Share

Bab 18. Tersiksa rasa malu

Jika Angkasa malah pergi entah kemana bersama Daniel, kini Kanaya yang menjadi insomnia usai permainan tadi, di bingungkan dengan seprei yang basah di bagian tengahnya. Ia harus mengganti benda itu, atau dia akan menjadi lebih malu lagi.

Ia kemudian menatap pantulan diri ke cermin dengan tatapan tak tenang. Beberapa saat yang lalu ia dibuat mengerang hanya karena sentuhan lidah Angkasa yang liar. Ia menjambak rambutnya frustasi sebab bingung dengan dirinya sendiri.

Pikirannya juga masih berkutat soal seprei yang basah. Bagiamana sekarang? Masa iya dia harus memanggil Daruha untuk hal seperti ini. Ia akan sangat malu bila Daruha yang mengerjakannya.

Namun di tengah kegalauannya, ia tiba-tiba mendengar suara mobil yang bergerak keluar. Cepat-cepat Kanaya menepi ke dekat jendela dan melihat bahwa Daniel menyopiri Angkasa dan mereka pergi berdua. Mata Kanaya reflek memandang ke arah jam dinding yang ternyata menunjukkan pukul setengah satu.

"Mau kemana mereka di jam selarut ini?" gumamny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status