“Damn… akhirnya dia jilat liur sendiri…” Dari sudut sofa House of Challenges, Ayla duduk sambil megang tas kerjaan, napas ngos-ngosan.. Di sampingnya, Damian Lee duduk santai, senyum tipis, kayak bisa baca semua pikiran Ayla.
Host flamboyan berdiri di tengah ruangan, tepuk tangan lebay ke kamera. “Selamat datang di Couple 90 Days! Sepuluh pasangan paling viral siap diuji selama 90 hari! Hadiahnya? Rumah mewah + kontrak endorse! Tapi ini bukan cuma soal romantisme… kalian akan diuji chemistry, kerja sama, dan kemampuan menghadapi… konflik!” Ayla menatap Damian dari sudut matanya, dalem hati jungkir balik. Di depan kamera, mereka terlihat akrab: ketawa bareng, saling sindir receh. Tapi di dalam? Masih gontok-gontokan. Host mulai memperkenalkan pasangan, Ayla Morgan dan Damian Lee, pasangan viral #BraPinkCouple, chaotic chemistry. Raka dan Nabila, chef dan fitness influencer, gampang debat bahan masakan. Fahri dan Cinta, gamer couple, tawa + cemburu. Leo dan Maya, sweet tapi awkward. Irfan dan Dita, drama queen couple, selalu bikin panel ngakak. Host melanjutkan, “Pasangan pertama, siap untuk Self-Introduction Challenge! Buat penonton tau siapa kalian, tapi… unik! Kreatifitas ditimbang, chemistry dicatat, drama optional!” Ayla menghela napas panjang, nyengir tipis. Damian menyender di sebelah, tangan disilangkan, masih tampak cool. Ayla maju duluan. Dia jongkok, pura-pura ambil mikrofon dari meja, kemudian tunjuk ke kamera. “Hi guys! Aku Ayla Morgan, dan…” dia menatap Damian, “…ini partner ku, Damian Lee!” Damian senyum tipis, angkat alis. “Partner? Really?” Ayla tepuk tangan dramatis. “Aku janji bakal bikin kalian ngakak dan mungkin… kesel juga!” Damian akhirnya ikut maju, gestur santai tapi salah tingkah. “Dan aku Damian Lee. Influencer top yang… katanya over confident. Tapi ya… kita lihat nanti ya, siapa yang lebih ‘chaotic’.” Raka dan Nabila mulai berbisik, sambil saling cengar-cengir. “Gila, pasangan itu lucu banget…” Ayla sengaja pura-pura nyenggol pundaknya Damian. “Eh, jangan sok cool, Lee!?!” Damian nyengir tipis, angkat bahu. “Bring it on, Ayla Morgan.” Panel komentator langsung bereaksi: “Waduh, chemistry awal sudah panas! Gontok-gontokan tapi lucu!” Ayla ngelirik ke kamera, senyum tipis tapi pipi merah. Damian menyilangkan tangan, pura-pura cuek, tapi matanya tetap mengikuti gerak Ayla setiap saat. Host berseru, “Pasangan lain, siap? Ayo, show must go on!” *** Host flamboyan muncul lagi, tepuk tangan lebay ke kamera. “Pasangan Couple 90 Days! Tantangan berikutnya: Cooking Challenge! Kalian harus masak menu spesial dalam waktu 45 menit. Tapi… ada twist!” Di meja tiap pasangan, tertata bahan-bahan misterius. Ayla dan Damian berdiri, saling melirik. Ayla nyengir tipis, masih rada kesal. Damian tetap cool, tapi matanya nggak lepas dari Ayla. Ayla melongo,“Twist apaan lagi nih… gue nggak mau makanan ini kayak hubungan gue sama lo, kacau total.” Damian menjawab santai “Relax, aku janji nggak akan bikin drama… terlalu banyak.” Tapi begitu timer dimulai, chaos langsung muncul. Ayla buka kotak bahan, keluar… buncis hijau, cabe rawit, dan ikan asin mini. “Apa-apaan ini?! Bahan random