Share

48. Teror Kembali (Balas Dendam)

Refan kini dilanda jengkel. Satu karena Rafan belum datang. Dua, sedang malas berbincang dengan siapa pun—alias—badmood. Benar saja, kakinya mulai bergerak menjauh dari mereka berdua. Memutuskan mengitari gedung, selagi menunggu si kakak yang sama sekali belum menampakkan wujudnya!

"Kakak mana sih! Katanya menyusul!" gerutu Refan.

Mendadak langkah kakinya terhenti, menoleh cepat ke belakang dan sekitarnya. Jujur, di sepanjang pekarangan ataupun lorong perusahaan yang dilintasinya. Seakan banyak sekali pasang mata yang menatap intens ke arahnya, hanya saja tidak menemukan siapa pun di sana.

"Siapa sih?"

Refan berdecak kesal, kembali melangkahkan kakinya untuk mengitari perusahaan lagi. Meskipun, mencoba mengabaikan siapa mereka? Kenapa terus mengamatinya dari jauh? Bahkan, selalu bersembunyi cepat kala menyadari dirinya akan menoleh!

Meresahkan!

Benar saja, rasa takut dan kepanikan mulai melandanya. Sudah mencoba

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status