa, Sayang?”tanya Zichen pada kekasihnya.

Jade, wanita berdarah campuran Inggris Asia, tertawa. “Sejak kapan aku bisa masak, Zichen?”

Apartemen Ziche
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Cinta posesif sang CEO   Bab 23 Meminta restu

    Emily memasukkan pakaian terakhir ke dalam koper. Hari ini waktunya kembali pulang. Beberapa hari ke depan rutinitas pekerjaaan sudah harus dijalaninya kembali. “Aku pamit pulang. Terima kasih banyak atas semuanya.”Emily mencium pipi Averie dan Samantha. “Sayang, kamu harus menjadwalkan lagi untuk menginap di rumah kami.”Averie memeluk Emily. Sejak kematian William Walker, Averie memutuskan untuk tinggal di Manchester. Hanya sesekali ia berkunjung ke Manhattan. “Tentu, ma.” “Hati-hati di jalan.”Ganti Samantha sekarang memeluk Emily. “Baiklah, kami berangkat dulu.”Jonathan menyeret koper Emily. Ia sendiri hanya membawa ransel ukuran besar di pundaknya. Sopir pribadi Averie memasukkan koper dan ransel ke dalam bagasi. Penerbangan dari Manchester ke New York membutuhkan waktu sekitar 9 jam, setelah itu mereka melanjutkan perjalanan menuju Manhattan. Simon sudah bersiap di pintu kedatangan bandara International JFK. “Terima kasih, Simon,”ucap Emily saat Simon membuka pint

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-10
  • Cinta posesif sang CEO   Bab 24 Proyek penginapan

    Tepat sebulan kemudian. Andrew tiba di bandara International JFK siang hari. Ia bersama 3 orang staff yang akan membantu dalam survey Lokasi, persiapan dokumen jual beli dan renovasi tempat penginapan. Di pintu kedatangan tampak Simon membawa tulisan cukup besar bertuliskan Andrew Lane. Ia berbaris rapi di antara para penjemput lainnya. Andrew berjalan mendekat. “Kamu pasti, Simon.” Simon mengangguk memberi hormat. “Benar, Sir. Silakan ikut saya.” Keempatnya berjalan bergegas mengikuti Simon ke tempat parkir mobil. “Mr Jonathan menyampaikan permintaan maaf karena tidak bisa ikut menjemput.” “Tidak mengapa, aku tahu dia sibuk.”Andrew mengambil ponsel dan mengirim pesan kepada Jonathan jika dirinya telah bertemu Simon dan dalam perjalanan menuju hotel. Andrew menolak undangan Jonathan untuk menginap di apartemennya karena ia datang tidak sendiri. Esok harinya Jonathan dan Andrew bertemu dengan broker real estate yang akan membawa mereka ke beberapa lokasi property. P

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • Cinta posesif sang CEO   Bab 25 Tentang Andrew

    Andrew adalah pria Inggris berdarah Irlandia. Ayah ibunya sama sama pebisnis. Ayahnya memiliki jaringan bisnis property yang menggurita di Inggris Raya sedangkan sang Ibu memiliki brand fashion terkenal yang berpusat di London. Andrew merupakan sulung dari 3 bersaudara. Dia mewarisi bisnis property sang ayah sedangkan 2 adik perempuannya tak tertarik dengan dunia bisnis samasekali. Adik keduanya, Alice adalah seorang dokter obgyn dan Brianna masih kuliah. Tampak dari luar Andrew pria normal dengan banyak kekasih. Tapi sebenarnya, di balik itu Andrew memiliki kecenderungan seks yang di luar kebiasaan. Andrew menyukai gaya hubungan BDSM (Bondage, Dominance, Sadism and Masochism) dan dia adalah seorang Dominan. Andrew menyukai perannya sebagai seorang dominan, dimana ia memiliki kekuasaan penuh selama kegiatan intim. Tidak banyak yang tahu mengenai kebiasaan Andrew yang rapi dan tersembunyi. Jonathan salah satu orang yang mengetahuinya. Meski tanpa sengaja. Malam itu Jonathan hendak m

