Share

Bab 8

'Bukankah Shawn menyerahkanku kepada pria mesum itu? Kenapa dia masih muncul di vila ini? Apa dia begitu nggak sabar untuk mentertawakanku? Hehe,' batin Yvonne.

"Shawn!" Yvonne menunjuk pria kejam itu. Mungkin karena mabuk, nyalinya pun menjadi besar dan tidak kenal takut. Dia membentak, "Kamu benar-benar berengsek!"

Raut wajah Shawn seketika menjadi suram. Xavier dan Leah hanya menundukkan kepala, bahkan tidak berani bersuara sedikit pun.

Kemudian, Yvonne berjalan dengan terhuyung-huyung. Dia meraih kerah baju Shawn, lalu bertanya, "Kamu kira aku sangat ingin menikah denganmu? Kamu kira dirimu begitu hebat?"

Bau alkohol di tubuh Yvonne membuat Shawn mengernyit. Tebersit pula kemarahan pada tatapannya. Shawn meraih pergelangan tangan Yvonne dengan gesit, lalu membalas, "Kamu sudah gila, ya?"

Wanita ini berani mengikuti pria yang tak dikenalnya. Shawn ingin membuat Yvonne berinisiatif untuk mundur dari pernikahan mereka, tetapi wanita ini sangat keras kepala. Ketika Yvonne mengikuti Harvey, Shawn tiba-tiba menyesal. Bagaimanapun, Yvonne adalah istrinya. Dia akan merasa jijik jika wanita ini ternodai.

"Kamu yang gila!" teriak Yvonne. Kedua tangannya terus menarik kerah baju Shawn karena mabuk. Dia ingin melampiaskan kekesalan ini kepada Shawn.

Ekspresi Shawn benar-benar dingin sekarang. Dia meraih pergelangan tangan Yvonne, lalu menariknya ke lantai atas.

Yvonne berusaha melepaskan diri sambil berkata, "Lepaskan aku, lepaskan ...."

Seketika, pintu kamar ditendang oleh Shawn. Kemudian, dia melemparkan Yvonne ke dalam kamar. Yvonne yang kehilangan keseimbangan pun terjatuh ke lantai. Lututnya terbentur sehingga dia mendesah kesakitan.

Suara ini sontak membuat Shawn tertegun. Adegan malam itu kembali muncul di benaknya. Suara ini begitu mirip dengan suara Jolene?

"Shawn!" teriak Yvonne sembari menengadah. Tatapannya saat menatap Shawn dipenuhi kebencian. Pria ini bukan hanya kejam, tetapi juga kasar. Dorongannya barusan sampai membuat lutut Yvonne berdarah.

Shawn menyingkirkan pikirannya itu. Dia bertatapan dengan Yvonne, lalu maju sembari memicingkan matanya dan bertanya, "Kamu tidak mabuk?"

Yvonne memang mabuk, tetapi pikirannya masih jernih. Dia meletakkan kedua tangannya di lantai dan mencoba untuk berdiri. Namun, kakinya terasa lemas sehingga hampir terjatuh lagi. Agar tidak terjatuh, dia pun secara naluriah memegang benda di sekitarnya.

Yvonne berhasil menyeimbangkan tubuhnya, tetapi tiba-tiba merasakan hawa dingin dari depan. Jadi, dia perlahan-lahan mendongak dan bertatapan dengan mata Shawn yang suram.

Saat ini, dia baru menyadari bahwa tangannya sedang memegang celana Shawn. Shawn tidak memakai ikat pinggang. Jika celananya longgar sedikit saja, tarikan Yvonne pasti sudah membuat celananya lepas. Meskipun demikian, pakaian Shawn tetap terlihat berantakan karena Yvonne.

Yvonne buru-buru melepaskan tangannya. Kain celana Shawn menjadi berkerut karenanya. Melihat ini, Yvonne segera mengalihkan pandangannya dan berkata, "Aku ... nggak sengaja."

