Share

20. Sekolah

Di ruang makan, Refan sedang memaksa Rafan karena makannya sedikit. Sedangkan Rafan selalu menolak, sejak awal memang tidak lapar  atau tepatnya sih malas makan. Lambat laun, perasaan jengkel menghampirinya, karena Refan masih bersikeras menyuruhnya makan.

“Kakak.”

“Apa?” Tanpa ada niat untuk menoleh ke arah Refan.

“Makan.”

“Kau saja, aku tidak lapar.” Rafan mulai memainkan sendok di genggamannya.

“Kakak, baru sedikit loh.”

“Biarin! Lebih baik kau diam dan makan saja sendiri!” Rafan semakin jengkel, dan terus memainkan sendok.

Refan hanya menghela napas pasrah, dan lanjut makan. Sesekali menoleh ke arah Rafan, sedari tadi asik memainkan sendok tanpa melirik ke arah makanan sedikit pun.

Risa datang, dan mengernyit heran ke arah Rafan. "Ayo makan, kenapa diam saja. Malah memainkan send—”

Sendok yang Rafan pegang patah. Sukses membuat R

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status