āļŦāđ‰āļ­āļ‡āļŠāļĄāļļāļ”
āļ„āđ‰āļ™āļŦāļē

āđāļŠāļĢāđŒ

Bab 61

āļœāļđāđ‰āđ€āļ‚āļĩāļĒāļ™: Merspenstory
last update āļ›āļĢāļąāļšāļ›āļĢāļļāļ‡āļĨāđˆāļēāļŠāļļāļ”: 2025-06-18 15:17:26

Sienna dan Tania baru saja menuruni tiga anak tangga menuju halaman depan ketika suara mesin mobil terdengar mendekat. Mobil hitam mengilat itu melambat, lalu berhenti tepat di depan mereka.

Sienna menegang sejenak. Ia mengenali mobil itu seketika. “Ya Tuhan,” desisnya pelan.

Tania melirik ke samping, matanya menyipit penasaran. “Ehâ€Ķ ituâ€Ķ”

Pintu mobil terbuka sebelum Tania sempat menyelesaikan kalimatnya. Sebastian melangkah keluar dengan kacamata hitam yang langsung ia lepaskan perlahan.

“Sebastian,” sapa Sienna ketika pria itu melangkah ke arahnya.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Sebastian meraih pinggang istrinya dan menarik tubuh Sienna mendekat. Satu kecupan singkat dan lembut mendarat di kening wanita itu, cukup untuk membuat jantung Sienna berdetak tak beraturan.

“Aku ingin mengajak kau makan siang bersama,” ujarnya dengan nada rendah.

Sienna menelan ludah, lalu berdeham pelan. “Tapi, kami juga hendak makan siang,” jawabnya sambil melirik Tania di sampingnya.

Sebastian baru
āļ­āđˆāļēāļ™āļŦāļ™āļąāļ‡āļŠāļ·āļ­āđ€āļĨāđˆāļĄāļ™āļĩāđ‰āļ•āđˆāļ­āđ„āļ”āđ‰āļŸāļĢāļĩ
āļŠāđāļāļ™āļĢāļŦāļąāļŠāđ€āļžāļ·āđˆāļ­āļ”āļēāļ§āļ™āđŒāđ‚āļŦāļĨāļ”āđāļ­āļ›
āļšāļ—āļ—āļĩāđˆāļ–āļđāļāļĨāđ‡āļ­āļ

āļšāļ—āļĨāđˆāļēāļŠāļļāļ”

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 64

    Setelah selesai makan malam, mereka kembali naik ke kamar. Sienna membersihkan wajahnya lebih dulu di kamar mandi, sementara Sebastian sudah berbaring di ranjang. Begitu selesai, Sienna langsung bergabung dengan Sebastian, lalu menyelipkan diri di bawah selimut. Sebastian meraih tubuh istrinya, memeluk dari belakang. “Tidurlah,” bisiknya, kemudian mengecup lembut rambut Sienna yang wangi. Malam berjalan. Jam berdetak pelan. Namun, entah berapa jam berlalu, Sienna tiba-tiba membuka mata. Perutnya terasa kosong, dan sensasi lapar yang tajam menyengat pelan. Ia mengerjapkan mata, menoleh sebentar ke arah Sebastian yang tertidur nyenyak. Sienna diam sejenak, memastikan ia tidak membangunkan pria itu, lalu perlahan turun dari ranjang. Dengan langkah ringan, ia menyusuri lorong gelap, menuruni tangga menuju dapur. Lampu tidak ia nyalakan. Hanya cahaya dari lampu taman yang masuk melalui jendela yang menuntunnya. Ia membuka kulkas hati-hati, lalu mengambil semangkuk greek yogurt dan se

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 63

    Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Di ruang makan yang luas dan sepi, aroma salmon panggang, sayur kukus, dan roti hangat memenuhi udara. Sienna duduk diam di ujung meja. Garpu di tangan kanannya hanya bergerak-gerak tak jelas di atas piring, memutar saus tanpa benar-benar mengambil apa pun. Ruth berdiri beberapa langkah di belakang, memperhatikan majikannya yang belum juga menyentuh makan malam sejak sepuluh menit lalu. Setelah menimbang cukup lama, wanita paruh baya itu akhirnya memberanikan diri mendekat. “Nyonyaâ€Ķ,” ucapnya hati-hati. “Apakah perut Anda terasa tidak enak? Saya bisa—” “Tidak, Ruth. Aku hanya tak berselera,” sahut Sienna tanpa menoleh. Ruth terdiam sejenak, lalu mengangguk pelan. “Baik, Nyonya. Kalau nanti berubah pikiran, beri tahu saja. Saya akan hangatkan kembali makanannya untuk Anda.” “Terima kasih.” Setelah Ruth berlalu, Sienna menyandarkan tubuhnya di kursi. Suasana di mansion begitu senyap, bahkan detak jam terdengar seperti gema dari film hor

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 62

    Pelayan datang membawa hidangan satu per satu, lalu menyusun rapi di atas meja. Aroma rempah dan saus segar menyapu lembut indra penciuman mereka, membuat Tania meneguk ludah tanpa sadar. Sienna melirik piringnya. Dada ayam panggang dengan saus lemon, kentang kecil yang dipanggang utuh, dan salad dengan keju parmesan. Ia mengangguk kecil, setengah kagum. “Kau benar. Aku tidak membenci ini.” Sebastian menatap istrinya sekilas sambil menuang air mineral ke gelasnya sendiri. “Aku belajar dari kesalahan.” Tania sibuk memotret makanannya diam-diam, lalu buru-buru menyembunyikan ponselnya ketika Sebastian melirik. “Maaf, kebiasaan buruk,” bisiknya pada Sienna. Zane tetap berdiri beberapa langkah di belakang mereka, ekspresinya tampak waspada, tak bergeming bahkan ketika pelayan menawarkan kursi. Ia hanya menggeleng sopan. Percakapan selama beberapa menit berlangsung tenang. Tania sesekali melontarkan komentar kecil yang membuat Sienna tersenyum. Namun, ketenangan itu buyar saat suara