semua, Lee! Lo pikir gue bisa bikin masakan gourmet dari ini?!” tanya Ayla. Damian angkat bahu, senyum tipis. “Justru itu serunya. Kreatifitas diuji. Lagian, lo kan fangirl kreatif, harusnya bisa improvisasi.” Ayla nyenggol pundak Damian. “Fangirl kreatif, bukan koki profesional! Tapi oke, kalau lo mau jadi partner chaos gue, siap-siap dihina ya.” Mereka mulai masak, tapi debat receh langsung muncul. Ayla melotot, “Lee, jangan taruh cabe di sup dulu! Itu bisa bikin pedes parah!” Damian tetap cool “Justru pedes itu spice of life, La. Hidup tanpa pedes itu… boring!” Ayla meringis, sambil ngelempar sendok plastik ringan ke meja. “Sendok plastik gue lebih berguna dari komentar lo itu!” Panel komentator langsung ngakak, kamera zoom ke wajah Ayla yang merah padam. “Waduh, chemistry mereka absurd tapi lucu! Panel juri pasti bakal stress lihat ini!” Di sisi lain, pasangan Raka & Nabila juga ribut di dapur, tapi mereka terlihat rapi dibanding Ayla dam Damian. Fahri dan Cinta malah asik selfie sambil masak, Leo dan Maya kaku banget saling liat, Irfan dan Dita… drama queen banget, hampir banting panci. Damian bisik ke Ayla “Santai aja. Kita liat siapa yang bisa survive sampai 45 menit ini.” Ayla ngedumel pelan “Survive? Gue cuma pengen jangan kebakaran dapur dulu aja…” Timer bunyi tanda selesai. Ayla ngelirik masakan mereka, sup pedes, nasi agak gosong, tapi plating… lumayan. Damian nyengir, pura-pura puji. Damian, “Not bad, La. Masakan kita chaotic… tapi somehow, edible.” Ayla nyeletuk, “Chaotic? Itu euphemism buat… berantakan total, Lee!” Host bersorak, “Waktu habis! Panel juri siap kasih komentar!” Panel pertama, chef seleb, “Sup pedes ini… kayak chemistry kalian. Pedes, panas, dan absurd. Tapi somehow… bikin penonton penasaran.” Panel kedua, comedian, “Ayla, Damian… kalian harus hati-hati. Chemistry ini… bisa bikin netizen ngakak sekaligus baper.” Ayla cuma geleng, napas tersengal. Damian nyender, senyum tipis tapi puas. Damian, “See? Kita bisa kerja sama… walaupun chaotic.” Ayla bergumam pelan, “Chaotic bener… tapi somehow… seru juga.” Host menutup segmen: “Selamat, pasangan Couple 90 Days! Tantangan berikutnya menunggu minggu depan!” *** Malam itu, House of Challenges masih hangat dengan sorak-sorai pasangan lain. Ayla nggak bisa berhenti senyum lebar, jantungnya berdetak kencang… mereka baru aja menang di sesi Minggu 1. Mini-mission yang bikin dia deg-degan dan ribet bareng Damian akhirnya berbuah hasil. “Gila… kita menang, ya?” Ayla hampir loncat kegirangan, matanya berbinar. Damian nyender di kursi, senyum tipis tetap menempel di wajahnya. “Ya, jangan sampai gue liat lo senyum lebay lagi, bra pink,” kata Damian, nada santai tapi songong, sambil lirik Ayla dari atas sampai bawah. Ayla ngeplak mulut, tapi nggak bisa menahan diri. “Sinting… lo nggak percaya kita menang. Kita menang, Dam!” *** Ayla menatap apartemen Damian dari balik pintu lift, napasnya masih ngos-ngosan. Tangannya masih menenteng tas kerjaan dan tas kecil berisi pakaian. Ya disini lah Ayla tinggal saat ini. Damian membuka pintu apartemen, senyum tipis tetap tersungging. “Ingat ya, lo cuma numpang. Beresin rumah gue