Share

Bab 9

Author: Alvita
Pada hari terakhirnya, ketika Keira turun ke lantai dasar, Ethan dan Ava baru hendak keluar rumah. Dia pun berjalan ke depan pintu dan menghentikan Ethan.

“Paman, aku tahu kamu sibuk. Tapi, bisa nggak hari ini kamu pulang dan temani aku makan sekali? Sekali saja dan berdua.”

‘Aku mau ... ucapkan selamat tinggal padamu dengan baik,’ tambah Keira dalam hati.

Mata Keira dipenuhi dengan keengganan dan harapan. Namun, setelah mendengar ucapan itu, Ethan malah secara refleks mengira bahwa Keira ingin menyatakan perasaannya lagi. Dia pun hendak menolak.

Namun, Ava malah menepuk-nepuk tangannya, lalu berkata dengan pengertian, “Kalau begitu, aku akan ketemuan sama temanku. Kebetulan, kami sudah lama nggak ketemu. Kamu itu seniornya, jangan selalu permasalahkan hal-hal sepele sama anak kecil.”

Pada akhirnya, dengan bujukan Ava, Ethan pun menyetujuinya.

Jelas-jelas, Keira sudah mendapatkan jawaban yang diinginkannya. Namun, hatinya malah terasa getir. Setelah melihat Ethan dan Ava naik ke mobil, lalu melaju pergi, Keira baru menekan kegetirannya dan berjalan masuk ke rumah.

Dengar-dengar, semua barang orang yang sudah meninggal harus dibakar. Hari ini adalah hari terakhir Keira di dunia, dia tidak ingin merepotkan Ethan. Jadi, dia mengeluarkan semua barangnya dan membakarnya.

Di kamar Keira, terdapat terlalu banyak jejak Ethan. Dari barang keperluannya sehari-hari hingga pakaiannya, semuanya itu disediakan Ethan secara pribadi.

Sebenarnya, Ethan awalnya juga tidak bisa merawat orang dengan begitu terperinci. Dia lebih banyak menyerahkan kebutuhan sehari-hari Keira kepada pembantu dan asistennya. Setelahnya, dia baru menyadari pelayan tidak memberi Keira makan, sedangkan asistennya bisa sedikit lalai karena harus menangani urusan Keira dan perusahaan.

Suatu hari, Keira masuk angin dan demam, tetapi tidak ada yang menyadarinya. Jika bukan karena hari itu Ethan kebetulan senggang dan pulang ke rumah untuk menjenguk Keira, lalu menyadari bahwa Keira demam tinggi hingga seluruh tubuhnya sangat merah, Keira mungkin sudah benar-benar mengalami kerusakan otak seperti yang dikatakan dokter.

Sejak itu, Ethan tidak pernah menyerahkan urusan Keira kepada orang lain lagi.

Keira berhenti mengenang masa lalu. Dia melihat semua barangnya yang telah terbakar menjadi abu dan merasa agak sedih. Mulai sekarang, benar-benar tidak ada lagi dirinya di dunia ini.

Keira menyapu bersih seluruh vila dan hanya meninggalkan lemari pakaian yang masih diberi lakban itu. Entah bagaimana reaksi Ethan setelah melihat mayatnya nanti. Apa Ethan akan sedih? Tanpa dia sebagai beban, Ethan tidak perlu lagi mendengar kata-kata yang tak disukainya dan seharusnya akan sangat gembira.

Setelah membersihkan seluruh vila, Keira mulai menyiapkan makan malam terakhirnya dengan Ethan dengan sepenuh hati. Sebenarnya, dia tidak begitu bisa memasak. Sejak dulu, Ethan selalu membawanya keluar untuk makan atau memasak sendiri.

Keira pernah mengungkit dirinya ingin belajar memasak, lalu akan memasak untuk Ethan setelah dirinya bisa memasak. Namun, sejak dia kecipratan minyak panas suatu kali, Ethan tidak lagi mengizinkannya untuk belajar memasak.

