Share

Sukses

Laluna mendapatkan pelanggan pertama dan disediakan satu buah bilik kamar. Laluna sedikit berkeringat, dalam hatinya dia meyakinkan diri bahwa ini adalah sebuah peran. Pria itu tidak terlalu tua ataupun terlalu muda tapi Laluna masih berusia sangat muda, menurutnya ini sangat tidak adil jika di usianya harus kehilangan kesucianya. 

Pria itu memandangnya dengan tatapan sangat menjijikkan. Laluna mencoba tidak ketakutan dan sedikit bernegosiasi. Inilah salah satu keahliannya.

"Bisakah aku berkenalan denganmu?" Laluna memulai pembicaraan dengan pria itu.

"Ternyata kamu cukup ramah untuk melayani pelanggan, Aku Sam. Siapa namamu? Aku rasa kamu adalah wanita baru disini." pria itu bertanya balik.

"Ya, namaku Laluna. Aku cuma berharap kamu tidak Kecewa dengan pelayananku. Sebelumnya aku akan pergi ke kamar mandi." Laluna mulai dengan rencananya.

Pria itu baik tapi tetap saja seorang Pria hidung belang. Dia tetap menginginkan sebuah pelayanan pelacur untuk memuaskan hasratnya.

Laluna menanggalkan dress mininya dan hanya mengenakan bikini yang cukup seksi, tubuhnya sangat ideal dengan bentuk yang sangat indah luka yang tadi masih terlihat basah dan Laluna sadar itu masih terasa sakit. Dia mengambil kater itu dan menyayat perlahan bagian dada depan, bagian perut bagian pundak, bagian leher dan bagian lengan kanan dan lengan kiri, paha kanan dan kiri, betis kanan dan kiri hingga ujung kaki. Lidahnya terus bergetar menahan rasa sakit seperti sudah ada di ambang kematian. Darah sudah memenuhi sekujur tubuhnya. Dia mencoba menikmati rasa sakit itu tanpa teriakan. Mulutnya menggigit dressnya sendiri. Hingga perasaan sakit itu bisa dia tahklukkan. 

Pria itu sudah memanggilnya dengan percaya diri Laluna keluar dengan menggunakan bikini lalu berjalan mendekati pria itu tanpa rasa takut. Dia menahan segala gejolak dan rasa sakit untuk sebuah peran yang sangat penting ini.

"Aku hanya berharap kamu tidak kecewa melihat tubuhku Sam." ungkap Laluna dengan Nada sama sekali tidak bergetar dan seolah baik-baik saja.

Sam berbalik dan melihat tubuh Laluna penuh dengan darah dan sayatan.

Laluna berjalan mendekatinya dan Sam terus mundur seperti sangat ketakutan. Wajahnya tidak tampak kekecewaan tapi lebih seperti terkejut.

"Laluna kenapa Tubuhmu seperti itu? Kamu membuatku takut. Disini jika wanita terluka parah dia tidak akan berguna lagi. Lukamu sangat menjijikkan. Ambil uang ini! aku akan pergi saja." Sam meletakkan sejumlah uang diatas ranjang dan sesegera mungkin mengenakan kemejanya.

"Maaf Sam bisakah kamu memberiku testimoni yang baik saat ditanya Oleh mereka. Aku sangat membutuhkan uang tapi apa dayaku jika tubuhku seperti ini." Laluna merasakan rencana ini berhasil tinggal menunggu waktu untuknya berganti profesi.

"Baiklah." Sam segera pergi meninggalkan kamar itu.

Setelah Sam keluar Laluna bergeming sakit di tubuhnya tak terelakkan lagi. Dia pergi ke kamar mandi dan membasuh tubuhnya yang penuh dengan darah. Kemudian dia mengeringkannya dan memakai pakaiannya lagi.

Berjalan keluar dari bilik kamar membawa sebongkah uang bukanlah hal yang aneh di kastil itu. Inilah pekerjaan yang lazim di tempat ini, banyak orang melihat Laluna tanpa rasa tertekan membuat mereka berpendapat bahwa Laluna menikmatinya. Luka sayatan itu belum terlalu kelihatan, Laluna hanya sedikit menahan sakit yang membuat kelu sekujur tubuhnya. Langkah kakinya di percepat untuk kembali ke ruang rias.

Laluna menanggalkan lagi pakaiannya dan segera mandi bubuk obat yang sama seperti yang di siram oleh Rina. Ruang rias itu masih sangat sepi, karena semua orang telah masuk bilik untuk melayani pelanggan. Madam Lati tiba-tiba bertepuk tangan masuk ke ruang rias itu karena belum ada satu jam pelanggan merasa puas dengan pelayanan Laluna. Ketika mata madam Lati mendekat dan melihat sekujut tubuhnya telah tersiram bubuk obat luka itu semakin kentara dan membuat Madam Lati sedikit geram.

"Apa yang kamu lakukan dengan tubuhmu?" madam Lati menghentak dan membalikan tubuh Laluna untuk mengarah ke hadapanya.

