共有

Bab 36

作者: Merspenstory
last update 最終更新日: 2025-06-10 15:37:04

Sienna mematung. Matanya menatap Sebastian, namun bukan dengan rasa lega seperti yang pria itu harapkan. Tatapannya tampak berapi-api, penuh kemarahan yang membakar dari dalam.

“Jadi kau mengurus semuanya di belakangku?” suaranya nyaris bergetar. “Kau pikir itu yang kubutuhkan, Sebastian? Diselamatkan?”

Sebastian mengerutkan dahi. “Kau tidak mengerti. Mereka—”

“Aku mengerti!” potong Sienna tajam. “Aku mengerti bahwa setiap kali ada masalah, kau akan turun tangan dan menyelesaikannya sesuai cara dan kekuasaanmu, tanpa pikir panjang apakah aku ingin kau melakukannya atau tidak!”

“Sienna—”

“Aku bukan masalah yang harus kau pecahkan, Sebastian!” Suara wanita itu meninggi. “Aku bukan reputasi yang harus kau lindungi! Ini hidupku, karierku, dan harga diriku yang kau remukkan saat kau mencampuri semuanya.”

Sienna berdiri terpaku. Dadanya naik turun cepat. Titik-titik gelap mulai menari di pinggir matanya.

Sebastian terdiam. Sorot matanya berubah frustrasi saat ia mengulurkan tangan, berniat
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
ロックされたチャプター

最新チャプター

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 90

    Sienna tetap berdiri di tempatnya, tubuhnya kaku seolah dunia berhenti berputar. Kata-kata Sebastian menggema di ruangan yang hening.Sebastian melangkah masuk. Satu langkah, dua langkah—tanpa permisi, tanpa aba-aba, tapi dengan tatapan yang tak bisa disangkal bahwa ia menuntut jawaban.Sienna menelan ludah. Napasnya tersendat. Tangannya nyaris terangkat untuk merebut Joseph dari pelukan pria itu, tapi tak jadi.Joseph menoleh ke arah ibunya sambil berseru ceria, “Mommy, aku sudah bilang ‘kan? Aku tahu Daddy akan datang.”Sebastian menunduk sedikit, menatap wajah kecil itu lagi, lalu kembali menatap wanita di hadapannya.“Kenapa, Sienna?” tanyanya lirih dan menusuk. “Kenapa kau pergi?”Sienna menahan napas. Tenggorokannya tercekat. Pandangannya melesak ke mata pria itu—mata yang dulu penuh siasat, penuh kendali, tapi kini hanya menyimpan luka.“Kau pikir aku pergi tanpa alasan?” bisik Sienna getir, matanya tetap menatap Sebastian. “Aku tidak pergi karena aku ingin. Aku pergi karena ak

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 89

    Sienna menggigit ujung ibu jarinya, matanya terus mengarah ke kaca depan mobil yang mengembun. Hujan tipis masih mengguyur, mengaburkan pandangannya ke gerbang pemakaman di seberang jalan. Mobil yang mereka tumpangi terparkir di balik deretan pepohonan rindang, cukup tersembunyi dari pandangan umum.Ia melirik ke jam tangan. Sudah hampir sepuluh menit sejak Thomas keluar untuk menyusul Joey yang tiba-tiba turun dari mobil.Sienna menggeliat gelisah di kursinya. Tangannya mengepal di pangkuan. “Di mana mereka?” gumamnya lirih.Tiba-tiba, dua sosok muncul di kejauhan, tepat di dekat gerbang pemakaman. Ia segera menegakkan tubuhnya. Meski hujan tipis masih memburamkan kaca, ia mengenali langkah kecil yang berlari tergesa, itu Joey.Di belakangnya, Thomas menyusul dengan wajah panik. Satu tangannya terulur seolah mencoba menahan bocah itu agar tidak berlari lebih jauh.Sienna membuka kunci pintu belakang dari tempat duduknya dengan cepat. Ia tak tahu harus marah atau lega sekarang.Bebera