Setelahnya, Keira tetap diam-diam belajar memasak dengan harapan ingin memberikan kejutan bagi Ethan. Hanya saja, sebelum dia sepenuhnya bisa memasak, musibah waktu itu malah menimpanya dan dia pun meninggal. Untungnya, sekarang dia tidak akan terciprat minyak panas lagi.

Keira menghabiskan lima jam penuh di dapur dan akhirnya berhasil memasak hidangan-hidangan yang lezat. Dia pun duduk menunggu di meja sangat lama sampai makanan-makanan itu dingin. Kemudian, dia memanaskan kembali makanan-makanan itu. Akan tetapi, Ethan masih tetap tidak pulang setelah makanan-makanan itu dingin lagi.

Keira mengirim pesan kepada Ethan, tetapi Ethan tidak membalas. Dia juga menelepon berkali-kali, tetapi ... tidak ada yang mengangkat.

Setelah teleponnya terputus secara otomatis sekali lagi, Keira pun melamun sambil menatap ponselnya. Kemudian, dia menerima sebuah pesan masuk dari Ava yang berisi tautan postingan Twitter.

Firasat buruk mulai merayapi hati Keira. Dia menekan tautan itu, lalu melihat gambar dua lembar tiket pesawat yang diberi sebaris keterangan.

[ Bentuk cinta adalah, waktu aku bilang pengen ke Ruwiss untuk lihat salju, dia langsung tinggalkan semuanya untuk temani aku pergi. ]

Begitu melihat postingan itu, wajah Keira langsung memucat. Dia mencari kontak Ethan lagi dengan tangan gemetar, lalu meneleponnya. Kali ini, teleponnya akhirnya diangkat.

“Kamu temani dia pergi ke Ruwiss? Kamu sudah janji akan ....”

Sebelum Keira menyelesaikan kata-katanya, seorang wanita dari ujung telepon langsung menyela kata-katanya. Dia baru sadar bahwa yang mengangkat telepon adalah Ava.

“Keira, kamu benar-benar kira Ethan akan temani kamu? Jangan berkhayal lagi. Sekarang, yang perlu kamu lakukan adalah, kemas barang-barangmu, lalu tinggalkan vila Ethan secepat mungkin!”

Seusai berbicara, Ava langsung memutuskan sambungan telepon tanpa menunggu jawaban Keira.

Keira duduk terpaku untuk waktu yang sangat lama. Sampai jam berdenting dan menunjukkan pukul 12 malam, baru saja dia hendak membuang makanan-makanan itu ke tong sampah, tiba-tiba terdengar suara Dewa Kematian.

“Keira Cintami, tujuh hari sudah berlalu. Apa kamu menyesal karena membuat kesepakatan ini denganku?”

Suara yang dingin itu menggema di seluruh vila. Setelah gema itu sepenuhnya sirna, Keira baru tersenyum pahit dan menjawab dengan suara yang lemah. “Meski masih ada penyesalan yang tertinggal, aku nggak menyesal.”

Kemudian, Keira berjalan ke depan kalender itu dan mengoyak lembaran terakhir. “Bawalah aku pergi.”

Baru saja Keira selesai berbicara, dia melihat sendiri bagaimana tubuhnya perlahan-lahan menjadi transparan. Dia mengangkat tangannya dan melihat bagaimana arwahnya yang transparan berangsur-angsur menghilang. Dari tangan, kaki, hingga seluruh tubuhnya. Pada akhirnya, dia sepenuhnya sirna.

Tepat sebelum Keira sepenuhnya sirna, dia memandang ke kejauhan dan menyunggingkan seulas senyum. “Paman, selamat tinggal.”

