Share

55. Pingsannya Ellena

Dua bulan kemudian...

Suara tangisan bayi memecah keheningan malam, di dalam rumah mewah milik Erwin. Ellena sejenak mengucek matanya seraya menguap, lalu ia berjalan menuju boks bayi.

"Kamu bangun, Sayang?" ujar Ellena lembut seraya memeriksa bagian bawah Erlena, dirasa popoknya sudah penuh, Ellena segera mengganti popok Erlena.

"Dia menangis lagi?" gerutu Erwin dengan suara malas, namun ia ikut mendekat.

Ellena tersenyum. "Jika Erlena sudah bisa bicara, dia tidak akan mungkin menangis," sahut Ellena bercanda. Tapi, memang benar bukan? Ketika bayi meminta sesuatu, ia pasti akan langsung menangis.

"Tapi, kamu jadi kelelahan. Apa tidak ingin dipertimbangkan lagi untuk mencari pengasuh buat Erlena? tanya Erwin lembut, seraya mengambil alih menggendong Erlena.

Erwin benar-benar tidak tega melihat Ellena kelelahan, meskipun Ellena sudah sedikit dibantu oleh pelayan lain. Namun, Ellena lah yang lebih banyak mengurus Erlena sendirian.

"Tidak perlu, Sayang. Aku senang dan baik-baik saja jik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status