besok, pembantu gue juga nggak kerja 24 jam buat lo.” Ayla ngedengus, narik napas panjang, tapi tetap nggak bisa nyembunyiin senyum di wajahnya. “Lo ini… sombongnya keterlaluan.” Damian nyender makin santai, kayak raja di singgasana. “Gue cuma bilang fakta. Lo numpang di sini, bukan pindah rumah. Jangan sampe lo lupa itu.” Ayla melangkah masuk, nyimpen tas kerjaan di lantai, terus duduk di sofa tipis dekat jendela. Tangannya masih gemetar setengah kesal setengah girang. “Dasar sinting… bisa gila gue disini. Pokok nya harus menang!!”Chat Grup: ORBIT SQUADSofia : “Aylaaaa… barusan gue liat live kalian. Sumpah ya, DEG-DEGAN BANGET. Damian ngomong ‘biar semua orang tau kamu milikku’… gue sampe teriak ke bantal! Itu beneran bukan acting kan?”Hanna : “Hah! Deg-degan apaan. Gue malah pengen muntah. La, lo sadar nggak sih cowok lo tuh kayak direktur sinetron murah? Segala di-live-in. Romantisnya lebih settingan daripada drama Korea dubbing Indo.”Sofia : “Eh jangan jahat gitu! Damian tuh perhatian banget loh, nyariin Ayla sampe ke minimarket. Itu namanya effort, bestie!”Hanna: “Effort apaan. Effort konten iya. Nih cowok kayaknya kalo beli cilok aja di-shoot buat live.”Ayla : “GUE NIH KORBAN YA! Jangan debat pake gue jadi bahan tontonan gratis, plis…”Sofia : “La, lo bersyukur dong. Cewek lain pasti ngantri seribu meter buat digandeng Damian. Lo dapet privilege itu loh. Malaikat iri mode on.”Hanna : “Privilege apaan. Privilege masakin, privilege disuruh-suruh, privilege jadi pemeran figuran di channel YouTube dia. N
“Eh, gila! Jadi beneran ya lo pacaran sama Damian Lee?!”Suara Rani, teman sekantor yang mulutnya nggak punya filter, bikin seluruh ruangan menoleh ke arah Ayla. Laptop, kertas, bahkan kipas angin kantor ikutan berhenti berfungsi seolah nunggu jawaban.Ayla yang lagi sibuk pura-pura baca laporan, langsung tersedak air minumnya sendiri. “Hah?! Eh… anu…” dia batuk-batuk sambil melambai biar suasana nggak makin awkward.“Gue sampe shock banget nonton reality show itu, sumpah! Lo keliatan mesra banget. Astaga, Ayla, kapan lo upgrade kelas pacaran gini?” celetuk yang lain sambil ngakak.Ada juga yang nyeletuk dengan nada sirik, “Damian tuh kayaknya dingin banget ya aslinya? Tapi kok bisa luluh sama lo?”Ayla dalam hati langsung nyeletuk… luh, luluh dari Hong Kong! Orangnya ngeselin abis. Dingin sih dingin, tapi dingin kayak kulkas mati lampu!Mulutnya udah gatel pengen bilang Damian itu bikin hidupnya kayak jadi pembantu kontrakan, tapi refleks dia malah pasang senyum kaku.“Damian tuh… or
“Damn… akhirnya dia jilat liur sendiri…” Dari sudut sofa House of Challenges, Ayla duduk sambil megang tas kerjaan, napas ngos-ngosan.. Di sampingnya, Damian Lee duduk santai, senyum tipis, kayak bisa baca semua pikiran Ayla.Host flamboyan berdiri di tengah ruangan, tepuk tangan lebay ke kamera. “Selamat datang di Couple 90 Days! Sepuluh pasangan paling viral siap diuji selama 90 hari! Hadiahnya? Rumah mewah + kontrak endorse! Tapi ini bukan cuma soal romantisme… kalian akan diuji chemistry, kerja sama, dan kemampuan menghadapi… konflik!”Ayla menatap Damian dari sudut matanya, dalem hati jungkir balik. Di depan kamera, mereka terlihat akrab: ketawa bareng, saling sindir receh. Tapi di dalam? Masih gontok-gontokan.Host mulai memperkenalkan pasangan,Ayla Morgan dan Damian Lee, pasangan viral #BraPinkCouple, chaotic chemistry.Raka dan Nabila, chef dan fitness influencer, gampang debat bahan masakan.Fahri dan Cinta, gamer coupl