Shawn menyahut dengan geram, "Masa?"

"Tentu saja ...." Kemudian, Yvonne sontak memelototinya dan bertanya, "Apa maksudmu?"

"Memangnya kamu tidak tahu sikapmu sendiri?" sindir Shawn. Ucapan ini sangat menusuk hati Yvonne. Pria ini telah melihat obat kontrasepsi tersebut, sehingga tahu dia ....

Begitu teringat pada kejadian malam itu, tubuh Yvonne seketika gemetaran sesaat. Namun, dia tetap berusaha mempertahankan ketenangannya. Yvonne ingin menghindar karena khawatir ada orang yang menguping, lalu menggunakan hal ini untuk mempermalukannya.

"Kenapa diam? Kamu memang sangat berhasrat pada semua pria, 'kan?" Shawn tiba-tiba mencekik leher Yvonne, lalu melanjutkan dengan tatapan suram, "Katakanlah, kenapa kamu berselingkuh dariku, tapi masih menolak untuk bercerai?"

Setiap kata yang dilontarkan dari mulut Shawn penuh dengan kebencian. Dia adalah pria bermartabat, tetapi istrinya sudah pernah berhubungan intim dengan pria lain?

Yvonne kesulitan bernapas karena dicekik. Wajahnya yang sudah merah menjadi makin merah. Karena berusaha menarik napas, dadanya pun menjadi agak besar. Dia meronta-ronta, lalu berkata dengan susah payah, "Lepaskan ... aku ...."

Yvonne terlalu berusaha untuk melepaskan diri sehingga 2 kancing di bajunya terlepas. Shawn seketika menunduk dan melihat tulang selangkanya yang indah. Kemudian, dia melihat bra hitam berenda, juga samar-samar melihat dada Yvonne.

Yvonne berusaha keras untuk bernapas. "Hm ...."

Helaian rambut yang berantakan tergerai secara acak di wajahnya. Suara napas dan gerakan dadanya ini membuat Shawn seketika bergairah. Setelah menyadari bahwa dia telah mengamati tubuh Yvonne dengan lancang, Shawn buru-buru mengalihkan pandangannya.

Shawn tanpa sadar merasa tegang. Dia mengerutkan dahinya, berusaha untuk mengendalikan suasana hatinya. Siapa sangka, dia malah berhasrat terhadap wanita murahan ini. Hal ini membuatnya merasa sangat tidak nyaman.

Shawn yang murka akhirnya melemparkan Yvonne ke atas tempat tidur. Dia marah pada dirinya sendiri. Bagaimana bisa dia bergairah terhadap jalang seperti Yvonne? Apa dia sudah gila? Setelah memikirkan ini, Shawn bergegas berbalik dan turun.

Xavier yang melihatnya segera memanggil, "Pak Shawn."

Shawn tidak menjawab dan langsung berjalan ke luar. Melihat ini, Xavier buru-buru mengikutinya.

Setelah masuk ke mobil, Xavier menyalakan mobilnya sambil melirik ke belakang dengan hati-hati. Apa yang terjadi dengan majikannya ini? Mengapa dia begitu marah?

Di dalam vila, Yvonne yang berbaring di atas ranjang, menarik napas kuat-kuat sambil mencengkeram dadanya. Barusan, dia mengira Shawn akan membunuhnya.

Ugh! Yvonne seketika merasa sangat mual karena alkohol. Dia bergegas berlari ke kamar mandi untuk muntah. Sesudah muntah, dia baru merasa lebih lega. Yvonne membersihkan mulutnya, lalu berbaring kembali tanpa mandi dulu. Dia benar-benar lelah dan mengantuk sehingga memejamkan matanya dengan perlahan. Tanpa disadari, dia pun tertidur.

Keesokan harinya, di Grup Skyward. Begitu masuk, sekretaris perusahaan langsung mencari Shawn. "Pak Shawn, Pak Harvey mencarimu."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status