Share

Bab 76

Author: Merspenstory
last update Last Updated: 2025-06-24 20:19:35

Ponsel Sienna bergetar pelan di atas meja. Getarannya konstan, menyela keheningan yang sempat membentang di antara mereka.

Ia sempat tersenyum pada Sebastian sebelum turun dari ranjang. “Sebentar,” gumamnya, meraih ponsel yang terus menyala di meja.

Sebastian hanya mengangguk sambil menyandarkan tubuh di kepala ranjang.

Layar ponsel menampilkan satu nama yang tak asing lagi.

Nora.

Sienna menoleh cepat, lalu tersenyum lagi ketika matanya bertemu pandang dengan Sebastian.

“Dari Tania,” ucapnya berbohong, suaranya dibuat setenang mungkin.

Tanpa menunggu tanggapan, ia berbalik dan melangkah pelan ke arah jendela yang setengah terbuka.

[Kau mempermainkanku? Cepat tinggalkan Sebastian!]

[Dasar jalang tak tahu diri!]

[Kau ingin aku menghancurkan hidupmu yang sudah kacau itu, hah?!]

Sienna menghela napas panjang. Dengan satu sapuan jari, ia menghapus seluruh pesan itu sampai layar kembali kosong.

Ia menoleh ke arah Sebastian lagi. Pria itu masih mengamatinya, matanya tajam meski tampak santai
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 79

    Sienna melangkah menjauh dari Stacey dan Gregory tanpa menoleh ke belakang, lalu kembali ke sisi Sebastian. Pria itu sudah menunggunya di dekat meja VIP yang berada cukup dekat dengan panggung utama.Tanpa berkata apa-apa, Sebastian menyambutnya dengan tatapan penuh tanya. Tapi Sienna hanya tersenyum kecil dan menggeleng pelan—tanda bahwa ia baik-baik saja. Setidaknya, ia ingin terlihat begitu.Sebastian menyentuh tangan Sienna lembut. “Kalau kau ingin kita pergi, kita bisa meninggalkan tempat ini sekarang juga.”Sienna menggeleng tegas. “Tidak. Aku ingin tetap di sini. Dan aku ingin mereka melihat bahwa aku tidak hancur, tidak kalah, dan tidak sendirian lagi.”Sebastian menatap istrinya dengan bangga. “Baiklah. Kalau begitu, mari kita menangkan malam ini.”Lampu ballroom meredup perlahan, dan suara biduan wanita digantikan denting palu kecil sang pembawa acara.“Selamat malam, hadirin. Kita akan segera memulai sesi lelang amal malam ini,” ujar pria bersetelan rapi dari atas panggung.

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 78

    Sienna berdiri di depan cermin besar walk-in closet, menatap pantulan dirinya dalam balutan gaun satin warna sampanye. Kainnya jatuh mengikuti lekuk tubuhnya dengan anggun, sementara belahan punggung yang terbuka nyaris membuatnya berpikir dua kali untuk melangkah keluar.Namun bukan karena malu. Tapi karena ia tahu ada mata yang akan memperhatikannya lebih dari siapa pun malam ini.Dari ambang pintu, Sebastian menyandarkan tubuhnya santai sambil menyilangkan tangan di dada. Matanya tidak bergerak barang satu inci pun dari tubuh istrinya.“Kalau kau terus menatapku seperti itu, gala amal malam ini akan batal karena satu alasan,” gumam Sienna tanpa menoleh. Ia hanya menatap Sebastian melalui cermin.Sebastian melangkah mendekat. Ia berhenti tepat di belakang Sienna.Tangannya tidak menyentuh wanita itu—belum. Tapi napasnya sudah menyapu kulit telanjang di punggung Sienna seperti sentuhan tak kasatmata.“Kau tahu apa yang paling berbahaya dari gaun ini?” bisiknya, bibirnya hampir menyen