‘Kita jangan bertemu lagi,’ tambah Keira dalam hati.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cintaku Tak Menuntutmu untuk Pulang   Bab 24

    Ethan akhirnya pergi. Setelah Keira melakukan prosedur keluar rumah sakit sendiri, Ethan akhirnya menerima transferan biaya rumah sakit dari Keira. Dia sama sekali tidak ingin menerimanya. Apa daya, pesan yang dikirim Keira selanjutnya tidak dapat membuatnya menolak.[ Ethan, keadaan keluargamu kurang bagus, jangan paksakan diri. Aku sanggup bayar biaya pengobatanku sendiri. Kalau kamu jadi harus menambah sebuah pekerjaan paruh waktu gara-gara aku, hatiku nggak akan tenang. ]Ethan menunduk dengan sedih. Mungkin karena mimpinya akhir-akhir ini makin banyak, sikap dan tindakannya makin mirip dengan orang dalam mimpinya itu. Namun, orang dalam mimpi adalah pewaris Grup Suwarto. Meskipun memutuskan hubungan dengan Keluarga Suwarto, dia juga dapat mengandalkan kemampuannya sendiri untuk mendirikan sebuah perusahaan baru yang sukses.Sementara itu, Ethan Judika tidak memiliki apa-apa. Dia bahkan hanyalah seorang mahasiswa miskin yang belum tamat kuliah. Setelah kembali ke asrama, Ethan be

  • Cintaku Tak Menuntutmu untuk Pulang   Bab 23

    Bukan karena Keira menyesal. Jawabannya sebelum jiwanya musnah masih berlaku. Meskipun terdapat penyesalan, dia tidak menyesal. Namun, pada saat itu, masih ada sebuah hal yang tidak dikatakannya, ‘Hanya saja, kalau ada kehidupan mendatang, aku nggak mau jatuh cinta sama Ethan lagi.’Pada hari itu, Keira benar benar mengira jiwanya akan musnah. Sekarang, dia memang sudah diberi kesempatan untuk hidup lagi. Namun, dia tidak ingin terlibat dengan Ethan lagi. Dia ingin hidup untuk dirinya sekali.Ketika Keira terbangun dari mimpi, itu sudah keesokan sorenya. Dia mencium aroma disinfektan yang menyengat dan melihat langit-langit yang putih bersih. Rasa sakit samar dari tusukan jarum di punggung tangannya dan infus yang menetes di sampingnya membuatnya seketika tahu di mana dirinya berada.Keira menoleh dan melihat Ethan yang berbaring di sisi tempat tidur. Tidurnya sepertinya tidak nyenyak. Keira juga melihat jenggot samar di dagunya. Dia seharusnya tidak beristirahat dengan tenang semalama

  • Cintaku Tak Menuntutmu untuk Pulang   Bab 22

    Keira bermimpi sangat panjang. Dia tidak dapat melihat jelas wajah tokoh utama dalam mimpinya, tetapi merasa bahwa itu adalah dirinya dan Ethan.Di dalam mimpi, ada seorang pria yang namanya sama dengan Ethan, tetapi marganya berbeda. Pria itu bukan seorang mahasiswa miskin, melainkan pewaris Grup Surapto. Pria itu rela pindah dari kediaman Keluarga Surapto dan melepaskan statusnya sebagai calon pewaris demi merawat seorang gadis kecil yang tidak memiliki hubungan keluarga dengannya, juga bertubuh lemah dan sering sakit-sakitan. Dia adalah paman yang paling menyayangi gadis itu.Pria itu membesarkan si gadis, memberinya perlakuan yang paling istimewa, menyayangi dan memanjakannya sampai tingkatan meskipun si gadis menginginkan bintang di langit, dia juga akan memberikan bintang itu kepada si gadis.Dari si gadis berusia 8 sampai 18 tahun, pria itu membesarkannya 10 tahun penuh. Namun, si gadis malah “tidak tahu malu” dan jatuh cinta pada walinya. Tidak ada orang yang memahaminya, term

