Share

Bab 121

Author: Merspenstory
last update Last Updated: 2025-07-13 15:37:58

Langkah-langkah Sebastian terasa berat namun mantap saat ia membawa Sienna keluar dari ballroom. Derap sepatunya bergema di lantai, bersaing dengan bisik-bisik tajam yang menyusul di belakang mereka.

Tapi ia tidak menoleh. Tidak berhenti. Tidak peduli.

Begitu mereka tiba di lantai dasar dan pintu utama hotel terbuka, Brandon sudah berdiri menunggu di pelataran hotel. Tanpa banyak bicara, ia membuka pintu belakang mobil dan menyingkir untuk memberi ruang.

Sebastian mengencangkan pelukannya pada tubuh Sienna dan menunduk sedikit saat membawanya masuk.

“Hati-hati kepalamu,” bisik pria itu.

Ia mendudukkan Sienna di jok belakang dengan sangat hati-hati. Setelah memastikan posisi wanita itu nyaman, Sebastian menyusul masuk dan duduk di sebelahnya.

Pintu ditutup. Dan mobil segera meluncur menjauh dari hotel.

Sienna menatap lurus ke depan, berusaha menahan diri. Tapi gaun satin yang tadinya membuatnya merasa percaya diri, kini terasa menempel tak nyaman di kulitnya.

Sebastian menghela napas,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Alika
yah thor lagi seru2'nya juga malah iklan lagi
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 121

    Langkah-langkah Sebastian terasa berat namun mantap saat ia membawa Sienna keluar dari ballroom. Derap sepatunya bergema di lantai, bersaing dengan bisik-bisik tajam yang menyusul di belakang mereka.Tapi ia tidak menoleh. Tidak berhenti. Tidak peduli.Begitu mereka tiba di lantai dasar dan pintu utama hotel terbuka, Brandon sudah berdiri menunggu di pelataran hotel. Tanpa banyak bicara, ia membuka pintu belakang mobil dan menyingkir untuk memberi ruang.Sebastian mengencangkan pelukannya pada tubuh Sienna dan menunduk sedikit saat membawanya masuk.“Hati-hati kepalamu,” bisik pria itu.Ia mendudukkan Sienna di jok belakang dengan sangat hati-hati. Setelah memastikan posisi wanita itu nyaman, Sebastian menyusul masuk dan duduk di sebelahnya.Pintu ditutup. Dan mobil segera meluncur menjauh dari hotel.Sienna menatap lurus ke depan, berusaha menahan diri. Tapi gaun satin yang tadinya membuatnya merasa percaya diri, kini terasa menempel tak nyaman di kulitnya.Sebastian menghela napas,

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 120

    Beberapa hari kemudian,Di sebuah ballroom hotel berbintang yang megah, para elit dunia bisnis berkumpul dalam balutan gaun mewah dan tuksedo. Pesta malam itu bukan sekadar perayaan biasa, melainkan New York Philanthropy Business Awards, ajang tahunan paling prestisius bagi para tokoh bisnis berpengaruh.Pelayan-pelayan berseliweran dengan baki sampanye dan canape di tangan.Sienna berdiri di sisi ruangan. Gaun satin merah gelap membalut tubuhnya dengan anggun, rambutnya disanggul rapi, dan mata hazelnya terus mengamati suasana dengan campuran gugup dan tak nyaman.Thomas, pria yang bersamanya malam ini, berbisik pelan di telinganya. “Aku ke toilet sebentar. Kau baik-baik saja di sini?”Sienna mengangguk. “Ya. Ambil waktumu.”Thomas tersenyum hangat, lalu berbalik dan berjalan meninggalkan kerumunan.Sienna menarik napas perlahan. Ia mengambil segelas sampanye dari pelayan yang melintas dan menyentuhkan bibirnya ke gelas itu. Ia tidak sadar bahwa seseorang telah berdiri terlalu dekat.