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-14
  • Cinta posesif sang CEO   Bab 26 Aku ingin menikah denganmu

    warning 18+ Andrew menyandarkan kepala di sandaran sofa mewah di hotel mahal area Oak beach. Ia menghabiskan hampir setengah isi bir dingin yang ada di tangan kirinya. Ia memejamkan mata, berfantasi tentang Emily. Mata sendu itu. Bagaimana caranya agar wanita itu bersedia menjadi submisif nya? Ia bahkan menyingkirkan pikiran jika Emily adalah kekasih Jonathan. Ia harus mendapatkan wanita itu. Dua bulan setelah proses renovasi. Jonathan dengan berat hati harus meninggalkan Emily untuk perjalanan bisnis ke Australia hingga seminggu mendatang. Ia berpesan kepada Simon untuk tidak meninggalkan Emily apapun yang terjadi. Seperti biasa, sore selepas pulang kantor Emily menyempatkan mendatangi lokasi penginapan saat terdengar nada panggilan dari ponselnya. Dari Eden. “Halo Eden. Ada apa?” Sedetik kemudian wajah Emily memucat. “Simon, kita ke rumah sakit,”pintanya kepada Simon yang segera berbalik arah menuju rumah sakit. Robert Patterson jatuh pingsan. Pagi ini cuaca mendung ber

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-15
  • Cinta posesif sang CEO   Bab 27 Hasil Tes

    Andrew menatap ponselnya. Baru saja ia mengakhiri telepon dengan Eden. Gadis itu lebih mudah didekati daripada kakaknya. Eden telah terperangkap ke dalam pesona Andrew. Andrew tersenyum miring. Ini tidak akan lama. Eden jenis gadis yang mudah takluk dengan lelaki mapan dan Andrew memiliki segalanya yang diimpikan Eden pada sosok laki-laki. Andrew memejamkan mata. Imajinasinya tumbuh liar. Membayangkan Emily berlutut dengan borgol di tangannya, dengan pasrah membiarkan Andrew berbuat sesuka hatinya sebagai pihak dominan. Andrew tersenyum. Ia harus segera menjalankan rencananya. Sementara di sebuah kamar di kediaman mendiang Robert Patterson, tampak Eden berbaring dengan wajah berbinar. Ia menatap langit-langit kamar. Ia tak menduga samasekali, pada akhirnya impiannya terwujud. Seorang laki-laki tampan dan mapan tertarik dengannya. Bahkan mengajaknya makan malam!Eden ingin berteriak kencang. Hatinya berbunga bunga. Bukan hanya kakaknya yang beruntung bisa menikahi pria tampan dan kay

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Cinta posesif sang CEO   Bab 28 Rencana jahat Andrew

    Averie datang bersama Samantha. Wanita itu telah membuat janji dengan Wedding organizer ternama di Manhattan. Ia sibuk mendiskusikan tema pesta, gaun pesta sampai jumlah undangan. “Aku ingin yang terbaik untuk anakku dan calon menantuku,”ucap Averie pada manajer tim. Karena hanya kata ‘terserah’ yang diucapkan Jonathan dan Emily, akhirnya Averie yang memutuskan semuanya. Dokumen yang dibutuhkan untuk pernikahan telah siap. Jonathan telah mendaftarkan pernikahan ke kantor catatan sipil. Persiapan pernikahan dari tim wedding organizer sudah hampir 50%. Pembangunan proyek resort berjalan tanpa kendala. Semua tampak sempurna. Hingga di akhir pekan sebuah kiriman foto muncul di aplikasi pesan milik Emily. Membuat tubuh Emily menegang. Tangannya mencengkeram ponsel menahan amarah. Sebuah foto mesra dari Andrew dan Eden. Bukan mesra lebih tepatnya. Tapi keintiman yang terkesan disengaja oleh Andrew. Emily bahkan tak tahu tentang kedekatan Eden dengan lelaki itu. Hampir saja ia men

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19
  • Cinta posesif sang CEO   Bab 29 Pertemuan di hotel

    Simon menghentikan mobil di parkiran hotel. Emily menatap resah gedung bertingkat tempat Andrew menginap. Ia merapatkan mantelnya sejenak sementara Simon melihat dari kaca spion. Pria itu memperhatikan kegelisahan Emily semenjak Emily memasuki mobil hingga sepanjang perjalanan menuju hotel. Ia ingin bertanya tapi bukan kapasitasnya sebagai sopir untuk mencampuri urusan atasannya. “Perlu kuantar, Miss?”Simon menawarkan bantuan. Ingin rasanya Emily mengangguk, menceritakan jika dirinya tak mampu menghadapi masalah ini sendirian. Ia butuh bantuan Simon untuk menghajar Andrew sampai babak belur. Tapi kekerasan bukan jawaban. “Aku akan telepon jika butuh bantuan, Simon.”Emily merapalkan doa sebelum membuka pintu mobil dan berjalan menuju lobi hotel. Ia memasuki lift, menekan tombol 10. Dadanya berdebar kencang. Kakinya lemah untuk melangkah. Tapi ia menguatkan hatinya. Demi Eden. Kamar nomer 312. Ia mengetuk perlahan. Tak lama sosok Andrew membuka pintu dengan seringai di waja

