Home / Romansa / Cinta yang Terenggut / Peringatan Bastian

Share

Peringatan Bastian

Author: Sofia Grace
last update Last Updated: 2021-03-30 22:20:38

“Huahahaha…!”

           

Bastian tertawa terpingkal-pingkal mendengarkan cerita Jonathan mengenai insiden kemarin di gedung bioskop yang berlanjut sampai dia dan Theresia pulang ke rumah.

           

“Apanya yang lucu? Kok tertawa sampai heboh begitu?”

           

Bastian masih tertawa-tawa sampai air matanya hampir keluar.

           

“Hahaha…Jonathan, Jonathan. Aku merasa lucu membayangkan kamu bolak-balik naik-turun tangga di bioskop untuk membeli popcorn, kentang, air mineral…. Wah, wah, wah…, Theresia itu layak diberi penghargaan sebagai istri terbawel di muka bumi ini! Hahaha….”

           

Jonathan memelototi sahabatnya itu dengan geram. Kesal sekali dia dijadikan bahan tertawaan oleh orang yang selalu menjadi tempat curhatnya selama ini. Jauh di dalam lubuk hatinya, laki-laki tampan itu sebenarnya merasa malu mengungkapkan permasalahan rumah tangganya dengan orang lain. Namun jika menanggungnya seorang diri, lama-kelamaan dia bisa minum obat penenang seperti istrinya.

           

Sementara itu Bastian berusaha menenangkan dirinya dengan menarik napas panjang dan menghembuskannya kembali. Meskipun masih merasa geli, laki-laki berambut cepak itu akhirnya mengalihkan pembicaraannya dengan bertanya tentang Mina Sunyoto, teman SMA Jonathan yang kebetulan bertemu di bioskop dan menjadi sumber pertengkarannya dengan Theresia.

           

“Memang si Mina itu cantik banget, Bro? Istrimu kok sampai belingsatan setelah melihatnya.”

           

“Yah, biasa aja, sih. Rambutnya lurus pendek dan disemir pirang….”

           

“Bibirnya sensual seperti Angelina Jolie….”

           

“Aku nggak memperhatikan sejauh itu, Bas. Itu bisa-bisanya There aja.”

           

“Terus pakai rok mini warna putih….”

           

“Apalagi itu! Bibirnya yang letaknya di atas aja aku nggak merhatiin. Apalagi bagian bawah tubuhnya. Lagian mana bisa mataku nakal kemana-mana kalau ada There yang terus-terusan memantau di sebelahku?!”

           

“Berarti kalau lagi nggak jalan sama istri, matamu nakal, dong?”

           

Jonathan mati kutu mendengar pertanyaan cerdik sahabatnya itu. Dilihatnya Bastian yang nyengir menggoda di depannya.

           

“Kamu belum menjawab pertanyaanku, Bro,” tagih Bastian sambil mengerling nakal.

           

Sahabatnya terpaksa menyahut, “Kita kan sama-sama laki-laki, Bas. Kalau ada pemandangan indah kenapa dilewatkan. Betul, nggak? Tapi sumpah mati, sejak pacaran sama There aku nggak pernah menyentuh perempuan lain!”

           

“Aku percaya. Kamu tipe laki-laki yang menghargai sebuah hubungan. There pacarmu yang paling serius, kan?”

           

Jonathan mengangguk membenarkan. Seumur hidupnya dia hanya pernah berpacaran tiga kali. Pertama dengan teman SMA, lalu dengan kawan kuliah,  dan terakhir dengan Theresia. Ia mengenal istrinya itu ketika sedang mengikuti tender asuransi tenaga kerja yang diadakan oleh pabrik cat Simon Iskandar, ayah kandung Theresia. Kecantikan dan kesupelan gadis itu telah menawan hatinya. Rupanya pewaris tunggal keluarga Iskandar itu juga menaruh hati kepadanya. Seiring berjalannya waktu hubungan muda-mudi tersebut menjadi dekat dan keduanya akhirnya memutuskan untuk menjalin hubungan yang lebih serius.

