Share

197. Kegundahan dan Kebahagiaan

“Kadang apa yang diucapkan orang yang putus asa ada benarnya, Jenar.” Ki Bayanaka berbalik, memandang wajah sendu putrinya.

“Apa maksud Ayahanda mengatakan hal ini?” tanya Jenar tak mengerti. Padahal beberapa waktu lalu Ki Bayanaka adalah salah satu orang yang menentang keras kasih asmaranya dengan Arya. Namun kini pria itu seolah memberinya peluang.

“Kau tahu apa yang didebatkan Arya sebelum kalian berdua melarikan diri ke desa Girijajar?” Ki Bayanaka menatap mata penuh tanya Jenar yang juga menyimpan kerapuhan.

“Apa?”

“Ia berkata kau adalah raja Astagina. Kau mampu membuat peraturan atau undang-undang sesuai kehendakmu. Maka cabut saja aturan itu agar kalian berdua dapat bersatu,” ucap Ki Bayanaka menirukan kalimat Arya manakala berdebat dengan Sanggageni.

Jenar terdiam mendengar kalimat ayahandanya. Benar ia dan Arya masih memiliki peluang. Namun menghancurkan acara di istananya sendiri amat berisiko. Apa lagi tentu ia akan mematahkan hati Arya lagi. Urusan Rara Anjani ia sama seka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status