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 61

    Sienna dan Tania baru saja menuruni tiga anak tangga menuju halaman depan ketika suara mesin mobil terdengar mendekat. Mobil hitam mengilat itu melambat, lalu berhenti tepat di depan mereka.Sienna menegang sejenak. Ia mengenali mobil itu seketika. “Ya Tuhan,” desisnya pelan.Tania melirik ke samping, matanya menyipit penasaran. “Ehâ€Ķ ituâ€Ķ”Pintu mobil terbuka sebelum Tania sempat menyelesaikan kalimatnya. Sebastian melangkah keluar dengan kacamata hitam yang langsung ia lepaskan perlahan.“Sebastian,” sapa Sienna ketika pria itu melangkah ke arahnya.Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Sebastian meraih pinggang istrinya dan menarik tubuh Sienna mendekat. Satu kecupan singkat dan lembut mendarat di kening wanita itu, cukup untuk membuat jantung Sienna berdetak tak beraturan.“Aku ingin mengajak kau makan siang bersama,” ujarnya dengan nada rendah.Sienna menelan ludah, lalu berdeham pelan. “Tapi, kami juga hendak makan siang,” jawabnya sambil melirik Tania di sampingnya.Sebastian baru

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 60

    Wajah Tania seketika bersinar. “Astaga, Kak Sienna! Itu berita terbaik sepanjang minggu ini!” serunya riang, hampir melompat kegirangan. “Kau akan jadi ibu!”Louise tak kalah antusias. “Tunggu, berarti aku akan jadi Uncle Loui? Ya Tuhan, ini luar biasa!”Sienna terkekeh pelan. “Kalian tidak khawatir?”“Kenapa harus khawatir?” Tania meraih tangan Sienna dan menggenggamnya erat. “Kau sehat, bayi itu sehat, dan—” ia melirik Louise, lalu kembali menatap Sienna, “—kami akan jadi tante dan paman terbaik. Siap jadi pengasuh juga kalau perlu.”Louise mengangguk mantap. “Aku akan memperkenalkannya pada dunia desain sejak usia dini.”“Kau mau anakku jadi pemilik galeri seni sejak usia balita?” goda Sienna.“Kenapa tidak?” Louise menanggapi serius. “Dengan genetikmu, dia pasti punya selera visual luar biasa.”Tania terkikik. “Bayangkan dia mengenakan jumper kecil dengan motif dari desain kau sendiri, Kak. Kita harus membuat koleksi bayi edisi Sienna Hart!”Senyum Sienna merekah tulus. Kehangatan

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 59

    Pagi itu, aroma manis dan roti panggang hangat menyusup lembut ke indra penciuman Sienna saat ia membuka mata.Perlahan, ia menoleh, dan mendapati Sebastian duduk di sisi ranjang mengenakan kemeja putih dengan lengan tergulung rapi. Di tangannya, sebuah nampan berisi semangkuk oatmeal hangat, segelas jus jeruk segar, dan sepotong roti dengan selai stroberi.“Selamat pagi,” ujar Sebastian lembut.Sienna mengernyit. “Apa ini?” tanyanya sambil perlahan duduk.“Sarapan untukmu. Ruth menyiapkan semuanya. Katanya bagus untuk ibu hamil.” Pria itu tersenyum kecil, satu tangannya terulur menyerahkan mangkuk oatmeal.Sienna ragu-ragu menerima mangkuk itu. “Kau tidak harus melakukan ini.”“Aku tahu.” Sebastian menatap istrinya lekat. “Tapi aku ingin.”Sienna tak berkata apa-apa. Perhatian semacam ini terasa asing baginya. Sebastian yang ia kenal tak akan pernah menyajikan sarapan atau menatapnya selembut itu.Ia menunduk, mencoba menenangkan debar di dadanya, lalu perlahan menyendok oatmeal ke m

āļšāļ—āļ­āļ·āđˆāļ™āđ†
āļŠāļģāļĢāļ§āļˆāđāļĨāļ°āļ­āđˆāļēāļ™āļ™āļ§āļ™āļīāļĒāļēāļĒāļ”āļĩāđ† āđ„āļ”āđ‰āļŸāļĢāļĩ
āđ€āļ‚āđ‰āļēāļ–āļķāļ‡āļ™āļ§āļ™āļīāļĒāļēāļĒāļ”āļĩāđ† āļˆāļģāļ™āļ§āļ™āļĄāļēāļāđ„āļ”āđ‰āļŸāļĢāļĩāļšāļ™āđāļ­āļ› GoodNovel āļ”āļēāļ§āļ™āđŒāđ‚āļŦāļĨāļ”āļŦāļ™āļąāļ‡āļŠāļ·āļ­āļ—āļĩāđˆāļ„āļļāļ“āļŠāļ­āļšāđāļĨāļ°āļ­āđˆāļēāļ™āđ„āļ”āđ‰āļ—āļļāļāļ—āļĩāđˆāļ—āļļāļāđ€āļ§āļĨāļē
āļ­āđˆāļēāļ™āļŦāļ™āļąāļ‡āļŠāļ·āļ­āļŸāļĢāļĩāļšāļ™āđāļ­āļ›
āļŠāđāļāļ™āļĢāļŦāļąāļŠāđ€āļžāļ·āđˆāļ­āļ­āđˆāļēāļ™āļšāļ™āđāļ­āļ›
DMCA.com Protection Status