           

Ayah Theresia tidak berkeberatan memiliki calon menantu yang strata sosial maupun ekonominya jauh di bawah keluarganya, asalkan pemuda itu mempunyai kepribadian yang baik, cerdas, dan mau bekerja keras. Laki-laki yang sudah banyak makan asam garam kehidupan itu menilai semua kriteria itu terdapat dalam diri Jonathan. Tanpa ragu-ragu dia menyetujui putrinya menjalin hubungan spesial dengan pemuda tersebut. Selang setahun kemudian Simon bahkan menanyakan kelanjutan hubungan mereka dan berkata bahwa jika memang sudah serius sebaiknya tidak usah menunda-nunda pernikahan.

           

Jonathan yang saat itu karirnya sedang naik di bisnis asuransi diberikan opsi untuk segera menikahi Theresia dan bekerja penuh waktu di perusahaan milik Simon atau memutuskan saja hubungan dengan gadis itu kalau memang belum siap membina rumah tangga. Karena memang sangat mencintai kekasihnya, akhirnya pemuda itu memilih opsi yang pertama. Dengan besar hati ditinggalkannya karirnya yang cemerlang untuk bergabung dengan perusahaan cat terbesar nomor dua di negeri ini.

           

“Oya, katamu sebentar lagi ada sekretaris baru. There nggak keberatan?” tanya Bastian ingin tahu.

           

Nope.”

           

“Tumben.”

           

“Kenapa memangnya?”

           

“Dia kan cemburuan. Masa nggak menyeleksi sekretaris barumu terlebih dahulu?”

           

Jonathan terkekeh dan berkata lugas, “Lha, calon sekretaris baru itu bukan orang lain. Dia keponakan Bu Rosa, sekretarisku yang sekarang. There percaya sekali sama Bu Rosa, karena dulu menjadi sekretaris ayahnya lama sekali, dua puluh tahun lebih.”

           

“Keponakan? Berarti masih muda, dong?”

           

Yes. Dua puluh tiga tahun.”

           

What? So young.”

           

“Tapi dia sudah berpengalaman kerja sebagai sekretaris selama setahun ini. Udah kuwawancara, kok. Orangnya baik, sopan, cerdas, dan lancar sekali berbahasa Inggris. Kelihatannya juga tekun dan suka mempelajari hal-hal baru. Kurasa dia adalah calon yang tepat untuk menggantikan posisi tantenya.”

           

Dahi Bastian berkerut mendengarkan ulasan sahabatnya. Jonathan yang melihat ada gelagat yang tidak beres lalu bertanya, “Memangnya kenapa, Bas? Kok kamu jadi serius gitu?”

           

“Kamu nggak sedang jatuh cinta sama calon sekretaris barumu itu, kan?”

           

Jonathan bagaikan disambar geledek mendengar pernyataan Bastian. Laki-laki itu langsung mengelak dengan tegas, “Apa-apan, sih? Kok pikiranmu jadi negatif begitu?”

           

“Caramu mendeskripsikan gadis itu berbeda sekali dengan waktu cerita tentang teman SMA-mu yang ketemu di gedung bioskop itu.”

           

“Ya ampun, Bas! Mana bisa Karin dibandingkan dengan Mimin?! Karin itu tampak elegan meskipun penampilannya terbilang sederhana. Rambutnya panjang hitam alami, nggak disemir norak kayak Mimin. Make-up-nya juga tipis sekali, jadi kecantikannya tampak natural. Pakaiannya juga sangat sopan, cuma kemeja lengan panjang dan rok selutut. Nggak level-lah Mimin dibandingkan sama dia!”

           

Bastian kembali tertawa terbahak-bahak. Air  matanya benar-benar keluar kali ini. Jonathan jengkel sekali melihatnya.

           

“Jonathan, Jonathan…. Coba kalau kata-katamu tentang Karin tadi kurekam dan kukirimkan pada istrimu, dia pasti akan menentang seribu persen gadis itu menjadi sekretarismu! Hahaha….”

           

“Apa maksudmu?”

           

“Masa kamu tidak sadar sudah terpesona pada gadis itu?”

           

“Ngawur!”