"Bukankah ini hasil siksaan yang kamu mau?"Laluna menahan perih disekujur tubuhnya.

"Tidak! Sabetan itu tidak berbentuk seperti ini." Madam Lati mencerna luka apa yang ada di tubuh Laluna.

Tiba-tiba Madam Lati menarik kesimpulan.

"Jangan bilang kamu sengaja menyayat tubuhmu sendiri agar tidak laku di hadapan pelanggan?" Madam Lati hampir marah.

Laluna tersenyum sinis memandang Madam Lati seolah mengisyaratkan hal itu memang benar.

"Kamu gadis macam apa? Kamu benar-benar gila. Lukamu ini jika mengering akan terlihat sangat mengerikan. Kamu memang Gadis kurang ajar!" Madam Lati geram dan menampar pipi kanan Laluna hingga ujung bibirnya mengeluarkan darah.

Laluna mengusap darah dari ujung bibirnya dan berkata dengan begitu santai,"Apakah aku mengecewakanmu? Apakah pelanggan itu marah kepadamu? Apakah dia tidak puas?" Pertanyaan ini membuat madam Lati berfikir keras.

'Gadis ini memang cerdas, dia bisa melakukan hal nekat diluar dugaanku. Benar kata Pak Ramonta aku harus berhati-hati dengan gadis ini. Apa yang sebenarnya dia inginkan?' pikir Madam Lati memandang Laluna masih dengan kesal.

"Dasar Gadis licik. Apa yang sebenarnya kamu inginkan?" tanya Madam Lati.

"Aku dengar masih ada satu pekerjaan lagi disini." Laluna mengambil kaos dan celana jinsnya kemudian memakainya.

"Jangan menatapku seperti itu!! Aku lebih tertarik menjadi pencuri dibanding menjual tubuhku kepada pria hidung belang. Kamu sangat paham aku ahli bela diri dan aku tidak bisa bersikap layaknya seorang wanita, kamu tidak mau kan jika aku merusak bisnismu disini dengan membunuh banyak pelanggan." Laluna selesai memakai Celana Jinsnya.

Madam Lati berbalik arah untuk menyembunyikan matanya yang berkaca-kaca karena dia pernah kehilangan anak kandungnya ketika dia memilih untuk menjadi seorang pencuri, dia sendiri sangat trauma ketika melihat mereka dibunuh dengan sadis.

"Tidak!! Pekerjaan itu bisa membuat kamu terbunuh jika kamu tidak ahli di bidang ini." kata Madam Lati.

"Wah, wah, wah. Apa aku tidak salah dengar? Kamu mengasianiku? Ternyata masih ada kelemahan di balik sifatmu yang galak itu. Aku yakin Pak Ramonta sudah mengatakannya padamu. Jika aku bukan gadis biasa, aku sangat yakin dengan pekerjaan ini. Jika resikonya aku harus mati itu bukan menjadi urusanmu lagi benar kan? Mereka yang di ruang bawah tanah saja kamu biarkan. Mengapa aku tidak? Yang menjadi pertanyaanku sekarang adalah pencuri seperti apa sampai itu bisa membunuhku?" Laluna semakin penasaran.

'Gadis ini sepertinya serius dengan ucapannya. Jika memang hal itu yang dia inginkan, aku bisa mengabulkannya. Aku juga takut akan membuat bisnis ini hancur karena perbuatannya. Setidaknya aku bisa membicarakan hal ini dengan pak Ramonta. Dia memang gadis yang sangat mengerikan. Jika dia berhasil maka uangnya juga akan lima kali lipat dari gaji seorang Wanita penghibur.' gumam madam Lati.

"Baiklah ikut denganku! Lukamu itu juga tidak akan menguntungkan agensi ini karena mereka sudah pasti akan menolak gadis seperti kamu." Madam Lati berjalan keluar menuju ke ruang paling ujung di kastil itu.

Semua mata Pelacur dimana-mana memandang Laluna begitu sinis.  Laluna masih merintih karena rasa sakit di tubuhnya belum hilang tapi bubuk itu benar-benar bekerja dengan baik karena bisa mengurangi sedikit rasa nyerinya. 

Laluna sudah berada di ruangan kantor Madam Lati dan melihat banyak Foto wanita terbunuh bahkan tidak sedikit yang disiksa. Semua foto itu sangat mengerikan.

"Nasibmu akan seperti mereka, jika kamu memilih menjadi pencuri. Tugasmu bukan sekedar mencuri uang atau mencuri makanan, karena agensi ini membuka jasa untuk mencuri informasi, dokumen untuk pembebasan narapidana secara ilegal. Memang pekerjaan ini bertolak belakang dengan seorang pengacara yang mencari bukti untuk mengungkap kejahatan karena tugas pencuri disini adalah melenyapkan bukti kejahatan termasuk membunuh saksi, menyuap saksi, membakar dokumen dan lain-lain agar terdakwa bebas. Jujur kita akan selalu berhasil lolos dari kecurigaan kepolisian karena mereka mudah di suap dengan jasa Wanita penghibur yang kita miliki. Tapi bukan berarti kamu dalam keadaan aman karena mereka yang memberi tugas biasanya adalah orang pemerintahan atau bahkan kalangan pejabat penting di Nepal yang sangat berpengaruh dan kaya raya karena itu juga jika kamu gagal maka mereka akan segera mengejarmu lalu membunuhmu dengan kejam. Wanita-wanita malang ini semua gagal pada tugas pertamanya. Bagaimana masih tertarik dengan pekerjaan ini?" madam Lati memberikan waktu Laluna untuk sejenak berfikir.

