Share

Bab 117

Author: Bertha
"Kamu sengaja datang untuk menjemputku ya?"

"Nggak juga, aku cuma kebetulan lewat," sahut Jacob.

Tamara mengatupkan bibir, jelas-jelas tidak percaya.

"Serius. Setelah aku antar kamu pulang semalam, aku sadar rumah kita searah. Makanya, aku lewat sini pagi ini." Jacob menjelaskan dengan sungguh-sungguh.

Tamara menoleh melihatnya. Hari ini Jacob mengenakan setelan jas hitam, bahkan memakai parfum. Jelas sekali dia berpakaian dengan sangat rapi.

"Kak Jacob, aku ingin bicara terus terang," kata Tamara.

"Kalau bukan sesuatu yang ingin kudengar, lebih baik jangan dikatakan," sahut Jacob.

Tamara menatapnya, lalu menghela napas pelan dan tetap berucap, "Kamu orang pintar, pasti tahu apa yang kupikirkan. Jadi, kita nggak perlu bertele-tele."

"Kamu sudah pisah dengan dia?" Jacob tiba-tiba bertanya.

Tamara terdiam sejenak. "Ya ... sudah."

Sebenarnya mereka sudah bercerai dan ke depannya tidak akan ada kaitan lagi.

"Kalau begitu, aku punya kesempatan," ujar Jacob.

Tamara sungguh kehabisan kata-kat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai   Bab 345

    Setelah makanan sudah dipesan dan pelayan keluar, Zoya berkata pada Tamara, "Rara, hari ini kamu sudah keluar banyak uang. Sebenarnya kamu undang kakakku makan di restoran biasa saja sudah cukup kok."Tamara berpikir restoran yang terlalu biasa tidak pantas dengan status Zayn yang seorang presdir Grup Hasiholan. Lagi pula, jika dia pelit saat menjamu Zayn yang sudah banyak membantunya, bukankah nanti Zayn akan mengkritiknya.Sejak awal, Tamara sudah sangat menjaga jarak dengan Zayn si tokoh besar ini. Oleh karena itu, dia selalu berbicara serta bertindak dengan hati-hati agar Zayn menemukan kesalahannya. Dia juga selalu bersikap hormat dan penuh pertimbangan agar tidak dipermainkan Zayn lagi."Pak Zayn sudah banyak membantuku, jadi aku harus berterima kasih dengan sungguh-sungguh dan setidaknya harus tulus memilih restorannya," jawab Tamara pada sahabatnya.Mendengar jawaban itu, Zoya berkata, "Kamu ini selalu memikirkan semuanya dengan begitu matang."Di samping.Zayn duduk bersandar

  • Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai   Bab 344

    Carlos menggeser tetikus dan melihat foto-foto itu, tetapi dia langsung tertegun karena ternyata pria di foto itu bukan Jacob. Wajah samping pria yang terlihat sedang mengemudi dari sudut pengambilan foto itu terlihat agak familier, tetapi terasa asing. Siapa pria ini sebenarnya? Mengapa tiba-tiba muncul pria lain lagi?Dia terus menggulir ke bawah untuk mencari foto bagian depan dari pria itu. Namun, jangankan wajah depan, bahkan foto bayangan belakang pria itu pun tidak ada. Benar-benar tidak bisa dikenali. Dia langsung mengambil ponselnya dan menelepon mata-matanya.Begitu panggilannya tersambung, Carlos langsung berkata dengan marah, "Kalian nggak mau kerja lagi ya? Foto apa yang kalian kirim? Wajahnya pun nggak ada. Aku bayar kalian untuk hasil seperti ini?"Menghadapi kemarahan penyewanya, pria itu hanya bisa menjawab, "Kami hanya ingin mengabarimu hal ini dulu karena hari ini pria yang muncul bersama dengan target nggak pernah terlihat sebelumnya. Dia yang mengemudi dan menjempu

  • Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai   Bab 343

    "Memang sangat putih," jawab Zayn. Dalam hatinya, dia menambahkan Tamara putih sampai memantulkan cahaya seperti porselen dan juga awan."Dengar, 'kan? Bahkan kakakku pun setuju denganku," kata Zoya.Tamara hanya menanggapinya dengan tersenyum, lalu kembali mengobrol dengan Zoya.Tak lama kemudian, ketiganya pun tiba di restoran. Setelah mobil diparkir di area khusus, mereka naik lift menuju lantai tempat restoran berada. Begitu tiba di restoran, pelayan mengantar mereka menuju ruang pribadi yang sudah dipesan mereka.Sementara itu, di pinggir jalan di luar restoran.Dua pria berpakaian biasa terlihat seolah-olah tidak sengaja menatap ke arah pintu restoran. Restoran itu sudah kelihatan sangat mewah hanya dari tampilan luarnya, sehingga mereka tidak berani sembarangan masuk.Setelah membuka ponsel dan mencari informasi, dugaan kedua pria itu memang benar. Restoran ini hanya menerima tamu yang sudah reservasi dan tidak menerima tamu yang datang mendadak, yang berarti hari ini mereka tid

  • Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai   Bab 342

    Zoya tidak tahan mendengar obrolan itu lagi. Kakaknya ini benar-benar usil, apa hebatnya menggoda seorang wanita?Hanya dengan satu detik, Tamara sudah berhasil menemukan jawaban yang sempurna. Dia tersenyum dan berkata, "Pak Zayn, ketampananmu ini karena kepribadianmu yang menarik, jadi baik hari ini atau biasanya pun tetap tampan."Mendengar perkataan itu, Zayn langsung tersenyum. Kadang-kadang, dia memang tidak begitu benci dengan pujian orang lain. Misalnya saat ini, suasana hatinya malah cukup bagus setelah mendengar pujian Tamara. Dia pun mengacungkan jempolnya pada Tamara, lalu berkata dengan kagum, "Jawaban sempurna, benar-benar pandai.""Ayo masuk. Nggak panas ya?" kata Zayn pada Tamara.Melihat Zayn akhirnya berhenti menggodanya, Tamara pun membuka pintu belakang dan masuk ke dalam mobil. AC di dalam mobil cukup dingin saat mobil melaju, sehingga dia langsung merasa sejuk.Zoya pun menoleh ke belakang dan mengajak Tamara untuk mengobrol. "Rara, kenapa kamu nggak bawa payung s

  • Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai   Bab 341

    Saat itu, di jalan di luar vila."Tadi masih desak aku buru-buru, tapi kamu sendiri yang telat sepuluh menit," kata Zayn sambil menurunkan kaca jendela mobil dan kedua tangannya bertumpu di setir."Tadi mengobrol sebentar dengan Mama, jadi agak terlambat. Ayo kita pergi jemput Rara," jawab Zoya sambil membuka pintu kursi penumpang depan, lalu masuk ke dalam mobil.Zayn menyalakan mesin mobil, lalu melaju menuju Kompleks Sunshine.Di sisi lain.Setelah menerima pesan dari Zoya, Tamara bersiap untuk keluar rumah. Hari ini, dia mengenakan gaun biru tanpa lengan yang bahannya lembut dengan pita kupu-kupu di bagian bahu dan ikat pinggang sutra. Pakaian ini memberikan kesan longgar dan nyaman. Dia memilih sepasang sepatu kets putih daripada memakai sepatu hak tinggi dan tas kecil berbentuk kerang yang cocok dengan gaunnya.Tepat pukul 11.15, Tamara berdiri di depan gerbang kompleks. Karena belum menerima pesan dari Zoya lagi, dia pun menunggu di dekat pos satpam. Tak lama kemudian, sebuah Ma

  • Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai   Bab 340

    Zayn tidak bereaksi terhadap pujian adiknya, hanya berkata, "Pergi beri tahu Ayah dan Ibu, aku akan hidupkan mobil."Zoya mengangguk, lalu turun, sementara Zayn mengambil kunci mobil dan menuju garasi. Akhir pekan ini sopir sedang libur, jadi hari ini dia menyetir sendiri.Di ruang tamu, Zoya memberi tahu ibunya bahwa dia dan kakaknya akan keluar makan siang. Davina pun bertanya, "Cuma kalian berdua?""Bukan, temanku yang traktir. Yang pernah aku ceritakan sebelumnya, Rara," jawab Zoya. "Perkara perceraiannya dengan Carlos sudah selesai dan dia menang, jadi dia mau traktir aku dan kakakku makan."Davina langsung paham, teringat percakapan yang dia dengar Jumat malam antara kedua anaknya."Kalau nanti temanmu masih ada urusan dengan Carlos seperti pembagian harta atau lainnya, ingat bantu dia ya," pesan Davina."Seharusnya sih nggak perlu bantuanku. Kak Alex yang jadi pengacaranya, pasti bisa diurus," timpal Zoya.Mendengar nama Alex, Davina sedikit terkejut. Dulu Alex teman baik anakny

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status