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 119

    Sienna membuka matanya perlahan, menatap pria di hadapannya dengan campuran malu dan tak percaya.“Aku menciummu hanya untuk membuat Arel pergi,” ucapnya, berusaha terdengar tegas meski napasnya masih belum stabil.Sebastian terkekeh pelan. “Misi berhasil, kalau begitu. Tapi efek sampingnya… luar biasa.”Sienna memutar bola matanya. “Lepaskan aku sekarang.”“Kenapa? Aku mulai merasa posisi ini sangat nyaman,” gumam Sebastian sambil mempererat pelukannya.“Kau sedang duduk di sofa… dengan aku di pangkuanmu. Itu tidak normal untuk percakapan biasa, Sebastian.”“Siapa bilang kita akan membicarakan percakapan biasa?” bisik Sebastian sambil menyentuh ujung hidung Sienna dengan hidungnya sendiri. “Kau memanggilku ‘suami’ di depan pria lain. Itu luar biasa seksi, tahu?”Sienna mendesah frustasi, tapi tak bisa menyembunyikan rona merah di pipinya. “Kau benar-benar menyebalkan.”“Dan kau benar-benar memancing,” balas Sebastian ringan. “Jadi… bagaimana kalau kita lanjutkan permainan ‘situasi’ i

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 118

    Begitu Sienna tiba di depan galeri, langkahnya melambat. Seorang pria berdiri di sisi pintu kaca, mengenakan coat panjang dan syal tipis. Rambutnya sedikit acak, dan senyumnya mengembang saat melihatnya.“Arel?” gumam Sienna.Mata pria itu berbinar terang, seolah dunia belum memberikan cukup tamparan pada Sienna barusan.Sienna menghela napas, panjang dan berat. Suasana hatinya sudah remuk sejak percakapan di restoran. Dan kini, Arel berdiri di hadapannya, seperti babak tambahan yang tidak ia minta.“Kau datang lagi,” ucap Sienna, dingin dan tak menyembunyikan rasa lelahnya.Arel melangkah mendekat. “Aku ingin mengajakmu makan malam malam ini.”Sienna mengerutkan kening. “Kenapa?” tanyanya dengan suara rendah namun tajam.Arel terlihat sedikit bingung. “Karena aku merindukanmu, Sea.”Sienna meneguk ludah dengan berat. Mungkin kata-kata itu akan membuat jantungnya berdebar jika Arel mengucapkannya bertahun-tahun lalu. Tapi sekarang, kalimat itu justru terdengar konyol di telinganya.“K

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 117

    Sienna mengangkat wajahnya perlahan. Pandangannya bertemu langsung dengan mata Stacey, dan ia bisa melihat sorot penasaran di sana.Ia bisa saja berbohong. Bisa saja mengelak seperti yang sudah dilakukannya selama ini.Namun, kali ini Sienna terlalu lelah untuk kembali bersembunyi di balik kebohongan. “Ya,” ucapnya tenang. “Namanya Joseph.”Stacey tidak langsung bereaksi. Tapi Sienna bisa melihat tatapan ibunya berubah syok.“Berapa usianya?” tanya Stacey pelan.“Hampir enam.”Dada Stacey naik turun perlahan. “Itu berarti… waktu kau menghilang, kau sudah—”“Mengandung.” Sienna menyelesaikan kalimat itu sendiri.Keduanya kembali terdiam.Stacey mengusap sisi cangkir tehnya dengan ibu jari, lalu mengangguk pelan, seperti tengah menerima kenyataan yang tak pernah ia duga.“Dia… anak Sebastian Dellier?” tanyanya lagi.Sienna tidak menjawab dengan kata-kata, hanya menatap ibunya lurus.Di seberang, wajah Stacey seketika tampak berubah. Tapi ia menahan diri untuk tidak berkata apa pun lebih

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 116

    Grokkk…Sudah tiga kali suara itu muncul dari perut Sienna. Namun wanita itu masih sibuk bergulat dengan tumpukan berkas dan katalog pameran baru yang harus dikurasi. Ia mencoba mengabaikannya, meneguk air putih, bahkan mengunyah satu butir permen rasa mint.Grokkk…Suara itu kembali, lebih keras kali ini. Sienna akhirnya mengangkat wajah dan menatap layar laptopnya dengan pasrah.“Baiklah,” desahnya sambil menyandarkan punggung. “Kalian menang. Aku akan pergi makan siang sekarang.”Ia mengambil coat dari gantungan di belakang pintu, memasukkan ponsel dan dompet ke dalam tas kecil, lalu melangkah keluar dari ruang kerjanya.Restoran favoritnya hanya dua blok dari galeri, cukup dekat untuk ditempuh dengan berjalan kaki. Saat keluar ke trotoar depan, langit cerah menyapa wajahnya.Dalam langkah santainya, ia membuka bungkus permen kedua yang sempat ia ambil tadi, lalu menggenggam bungkus plastik kecilnya. Saat melewati tong sampah stainless di dekat trotoar, Sienna membuka tutupnya untu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status