'Kedua pekerjaan itu memang bukan pekerjaan yang lazim dan semua keluar dari ajaran agama. Aku harus mengorbankan diriku sendiri untuk berbuat dosa, tapi aku punya firasat ada kebebasan dengan pekerjaan ini karena aku sendiri yakin aku bisa melakukannya. Aku hanya tinggal bermain cantik. Ini adalah awal aku bisa berbuat sesuatu untuk mereka dan bisa pulang ke Indonesia.' gumam Laluna dalam hati.

"Aku akan tetap melakukannya. Bagaimana dengan gajiku jika berhasil?" spontan Laluna bertanya.

"Wow kamu memang gadis yang menarik, kamu akan mendapatkan lima kali lipat dari gaji sebelumnya sebagai seorang wanita penghibur dan agensi ini akan meminta tiga puluh persen dari gaji yang kamu dapatkan. Bagaimana, cukup menggiurkan bukan?" Madam Lati masih sedikit meremehkan Laluna.

"Sangat Fantastis. Ada sekitar tujuh puluh persen gaji yang aku dapatkan dan aku minta empat puluh persen kamu kirimkan ke orang tuaku dan sisanya kamu bisa berikan kepadaku. Jika kamu mengambil keuntungan lebih dari tiga puluh persen itu kemudian uang itu tidak sampai kepada orang tuaku maka aku bisa membunuhmu dan juga membunuh Pak Ramonta. Tapi jika itu tidak terjadi kamu akan sangat bangga memiliki aku karena aku bisa membuat agensi ini miliki cukup banyak uang dan aku ada dua keinginan yang harus kamu penuhi." jelas Laluna sambil memainkan bolpoin di meja.

"Kamu bisa mengancamku?Jangan terlalu percaya diri! Semua itu akan kamu dapatkan jika kamu masih hidup. Baiklah akan aku turuti semua kemauanmu. Cepat katakan dua keinginanmu itu!" Madam Lati terlihat sedikit geram.

Laluna menatap mata Madam Lati begitu intens.

"Aku ingin nama asliku dan wajahku di sembunyikan ini akan sangat menguntungkan untuk pekerjaan ini karena aku jadi sangat sulit dilacak, jika kamu membocorkannya jemari manis di tanganmu itu akan menghilang dengan mengenaskan dan kamu akan mati perlahan. Akan aku pastikan itu. Panggil aku Rula dan aku ingin di sediakan lima topeng yang berbeda untuk menutupi sebagian wajahku." jelas Laluna dengan sangat tegas.

'Gadis ini penuh dengan pertimbangan. Ku akui dia memang cerdas.' Puji Madam Lati dalam hati.

Madam Lati menghela nafas.
"Baiklah aku menyetujuinya, pekerjaan ini membutuhkan pelatihan selama empat tahun tapi bukan berarti kamu tidak bekerja kamu akan dilatih untuk mencuri hal yang ringan seperti uang, makanan, barang dan lain-lain. Untuk menjadi pencuri profesional kamu harus menginjak usia minimal enam belas tahun jika usiamu sekarang dua belas tahun menurut data yang aku dapatkan berarti kamu mendapatkan waktu yang sangat pas jika selesai dari pelatihan ini. Pekerjaan ini memang membuat kamu bebas berkeliling keseluruh penjuru Negara ini tapi kamu tidak akan bisa keluar dari Nepal. Lagian kamu sudah tahu resikonya jika kamu pulang akan seperti apa? Gaji pertamamu selama empat tahun belum sebesar lima kali lipat. Gajimu masih sama seperti gaji seorang wanita penghibur tapi itu sesuai berapa banyak barang atau uang yang bisa kamu curi. Kehidupanmu akan berubah ketika kamu mahir mencuri, kamu bebas berpesta, berbelanja dan kamu bebas untuk keluar masuk kastil ini. Bahkan kamu boleh tinggal diluar selama yang kamu mau, kita akan memberikan handphone ketika selesai empat tahun pelatihan untuk janjian dengan client. Handphone itu sepenuhnya di sadap jadi apapun yang kamu lakukan kita akan tahu dan sebelum empat tahun selesai walaupun kamu memiliki banyak uang kamu tidak boleh membeli handphone hanya itu yang tidak bisa kamu beli." Madam Lati menjelaskan panjang lebar mekanismenya. 

Dan mulai hari itu juga Laluna berpindah profesi dan kali ini misinya benar-benar sukses.













Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status