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-20
  • Cinta posesif sang CEO   Bab 30 Kesalahan Emily

    Jonathan keluar dari mobil. Wajahnya menatap tajam ke arah mobil yang dikendarai Simon. Simon tampak cemas. “Maaf, Miss. Tadi Mr Jonathan telepon karena tidak bisa menghubungimu, jadi aku harus memberitahunya tentang tempat ini.” “Tak apa, Simon. Jangan khawatir. Kamu pulanglah dulu, aku akan ikut Jonathan.”Usai bicara Emily membuka pintu dan berjalan menuju Jonathan. Aura Jonathan dingin dan rahangnya tampak mengeras menahan emosi. Raut wajah yang tak biasa diperlihatkan pria itu. “Kenapa dengan teleponmu?Kenapa tidak bisa dihubungi?”tanyanya tajam. “Bisakah kita pulang dulu, Jonathan?Aku akan menjelaskannya di apartemenmu.” Tanpa suara Jonathan masuk ke dalam mobil, menunggu Emily duduk di sebelahnya. Emily menutup pintu dengan hati-hati. Melirik Jonathan yang mencengkeram kemudi hingga urat tangannya terlihat. Setelah memastikan Emily sudah memakai sabuk pengaman, Jonathan mengemudikan mobilnya menuju Penthouse. Sepanjang perjalanan suasana terasa mencekam. Tak ada

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-22

Bab terbaru

  • Cinta posesif sang CEO   Bab 64

    Jonathan mengantar Emily hingga ke dalam apartemen. "Kembalilah bekerja," ucap Emily sembari berjalan menuju kamar. "Aku tidak akan tenang sebelum kamu memaafkan ku. " Jonathan masih membayangi langkah istrinya hingga ke kamar. Emily ingin mengatakan sesuatu yang bisa menenangkan hati Jonathan, tapi entah mengapa lidahnya kelu, moodnya memburuk. "Sayang, " panggil Jonathan meraih pinggang Emily dan merapatkan ke tubuhnya. "bagaimana lagi aku harus menjelaskan, Em? " "Tidak perlu, aku tidak butuh penjelasanmu, aku ingin tidur. " Emily melepaskan tangan Jonathan dengan wajah cemberut. "Jangan begini, Sayang." "Sudah, pergilah." Emily beranjak menuju ranjang dan merebahkan tubuh Jonathan melirik jam tangan sekilas. Waktu tutup supermarket satu jam lagi. Ia bergegas pergi menuju tempat kerjanya. Membantu Thomas hingga waktu tutup toko. Setelah pamit pada Thomas, ia pulang dengan tergesa. Jonathan mandi sebentar sebelum merebahkan tubuh di samping istrinya. Emily be

  • Cinta posesif sang CEO   Black Friday

    Jonathan datang lebih awal hari ini. Antrian panjang tampak di depan pintu masuk supermarket bahkan sebelum toko dibuka. Beberapa personel keamanan bersiap di pintu masuk memastikan pengunjung tetap mematuhi peraturan toko meski hari ini adalah hari khusus, dimana harga hampir semua barang yang ada di supermarket di diskon mulai empat puluh persen. "Kau lihat antrian di depan pintu, Jonathan? " tanya Thomas mengenakan jaket khusus toko. Ia bersiap pergi. "Ya, aku lihat." Jonathan melirik jam dinding. "sepuluh menit lagi, aku akan bersiap. " Jonathan mengenakan jaket yang sama seperti yang dipakai Thomas. Hari ini akan menjadi hari tersibuk sepanjang pekan ini. Meski pengunjung memadati supermarket, tetapi pengaturan yang telah dibuat Thomas membuat antrian tidak terlalu panjang. Area kasir ditambah dua lagi sehingga pengunjung toko bisa dilayani dengan cepat. Tak ada jeda waktu. Waktu makan siang pun dipercepat karena pengunjung tak juga berkurang hingga menjelang mala

