Share

Penolakan Tanpa Suara

Dentingan pelan yang timbul kala sendok itu beradu denga piring kaca, menambah sedikit suasana hening yang sedari tadi sudah tercipta. Tak ada yang berniat untuk berbicara sama sekali, menyibukkan diri dengan pemikiran masing-masing. Nyatanya semua keheningan itu berubah begitu seorang anak laki-laki berumur 14 tahunan datang bergabung di meja makan.

Alih-alih mengambil duduk agar bisa bergabung di sana, ia malah pergi begitu berhasil mendapatkan makan malam miliknya. Raut wajahnya jelas sangat terlihat tidak bersahabat. 

Atensi wanita paruh baya dan pria yang umurnya tak jauh dari wanita itu teralihkan dari makan malam mereka, kini memilih menatap santai ke arah anak laki-laki mereka yang masih setia berdiri dengan memegang piring berisi nasi itu.

"Kok kamu gak duduk nak?" sang ibu-Dhina mengintrupsi agar anak laki-lakinya itu segera mengambil duduk di tempat biasanya.

Masih mempertahankan mimik wajahnya, Attha-sang anak malah melenggang pergi setel

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status