           

“Kamu bisa menjelaskan dengan detil penampilannya. Bahkan memujinya cantik natural, baik, sopan, cerdas, dan lain-lain. Begitukah kesan profesional seorang pimpinan terhadap calon pegawai barunya, Bro? Baru tahu aku.”

           

Jonathan tertegun mendengar pernyataan Bastian tersebut. Benarkah hatinya sudah tertawan oleh Karin?

           

“Saranku…kalau kamu masih berniat mempertahankan perkawinanmu, sebaiknya carilah seorang sekretaris yang sudah matang seperti Bu Rosa. Risikonya kecil, Bro.”

           

“Risiko apa?”

           

“Risiko kalian berdua menjalin affair.”

           

“Gila!”

           

“Sudah menjadi rahasia umum, Bro, beberapa bos menjalin hubungan istimewa dengan sekretarisnya. Kenapa hal itu tidak bisa terjadi pada dirimu?”

           

“Karin itu masih muda sekali, Bas. Nggak mungkin dia mau sama aku!”

           

“Kalau begitu, kamu sendiri mau sama dia?”

           

Deg! Dada Jonathan tiba-tiba terasa sakit, bagaikan ada sebuah belati menancap tepat pada ulu hatinya.

           

“Kamu belum menjawab pertanyaanku, Jon.”           

           

Sahabat Bastian itu berdehem sebentar dan menjawab lirih, “Aku terpaksa menerima Karin bekerja untukku karena sungkan dengan Bu Rosa, Bas. Meskipun secara hierarki jabatan, dia adalah sekretarisku, tetapi sesungguhnya dia jauh lebih senior dariku di perusahaan itu. Aku belajar banyak hal darinya. Jadi rasanya tidak etis menolak rekomendasinya untuk mempekerjakan keponakannya menggantikan posisinya….”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cinta yang Terenggut   Sepuluh Tahun Kemudian

    "Terima kasih, Min," sahut Jonathan sembari menerima uluran tangan sahabatnya. Suasana mulai diliputi keharuan."Kudoakan Valentina segera memperoleh kesembuhan,Bro," kata Bastian sembari menepuk-nepuk bahu kawan baiknya itu. "Jadi kalian sekeluarga bisa cepat kembali ke negeri ini dan kita bersama-sama mengembangkan kantor ini lagi.""Thanks a lot, Bro."Begitulah ketiga orang itu kemudian saling berpelukan. Hati mereka terenyuh sekali. Mina sampai menitikkan air mata. Dia sangat menyayangi Jonathan layaknya saudara sendiri. Kepergiannya kali ini yang entah sampai kapan membuatnya merasa sangat kehilangan.Keesokkan harinya Bastian dan Mina mengadakan acara perpisahan kecil-kecilan di kantor. Mereka memesan sejumlah hidangan prasmanan untuk disantap bersama. Jonathan berpidato singkat di hadapan segenap anak buahnya. Dia mengucapkan terima kasih atas kerja keras mereka

  • Cinta yang Terenggut   Amanah Theresia

    "Aku senang sekali bertemu Karin, Mas. Terima kasih sudah membawanya padaku," ucap Theresia lirih. Seulas senyum bahagia tersungging di bibirnya. Sorot matanya tampak teduh, menenangkan hati Jonathan yang memandanginya."Apa lagi yang kau inginkan, Sayang? Akan berusaha kupenuhi," kata pria itu sepenuh hati. Dirinya benar-benar hendak membahagiakan istrinya ini di sisa-sisa hidupnya.Tangan Theresia menyentuh wajah suaminya. Terasa rambut-rambut kasar di sekeliling mulut laki-laki itu. "Dulu kamu rajin sekali bercukur, Mas. Kenapa sekarang malas?" tanyanya ingin tahu.Jonathan mendesah. Dia memang sudah tak memperhatikan penampilannya lagi semenjak dokter berkata umur istrinya tinggal menunggu waktu. Kesedihan dalam hatinya begitu besar sehingga tak ingin apapun selain menemani Theresia sepanjang waktu. Pekerjaannya pun ditinggalkannya untuk sementara. Untungnya Bastian dan Mina tak keberatan. Mereka memahami sang

