Share

19 - Percintaan yang Dinantikan

WALAUPUN dia sangat menginginkannya, tapi Rein tidak mau memaksa. Jadi, dia membiarkan Irin memutuskan sendiri kapan dia mau memberikan hak Rein sebagai suaminya.

Rein melepaskan tangan Irin dan ia tersenyum penuh makna. "Sekarang?"

Irin tampak menelan ludahnya susah payah. "Lo yakin mau sekarang?" Dia sepertinya masih meragukan keinginan Rein malam ini.

Rein mengangguk. Tentu saja dia yakin, karena memang sudah lama sejak terakhir kali dia menyalurkan hasratnya sebagai seorang pria, bahkan jauh sebelum Irin resmi menjadi istrinya.

"Oke, tapi pindah tempat dulu," pinta Irin sembari melirik sekitar. Tidak mungkin mereka mau melakukannya di sana, kan?

"Kenapa harus pindah tempat? Emangnya lo nggak mau nyoba suasana baru gitu?"

Pertanyaan itu dengan sukses membuat Irin memasang wajah dongkol setengah mati. "Lo mau ngelakuin di sini? Serius? Masa gue harus berdiri?"

Rein mengerjapkan matanya. Dapur apartemennya memang tidak terlalu besar, tapi itu bukan alasan bila tidak ada tempat menari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status