“Ayla?! Kamu serius sekarang tinggal sama Damian Lee?” suara Sofia langsung pecah kayak mic receh di acara dangdut.Ayla yang lagi narik mi instan ke keranjang belanja mendadak kaku. Senyumnya maksa. “Eh… kalian ngapain di sini?”Hanna, sambil ngemut lolipop hasil beli recehannya, nyelutuk, “Ya di sini lah. Nongkrong orbit squad kan emang di minimarket, La. Kita kere, nggak level cafe. Nah sekarang jelasin, kenapa lo bisa nongkrongnya juga di minimarket deket rumah Damian?”Ayla ngedengus, pura-pura santai. “Ya emang kebetulan aja, jangan sotoy deh.”Sofia cepet-cepet nyeletuk sambil melotot kepo, “Kebetulan apanya? Lo sekarang beneran tinggal serumah sama dia? Jangan bilang lo beneran ikutan reality show Couple 90 Days itu?”Ayla langsung kaku. Cup ramen di tangannya kejepit kayak lagi megang dosa. “Eh… anu… yaaa… gitu lah.”“WOY!&rdquo
“Lo beneran kenal cowok bra pink itu?!”Ayla hampir tersedak kopi, kepala nyangkut di keyboard. “APA?! Nina! Jangan mulai gosip gitu di kantor!”Nina duduk santai, senyum jahil. “Serius, La… lo lagi rame banget. Lo viral di live kemarin, sama cowok itu… semua orang ngomongin kalian.”Ayla menepuk meja, napas ngos-ngosan. “Gue nggak pacaran sama dia! Itu cuma… live receh. Gue cuma kebetulan muncul aja, jangan bikin heboh!”“Live receh? La… netizen udah bikin hashtag #BraPinkCouple. Meme, fan edit… gue cuma mau tau, itu beneran cowok lo atau cuma temen doang?” Nina menatap penuh penasaran.“Bukan cowok gue!” Ayla teriak, pipi panas. “…Gue nggak mau hidup gue jadi bahan ketawaan nasional. Titik!”HP-nya bergetar lagi. Notifikasi dari Damian muncul. Ayla cepat matiin layar, ngedumel pelan. “Nggak hari ini. Gue nggak bakal liat dia.”***Di sisi lain kota, Damian dan Rico lagi brainstorming di cafe. Papan tulis penuh catatan, “Strategi bikin Ayla percaya”, “Rumah = hook utama”, “Chaos chem
“Ssssttt! Jangan buka pintu! Jangan-jangan itu debt collector kosan sebelah!”Sofia panik, nempel tembok kayak cicak, matanya melotot ke arah pintu.DUK! DUK! DUK! Ketukan keras lagi. Bikin kaca jendela ikut bergetar.Ayla gemetar setengah mati, wajahnya pucat. “Ya Tuhan… jangan bilang itu Damian Lee.”Sofia refleks nutup mulut Ayla. “SSST! Jangan sebut nama dia! Nanti dia tiba-tiba beneran muncul kayak hantu Bloody Mary!”DUK! DUK! DUK! Suara ketukan makin keras.Ayla udah nggak tahan. Dengan napas ngos-ngosan kayak abis lari keliling stadion, dia jalan ke pintu.Pelan-pelan, tangannya megang gagang pintu.Klik.Pintu terbuka.Dan di sana… Damian Lee berdiri.Kaos hitam polos, jaket kulit kebesaran, rambut agak berantakan, tapi aura songongnya 100% intact. Senyum miring tipikal second lead yang suka bikin orang pengen ngelempar sandal.“Found you, bra pink.”Ayla langsung menjerit, “APAAN SIH LO?!!!”Sofia di belakang udah siap-siap buka kamera HP, bisik panik, “La… kalo dia macem-ma