  • Cinta yang Terenggut   Damai

    "Aku tahu apa saja permintaan Theresia padamu, Karin. Dia ingin kamu menikah denganku sepeninggal dirinya. Lalu kita dan Valentina pergi menyusuri klinik-klinik di Tiongkok sesuai data yang dikumpulkannya. Aku yakin kau takkan sanggup menolaknya. Kondisi istriku yang mengenaskan membuat siapapun yang masih punya hati nurani pasti mengabulkan apapun permintaannya. Aku mengerti jika kamu pun demikian. Tapi jika kau keberatan menjadi istriku, tak usah memaksakan diri. Cukup di depan There saja kau berjanji. Tak perlu kau korbankan masa depanmu demi menikah dengan laki-laki tua seperti diriku." "Cukup!" sela gadis itu seraya menutup mulut Jonathan dengan telapak tangannya. "Aku memang berjanji pada Mbak There. Tapi bukan karena terpaksa. Aku...aku...bersedia melakukannya dengan setulus hati." "Benarkah itu?" tanya laki-laki itu memastikan. Ekspresi wajahnya mulai melembut. Karin mengangguk. "Aku bukan sedang berbahagia

  • Cinta yang Terenggut   Mama Karin

    Tiba-tiba terdengar suara pintu kamar dibuka. Karin terperanjat. Di depan pintu muncullah seorang gadis kecil yang... ya, Tuhan. Mirip sekali dengan dirinya semasa kecil! Bedanya anak perempuan itu duduk di atas kursi roda yang didorong ayahnya. Sedangkan si Karin kecil dulu bebas berjalan dan berlarian kemana pun dia suka."Mama, kenapa menangis? Tante ini juga. Apa yang membuat kalian sedih?" tanya anak itu polos. Dia memandang kedua wanita itu bergantian. Tatapan matanya menyiratkan rasa ingin tahu yang besar.Anak ini kritis sekali, puji Karin dalam hati. Dia juga mempunyai empati yang tinggi terhadap orang lain. Dia adalah...anak kandungku!Theresia langsung meminta Jonathan agar menaruh anak mereka di atas ranjang, supaya dekat dengan dirinya dan Karin. Suaminya menyanggupi. Diangkatnya sang putri dari atas kursi roda dan didudukkannya di depan dua wanita tersebut."Valen, kenalkan ini...Mama K

  • Cinta yang Terenggut   Pertemuan yang Mengharukan

    Tak lama kemudian mobilMercedes Benz berwarna hitam itu sampai di depan pintu gerbang berwarna hitam yang berdiri kokoh. Seorang petugas sekuriti mengangguk dan memberi hormat pada Jonathan yang membuka kaca jendela. Tak lama kemudian laki-laki berkumis tebal dan berbadan tegap itu menghubungi seseorang melalui walkie-talkie. Beberapa saat kemudian pintu gerbang terbuka lebar secara otomatis. Mobil Jonathan langsung meluncur masuk ke dalam. Pintu gerbang otomatis menutup kembali. Dada Karin mulai berdebar-debar. Akhirnya aku sampai juga ke rumah ini, batinnya gundah. Untuk bertemu dengan musuh bebuyutanku. Tapi kali ini dia tak bisa bersikap arogan dan sewenang-wenang lagi. Sebaliknya dia justru akan memohon ampun atas dosa-dosanya. Sontak Karin menggigit bibirnya. Tapi...bukankah aku sendiri juga bersalah kepadanya? batinnya pilu. *** "There, lihat siapa yang da

  • Cinta yang Terenggut   Keputusan Karin

    Sang pimpinan yang mengetahui bahwa Karin berasal dari kota buaya menawarinya pertama kali dibandingkan guru-guru lainnya. Gadis itu tak mampu menolak karena merasa sungkan dengan kebaikan dan bimbingan orang itu selama dia bekerja. Akhirnya diterimanya tawaran tersebut dengan berdoa dalam hati semoga dia tidak diusik oleh masa lalunya kembali.Gadis itu berusaha menghibur diri dengan berpikir tak ada salahnya kembali ke kampung halaman. Dia bisa berkumpul kembali dengan Rosa bibinya dan Mina sahabat baiknya. Jonathan dan Theresia selama ini tak pernah terdengar kabarnya. Tak mungkin mereka tiba-tiba datang mengusiknya.Berbulan-bulan dia hidup tenang di kota kelahirannya ini. Kalaupun berjalan-jalan ke mal, tak pernah sekalipun dia kebetulan bertatap muka dengan orang-orang dari masa lalu yang tak ingin ditemuinya kembali. Hidupnya benar-benar tenteram. Pekerjaannya menyenangkan. Sesekali dia berkunjung ke rumah Rosa dan Mina untuk se

