Share

15. Salah Sangka

Ekspresi canggung tak dapat disembunyikan oleh Danang saat harus duduk berdua dengan Dinda, rekan sekerjanya. Pemuda berkulit sawo matang itu makan dengan cepat dan berharap agar bisa segera selesai dan pulang ke rumah.

Berbeda dengan Dinda, momen ini justru dirasanya begitu istimewa. Sepertinya ia mengambil kesempatan untuk bisa berlama-lama dengan rekan sekerjanya ini.

Uhuk! Danang terbatuk lantaran ia makan dengan cepat, seperti tidak sempat mengunyah. Buru-buru Dinda membuka tutup botol air mineral milik Danang dan memberikannya pada lelaki itu.

“Minum dulu Pak, kayaknya keburu banget. Emang ada apaan sih?” tanya Dinda mulai mencoba menarik perhatiannya.

“Aduh alasan apa ya, nggak mungkin juga aku ngomong yang sebenarnya,” batin Danang.

“Nggak,” jawab Danang.

“Atau Bapak tidak nyaman ngobrol dengan saya? Memangnya saya salah ya Pak ngajak Bapa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status