Share

18. Perasaan

Di kamar, terlihat Refan merebahkan diri sambil mengingat sesuatu. Setelah tadi, sempat menatap kamar Rafan yang berada di sebelahnya. “Kalau dipikir-pikir, dulu setiap kali meminta ditemani atau bahkan bermain. Kakak selalu mengajak duduk di halaman belakang, tidak pernah di kamar kakak. Padahal aku ingin sekali masuk ke kamar kakak.”

Refan beranjak dari tempat tidurnya, lalu duduk di balkon kamar. Mulai mengingat sesuatu lagi.

“Kamar kakak selalu tertutup, bahkan tidak ada yang pernah masuk termasuk para pelayan.” Lalu terdiam sebentar, kemudian merebahkan diri di lantai balkon, sambil menatap langit sore. Hingga terbesit sebuah ide. Refan langsung bangkit dan keluar dari kamar, sambil melirik ke setiap ruangan.

Mereka ke mana?

Refan terus mencari keberadaan orang tuanya.

Hingga satu pelayan datang, menatap bingung ke arah anak majikannya. “Mencari sesuatu?”

Refan langsung menatap pelayan itu. &

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status