  • Cinta yang Terenggut   Akhirnya Karin Tahu

    Jonathan terperangah. Benar kata Mimin, cetusnya dalam hati. Karin sudah bukan gadis lugu seperti dulu. Penderitaan yang dialaminya bertahun-tahun telah mengasahnya sedemikian rupa sehingga menjadi seorang wanita dewasa yang tegas dan berkarakter kuat.Sorot mata tajam gadis itu membuat hati Jonathan menciut. Dia menghela napas panjang lalu berkata, "Aku minta maaf sudah mengganggumu, Rin. Seandainya bukan karena terpaksa sekali, aku pun takkan datang menemuimu...."Jonathan menelan ludahnya. Dia merasa tak percaya diri berhadapan dengan gadis yang dulu pernah mengisi hari-harinya. Pria itu menunduk, tak berani menatap wajah Karin.Rupanya gadis itu tersentuh dengan perkataan mantan kekasihnya. Sikapnya mulai melunak. "Duduklah, Mas," katanya datar. "Ceritakan maksud dan tujuanmu datang kemari."Pria tersebut mengangguk. Dia lalu duduk di salah satu bangku. Sementara itu Karin menarik sal

  • Cinta yang Terenggut   Lin Laoshi

    "Sudahlah, Sayang," hibur Jonathan seraya memeluk istrinya yang histeris. "Tenangkanlah dirimu. Apappun yang terjadi kita akan selalu bersama-sama. Hentikan menghujat Tuhan. Kita sekarang belum tahu apa rencanaNya. Tapi aku yakin, segala sesuatu akan indah pada waktuNya.""Kurang apa aku selama ini, Mas? Apa kesalahanku sehingga aku diberi penyakit mematikan seperti ini? Apa dosaku?" isak wanita itu tak henti-hentinya. Tiba-tiba dia terperangah mendengar perkataannya sendiri. Tangannya sampai menutup mulutnya saking terkejutnya. Ya, Tuhan! jeritnya dalam hati. Inikah hukuman atas dosaku pada Karin?Ingatannya melayang pada gadis yang beberapa tahun lalu diancamnya sampai menangis histeris seperti dirinya saat ini. Karin, gadis yang waktu itu tengah mengandung Valentina, buah cintanya bersama Jonathan."Ini karma akibat dosaku pada Karin, Mas," ucapnya lirih. Dia sudah tidak histeris lagi. Tapi air matanya masih mengucur

  • Cinta yang Terenggut   Berita Buruk

    Dia lalu duduk di samping istrinya. Diraihnya tangan wanita itu. Diciuminya punggung tangannya dengan penuh kasih sayang."Kita pulang ke Indonesia saja, yuk. Menenangkan diri sejenak sembari mencari-cari informasi lagi tentang pengobatan buat Valentina," ajaknya sembari tersenyum lembut pada Theresia."Kamu capek ya, Mas, bolak-balik Surabaya-Singapore terus?" tanya istrinya seraya mengusap pipi Jonathan mesra."Nggak juga. Udah biasa, kok. Cuma aku menguatirkan kesehatanmu, Sayang. Aku mau mengajakmu berlibur mencari udara segar di pegunungan seperti Batu atau Tretes gitu. Setelah refreshing selama beberapa hari, pikiranmu pasti akan lebih rileks. Tubuh juga menjadi lebih segar. Kamu nggak akan terus-terusan pusing seperti ini. Bagaimana?"Sang istri mengangguk pasrah. Dia lalu bergelayut manja pada pundak suaminya. "Kupikir-pikir aku juga kangen sama rumah kita di Surabaya, Ma

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status