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 77

    Nora Delacroix duduk di kursi beludru merah anggur, kakinya bersilang sempurna, jemarinya memainkan sendok teh kecil dengan tak sabar.Ia tidak menoleh saat suara langkah mendekat, tapi aroma khas parfum lawas—mahal dan berkelas—mengisi udara lebih dulu.Elizabeth Sorrel duduk tanpa basa-basi di hadapannya, anggun dalam balutan mantel bulu abu pucat dan sarung tangan kulit dari desainer ternama.“Aku tak suka ditunggu,” ucap Elizabeth dingin. “Dan aku lebih tak suka jika hasil kerja sama ini hanya berakhir dengan tidak ada hasil sama sekali.”Nora tersenyum tipis, menatap wanita yang usianya jauh di atasnya namun masih memiliki aura yang mengintimidasi siapa pun di ruangan itu.“Percayalah, aku sudah berusaha lebih dari cukup. Tapi Sienna Hart bukan wanita biasa.”“Justru karena itu aku memilihmu,” potong Elizabeth cepat. “Karena kau bukan wanita biasa. Karena kupikir kau cukup cerdas untuk menyingkirkan seseorang tanpa meninggalkan noda.”Nora menggenggam erat sendok teh di tangannya

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 76

    Ponsel Sienna bergetar pelan di atas meja. Getarannya konstan, menyela keheningan yang sempat membentang di antara mereka.Ia sempat tersenyum pada Sebastian sebelum turun dari ranjang. “Sebentar,” gumamnya, meraih ponsel yang terus menyala di meja.Sebastian hanya mengangguk sambil menyandarkan tubuh di kepala ranjang.Layar ponsel menampilkan satu nama yang tak asing lagi.Nora.Sienna menoleh cepat, lalu tersenyum lagi ketika matanya bertemu pandang dengan Sebastian.“Dari Tania,” ucapnya berbohong, suaranya dibuat setenang mungkin.Tanpa menunggu tanggapan, ia berbalik dan melangkah pelan ke arah jendela yang setengah terbuka.[Kau mempermainkanku? Cepat tinggalkan Sebastian!][Dasar jalang tak tahu diri!][Kau ingin aku menghancurkan hidupmu yang sudah kacau itu, hah?!]Sienna menghela napas panjang. Dengan satu sapuan jari, ia menghapus seluruh pesan itu sampai layar kembali kosong.Ia menoleh ke arah Sebastian lagi. Pria itu masih mengamatinya, matanya tajam meski tampak santai

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 75

    Sebastian tersenyum nakal, kemudian mengecup pelipis Sienna pelan. Sekadar untuk melihat wanita itu menahan senyum sambil menghela napas.“Lihat?” bisiknya, suaranya begitu dekat hingga menggema lembut di kulit leher Sienna. “Baru langkah awal dan kau sudah kalah satu poin.”Sienna memutar matanya, tapi tak menolak ketika Sebastian menyatukan tangan mereka dan menariknya keluar dari kamar bayi.Di lorong menuju kamar utama, langkah mereka lambat.Begitu mereka sampai di ambang kamar, Sebastian membukakan pintu dan memberi jalan untuk istrinya.“Silakan masuk, Nyonya Dellier,” ucapnya sopan, tapi dengan ekspresi yang terlalu jahil untuk bisa dianggap formal.Sienna melangkah masuk sambil menahan senyum. “Terima kasih, Tuan Dellier. Tapi ingat, ini bukan undangan untuk menggoda lebih jauh.”“Oh, tentu.” Sebastian menutup pintu di belakang mereka. “Aku hanya akan memelukmu seperti pria baik-baik.”“Dan pria baik-baik tidak mencuri ciuman.” Sienna mengingatkan, satu tangannya meraih banta

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 74

    Beberapa hari kemudian, di akhir pekan.Sienna berdiri di tengah kamar yang akan menjadi milik Joseph saat ia lahir kelak. Tak jauh darinya, Sebastian sedang merakit sebuah ranjang bayi dengan tangan terampilnya. Namun ekspresinya serius seolah tengah menangani kontrak bisnis jutaan dolar.“Kau tidak perlu membaca petunjuk serinci itu. Itu cuma tempat tidur bayi, bukan bom nuklir,” ujar Sienna sambil menahan tawa.Sebastian tidak mengalihkan pandangannya dari lembar instruksi. “Salah rakit satu baut saja bisa membuat anak kita jatuh terguling tengah malam.”Sienna tersenyum samar. “Aku pikir kau akan menyuruh Brandon atau Zane untuk merakitnya,” ujarnya. “Tak kusangka kau melakukannya sendiri.”Sebastian berdecih pelan tanpa menoleh. “Cih. Brandon dan pengawal kaku itu tahu apa soal tempat tidur bayi?”Sienna terkekeh. “Seolah kau tahu banyak dari mereka.”“Aku tahu cukup banyak untuk memastikan anak kita tidak tidur di ranjang yang bisa roboh,” balas Sebastian santai, tangannya sibuk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status