Share

47. Sebuah Pertanyaan

Asya mendadak kikuk, lambat laun paham kalau kemunculannya ini amat mengganggu. Sebenarnya tidak berniat menemui Rafan, tetapi karena rasa penasaran. Membuatnya, terpaksa mengganggu ketenangan Rafan.

Kini tengah berusaha bersikap biasa, kala tanpa sengaja melakukan kontak mata langsung dengan manik hitam legam yang terus menyorot amat datar. Bahkan, mulai terkesan dingin sekali. Nyatanya, Rafan benar-benar terusik!

Tanpa pikir panjang, langsung duduk di sebelah Rafan. Memberi senyuman lebar sebentar, mengira bisa mencairkan suasana yang mendadak jadi tegang—seolah mau dirinya yang akan diinterogasi. Padahal sebaliknya!

"Boleh?" tanya Asya lagi.

Rafan masih enggan menjawab. "Tentangku?" Pada akhirnya, menjawab dan mencoba tenang lagi. Meski, terganggu dengan Asya.

"Eh-h iya, tidak apa-apa ‘kan?" Asya sengaja mengulang pertanyaannya lagi.

"Apa?" Rafan melirik malas Asya.

"Kau selalu dibilang liar ‘kan?"

"Terus?"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status