Share

Bab 93

"Ada apa?" Yara bertanya dengan cemas.

Siska menggelengkan kepalanya, "Nggak kenapa-kenapa. Masalah pernikahan masih jauh, kita bicarakan nanti saja."

"Siska ...." Yara masih mau mengatakan sesuatu.

"Sudahlah, Yara, jangan khawatir, nanti kalau ada kesempatan, aku akan memperkenalkan kalian."

Siska langsung mengakhiri topik tersebut.

Mereka berdua makan malam bersama. Tubuh Yara juga sudah hampir pulih, jadi dia naik taksi untuk pulang.

Begitu dia sampai di rumah tua keluarga Lastana, dia melihat Kakek Susilo dan Agnes menunggu di ruang tamu.

Hanya saja, yang satu tersenyum karena lega melihat Yara sudah pulang.

Sedangkan yang satunya lagi, berwajah masam, berharap Yara tidak akan pernah kembali.

"Kenapa kamu pulangnya malam sekali?" Agnes tidak bisa menahan diri untuk tidak membentak, "Kamu juga bukannya telepon dulu."

Yara menarik sudut mulutnya dengan nada meminta maaf, "Maaf Kakek, Ibu, aku membuat kalian khawatir."

"Nggak apa-apa, yang penting sudah pulang." Kakek Susilo maju dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status