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 88

    Enam tahun kemudian....Langit tampak kelabu, seolah ikut berduka. Hujan tipis mengguyur tanah pemakaman, membasahi deretan batu nisan yang berjajar bisu. Sebastian berdiri tegak di tepi liang lahat, setelan hitamnya mulai basah oleh gerimis yang turun sejak tadi.Di hadapannya, peti mati diturunkan perlahan. Nama mendiang ayah Sienna terukir jelas di atasnya.Gregory Hart.Pria itu tak pernah disukai Sebastian. Terlalu sombong, terlalu mudah menilai orang. Namun sore ini, Sebastian tetap datang.Bukan untuk memberi penghormatan terakhir, melainkan karena harapannya yang terakhir. Bahwa Sienna mungkin akan muncul.Namun wanita itu tidak ada di antara kerumunan pelayat. Hanya wajah-wajah asing. Beberapa mengangguk sopan padanya, mengenali namanya, tapi tak satu pun tahu tentang lukanya.Sebastian masih belum pergi saat upacara selesai. Ia tetap berdiri di sana, diam, seperti menunggu sesuatu yang tak pasti.Lalu tiba-tiba, sebuah tangan kecil menyentuh jemarinya.Sebastian menunduk.Se

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 88

    Enam tahun kemudian....Langit tampak kelabu, seolah ikut berduka. Hujan tipis mengguyur tanah pemakaman, membasahi deretan batu nisan yang berjajar bisu. Sebastian berdiri tegak di tepi liang lahat, setelan hitamnya mulai basah oleh gerimis yang turun sejak tadi.Di hadapannya, peti mati diturunkan perlahan. Nama mendiang ayah Sienna terukir jelas di atasnya.Gregory Hart.Pria itu tak pernah disukai Sebastian. Terlalu sombong, terlalu mudah menilai orang. Namun sore ini, Sebastian tetap datang.Bukan untuk memberi penghormatan terakhir, melainkan karena harapannya yang terakhir. Bahwa Sienna mungkin akan muncul.Namun wanita itu tidak ada di antara kerumunan pelayat. Hanya wajah-wajah asing. Beberapa mengangguk sopan padanya, mengenali namanya, tapi tak satu pun tahu tentang lukanya.Sebastian masih belum pergi saat upacara selesai. Ia tetap berdiri di sana, diam, seperti menunggu sesuatu yang tak pasti.Lalu tiba-tiba, sebuah tangan kecil menyentuh jemarinya.Sebastian menunduk.Se

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 87

    Beberapa hari lalu, sebelum Sienna menghilang.Langit siang masih cerah ketika Sienna melangkah keluar dari gedung Dellier Group. Matahari bersinar terang di atas sana, tapi udara yang menyentuh kulitnya terasa asing—panas, tapi dingin di dalam dada.Tangannya masih gemetar.Ia bahkan tak ingat bagaimana kotak makan siang menghilang dari genggamannya. Mungkin tertinggal di lift. Atau di suatu sudut koridor tempat hatinya pecah.Tak penting.Langkah-langkahnya lurus tapi limbung. Orang-orang yang ia lewati tak ada yang memperhatikan. Atau mungkin memperhatikan, tapi tak peduli.Ia tak pulang ke mansion. Tidak ke rumah yang kini terasa seperti panggung sandiwara pengkhianatan.Sebaliknya, ia berbelok ke arah stasiun bawah tanah. Menyusuri lorong kota yang padat dan terang, namun terasa begitu gelap di dalam pikirannya sendiri.Hingga akhirnya, dari kedalaman benaknya yang berkabut, satu nama muncul.Jari-jari Sienna merogoh ponsel dengan gemetar. Ia membuka kontak dan mencari nama Thoma

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 85

    Malam itu menjadi awal dari pencarian tanpa arah—panjang, melelahkan, dan tak membuahkan hasil.Tim keamanan elite yang Sebastian sewa menyebar ke seluruh penjuru kota.Studio milik Sienna, rumah orang tuanya, tempat-tempat yang biasa ia kunjungi, rumah sakit, terminal, bahkan stasiun kereta. Semua disisir tanpa kecuali.Rekaman CCTV dari gedung Dellier Group diperiksa detik demi detik.Sebastian sendiri tidak tidur semalam suntuk.Ia bolak-balik menerima laporan dari Brandon, Zane, dan kepala tim pelacak lainnya. Tak satu pun membawa kabar baik.Pukul tiga dini hari, Sebastian masih berdiri di ruang kerjanya, tubuhnya tegak tapi matanya merah.Kopi hitam di cangkirnya sudah dingin. Tak tersentuh sejak dua jam lalu.Ia bahkan tidak sadar saat fajar perlahan menyelinap di balik jendela.Ketika akhirnya ia kembali ke kantornya, mentari sudah tinggi.Langit cerah dan jalanan sibuk seperti biasa. Tapi semuanya terasa kelabu di mata Sebastian Dellier.Brandon menyusul masuk tak lama kemudi

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status