  • Cinta posesif sang CEO   Bab 62 Kesibukan di supermarket

    Keesokan pagi ditemani Jonathan, Emily menyerahkan sampel urine ke laboratorium klinik sesuai arahan dokter Roberta. Setelah mengantar Emily pulang, Jonathan berangkat menuju tempat kerja. Hari ini hari tersibuk menjelang akhir pekan. Menjelang Black Friday banyak barang baru berdatangan, bertepatan dengan ketidakhadiran Thomas karena sakit. Jonathan menggantikan tugas Thomas sementara waktu. Ia memantau pekerjaan di gudang hingga penataan barang di rak-rak pajangan. Belum lagi beberapa komplain dari pelanggan yang mengomel karena antrian panjang di area kasir. Jonathan berinisiatif menambah area kasir darurat. Saat waktu makan siang, tiba-tiba muncul Claire di ambang pintu ruangan kantor Jonathan. "Hai, apa aku mengganggu? " tanya Claire ceria. Jonathan tersenyum. "Tidak, ada apa Claire? " "Aku hanya ingin mampir. " Jonathan teringat Brianna, Claire tampaknya seumuran dengan Brianna. "Bagaimana kabar Thomas?Apa dia sudah membaik? " Claire mendekat, tanpa diminta ia d

  • Cinta posesif sang CEO   Bab 61 Hamil

    Dua bulan lagi adalah Black Friday. Dikenal dengan hari belanja besar-besaran dengan diskon sangat menarik. Black Friday jatuh pada hari Jumat setelah Thanksgiving di bulan November. Jonathan membuat proposal tentang penawaran menarik khusus di Black Friday. Siang itu sebelum makan siang ia menyerahkan proposal itu pada Thomas. “Aku membuat konsep tentang diskon saat Black Friday,” ucapnya. “Baik, akan kupelajari.” Thomas menerima lembaran kertas itu. “Kau makan siang di luar?” “Tidak, aku membawa bekal.” Jonathan meringis menahan kikuk. “istriku memaksaku membawa bekal untuk berhemat.” Thomas tertawa. Ia menunjukkan wadah bekal makan siangnya. “Tidak usah malu, aku selalu membawa bekal. Ayo makan bersama di sini,”ajak Thomas kemudian. Jonathan menurut. Keduanya makan bersama di meja Thomas saat setengah jam berlalu, terlihat wajah Claire muncul dari balik pintu. Ia tidak bisa menyembunyikan rasa ketertarikannya saat mendekati Jonathan. “Hai, kudengar dari papa, kau pengganti

  • Cinta posesif sang CEO   Bab 60 Pekerjaan baru

    Jonathan terpaksa menjual penthousenya dengan harga di bawah pasar, itu dilakukan demi segera mendapatkan uang membayar gaji dan tunjangan pisah karyawan resort. Pihak asuransi properti masih dalam penyelidikan tentang penyebab kebakaran sehingga tidak bisa mengupayakan pencairan asuransi kebakaran dalam waktu dekat.Jonathan meminta James untuk memperkerjakan kembali Simon di Weston dan juga merekomendasikan Mateo untuk bekerja di sana.Jonathan dan Emily melakukan persiapan untuk berangkat ke Manchester setelah sebelumnya berpamitan pada Aldera.“Jaga diri baik-baik, Sayang.” Aldera memeluk Emily dan Jonathan saat keduanya berpamitan pergi“Ibu jaga kesehatan, ya.”Emily mengurai pelukan. “Tolong sampaikan Eden, untuk biaya kuliahnya, akan kutransfer setiap bulan ke rekeningnya seperti biasa, jadi dia tak perlu khawatir.”Aldera mengangguk dengan mata berkaca-kaca.“Jaga Emily, Jonathan.”“Aku janji,” kata Jonathan sebelum keduanya berlalu pergi.Saat tiba di mansion, hanya James d

  • Cinta posesif sang CEO   Bab 59 Merelakan Weston Corp

    Jonathan berdiri di depan puing-puing bangunan resort bekas kebakaran. Ia terdiam lama. Emily ingin mendekat dan memberi semangat untuk Jonathan tapi ia enggan untuk mengganggu Jonathan yang tengah merenung. Lelaki itu tangguh. Hanya masalah seperti itu takkan menggoyahkan jiwanya. Emily yakin itu. Jonathan berbalik menghadapnya. Dengan senyum. "Aku sudah mengasuransikan properti ini. Tapi untuk membangunnya kembali butuh waktu lama. " Ia berbicara tidak hanya pada Emily, tapi juga ditujukan pada Lucas. "Dengan berat hati, aku harus menghentikan operasional resort. Aku akan bertanggungjawab memberikan hak kalian sesuai kesepakatan. " Sekarang ia benar-benar berdiri di depan Lucas. Lucas menghormati keputusan Jonathan. Setelah keduanya memberikan briefing singkat pada seluruh karyawan dan memberikan kesempatan untuk berpamitan, Jonathan dan Emily berkendara pulang. "Setelah urusan pembayaran gaji selesai, aku ingin kita pergi ke Manchester atau Wales, " ucap Jonathan saat kedu