  • Cintaku Tak Menuntutmu untuk Pulang   Bab 21

    “Ada apa kamu mencariku hari ini?” tanya Keira dengan nada sebiasa mungkin. Dia berusaha keras menekan sedikit rasa aneh dalam hatinya. Sementara itu, Ethan yang wajahnya masih agak merah pun bertambah merah setelah mendengar pertanyaan Keira. Dia mengeluarkan sebuah kantong dari sakunya dan menyerahkannya kepada Keira. Ketika berbicara, suaranya tanpa terasa mengecil, “Kak Keira, ini untukmu.”Melihat Ethan hendak memberikannya hadiah, Keira buru-buru mendorong kembali kantong itu ke arah Ethan. Kemudian, dia melambaikan tangannya dan hendak menolak.Namun, Ethan seperti bisa menduga reaksi Keira ini dan langsung mengeluarkan barang dari dalam kantong. Itu adalah sebuah syal rajut berwarna putih. Jika diamati dengan cermat, akan terlihat ada beberapa bagian yang rajutannya kurang rapi. Sangat jelas bahwa itu adalah syal buatan tangan.Ucapan Ethan selanjutnya juga langsung membuktikan pemikiran Keira itu.“Sekarang, aku nggak punya banyak uang dan nggak bisa memberimu hadiah yang maha

  • Cintaku Tak Menuntutmu untuk Pulang   Bab 20

    Setelah meredakan situasi kacau dalam kamar, Keira yang baru hendak beristirahat mendengar notifikasi pesan masuk dari ponselnya. Itu adalah pesan dari Ethan.[ Kak Keira, maaf aku sudah tumpahkan buburmu hari ini. Gimana kalau aku traktir kamu makan lain hari? ]Tiba-tiba, ada kepala seseorang yang bersandar di bahu Keira. Setelah membaca isi pesan yang ditampilkan layar ponsel Keira, terdengar suara familier Sanny berkata, “Apa kataku! Lihat, dia mau traktir kamu makan! Dengar-dengar, keluarganya kurang berada. Apa namanya ini kalau bukan suka!”Saat mendengar Ethan berasal dari keluarga yang kurang berada, Keira pun secara tidak sadar mengernyit. Entah kenapa, setelah mendengar hal itu, yang melintasi benaknya adalah, Ethan seharusnya berasal dari keluarga yang sangat kaya.Namun, setelah mendengar ucapan Sanny mengenai latar belakang keluarga Ethan, Keira tiba-tiba teringat sesuatu. Dia juga pernah mendengar kabar mengenai Ethan Judika. Bagaimanapun juga, Ethan merupakan juara ujia

  • Cintaku Tak Menuntutmu untuk Pulang   Bab 19

    Sebagian besar bubur itu tumpah ke arah lain, sedangkan sebagiannya lagi tumpah ke tubuh laki-laki itu. Untungnya, Keira tidak tersiram bubur panas itu.“Hk!” Tak disangka, bubur itu sangatlah panas. Saat merasakan rasa sakit di dadanya, Ethan seketika terkesiap.Saat mendengar erangan kesakitan, Keira pun terkejut dan buru-buru bertanya, “Kamu baik-baik saja, ‘kan?”Ethan menarik napas dalam-dalam untuk beberapa saat sebelum menenangkan diri. Kemudian, dia melambaikan tangannya ke arah Keira. “Nggak apa-apa. Maaf, aku sudah buat buburmu tumpah. Biar aku belikan yang baru untukmu.”Berhubung Ethan langsung meminta maaf padanya, Keira pun agak terkejut. Memangnya ada orang yang sudah terluka, tetapi malah terlebih dahulu meminta maaf pada orang lain dan hendak langsung ganti rugi? Apalagi, ini juga bukan sepenuhnya kesalahannya.“Nggak usah. Biar aku sendiri saja yang beli.” Keira menatap bubur yang tumpah itu dengan sayang, tetapi tetap menggeleng pada Ethan. Kemudian, dia mengeluarka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status