Share

30. Tertekan Lagi

Refan kesal lagi, karena Rafan masih tidak mau mengatakan apapun, mengenai masalahnya dengan mafia yang dimaksud Raskal tadi. Sedangkan Rafan, mengabaikan tatapan kesal Refan, mulai menyandarkan tubuhya di sandaran bangku dan terpejam—sesekali menghela napas pelan. Yang diinginkannya saat ini, adalah ketenangan. Sebelum hal tersebut, benar-benar terjadi.

Refan semakin kesal sekaligus penasaran, memaksa Rafan untuk menjawab lagi. “Kakak!”

“Apa? Jika bertanya hal itu lagi, aku belum bisa menjawabnya!” Rafan langsung membalas cepat.

Refan bungkam, setelah mendengar ucapan Rafan.

Tak terasa hari sudah sore, terbukti semua rekan kerja bergegas pulang. Rafan masih betah duduk di halaman belakang, sedangkan Refan memilih masuk—sudah amat kesal dengan Rafan.

“Kenapa disembunyikan terus sih!” gerutu Refan kesal.

Rafan melirik sekilas, meskipun masih terdengar jelas gerutu Refan terhadapnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status