  • Cinta posesif sang CEO   Bab 58 Kebebasan Jonathan

    Emily dirawat di rumah sakit karena terlalu banyak menghirup asap. Saluran pernapasan nya mengalami iritasi dan peradangan. Dalam kesempatan terakhir, Emily sempat hampir merasa dirinya telah mati. Kilasan kilasan peristiwa asing masuk ke dalam ingatannya dan Emily yakin mungkin inilah saat waktu nya telah berakhir di dunia. Tapi Tuhan masih menginginkan ia hidup. "Emily, kau sudah sadar? " Aldera yang pertama kali menyapanya. Emily mengerjapkan mata, suasana kamar yang serba putih dan bau khas rumah sakit membuatnya pening. "Ibu, apa yang terjadi? " "Kau pingsan saat resort kebakaran. " Emily terkesiap. "Kebakaran? " tanyanya panik. "Bagaimana orang-orang di dalam resort? " "Tak ada korban jiwa, Sayang. " Emily bersyukur dalam hati. "Kai yang membawa mu keluar dari ruangan. " "Kai?"Tiba-tiba ia teringat akan Kai. Juga sesuatu yang terjadi di masa lalu. Jonathan yang meminta maaf atas perbuatan adiknya yang berusaha menceburkan nya ke dalam kolam dan yang berusaha

  • Cinta posesif sang CEO   Bab 57 Dalang di balik kebakaran

    Kebakaran cepat menyebar dari arah gudang persediaan. Suasana yang sebelumnya sunyi berubah menjadi riuh oleh suara alarm kebakaran dan lalu lalang orang yang panik menuju pintu keluar. Lucas menerima telepon dari keamanan resort tentang beberapa orang yang mencurigakan. "Dua orang cari pelakunya, yang lain segera amankan pengunjung, " perintah Lucas sembari mengeluarkan senjata api dari laci meja kamar tidurnya. Ia bergerak keluar kamar. Sebelumnya ia telah mengkoordinasi staff yang masih bekerja di sif malam untuk melakukan protokol kebakaran. Di luar kamar terlihat Simon dan Kai yang kebingungan mencari sesuatu. "Kau melihat Emily? " tanya Kai panik. Lucas menggeleng. "Kukira dia di kamarnya. " "Tidak ada, aku sudah mencarinya ke sana, " ucap Kai sembari melakukan panggilan telepon. "Aku juga tidak bisa menghubungi Mateo. " "Kau sudah mencarinya di gudang?" tanya Lucas "Gudang sudah terbakar habis, pemadam kebakaran sudah dalam perjalanan ke sini. " "Aku akan m

  • Cinta posesif sang CEO   Bab 56 Kebakaran Resort Oak beach

    "Ada apa?" tanya Emily tak sabar. Oliver memandang Emily sesaat. Wanita itu semakin terlihat cantik saat kali terakhir ia melihatnya. "Aku ingin minta maaf. " Oliver berterus terang. "Aku memaafkanmu, Oliver. Aku sudah bilang kan aku sudah berdamai dengan masa lalu. " Oliver mengetuk telunjuknya di meja. Tampak berfikir sebelum mengatakan sesuatu. "Sebenarnya aku mandul. " Emily terperanjat, tapi berusaha untuk memasang raut wajah datar. "Setelah pernikahanku dengan Caroline, aku diam-diam memeriksakan kesehatan ku termasuk masalah kesuburan." Emily masih mencerna ucapan Oliver. Ia dan Jonathan belum berkesempatan memeriksakan diri ke dokter. Harusnya Emily bahagia mendengar kabar itu, setidaknya selama pernikahan dengan Oliver bukan dirinya yang mandul. Tapi demi melihat wajah muram Oliver, tiba-tiba ia merasa ikut sedih. "Aku tak tahu harus bilang apa. " Oliver tersenyum pahit. "Kau pasti juga mendengar kabar tentang kehamilan Caroline, kan? " Emily tidak me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status