Share

21. Hutan Larangan

“Sakuntala! Rusa jantan itu lari! Panah dia!”

“Hah?” Sakuntala terkejut, ia tak tahu rusa mana yang dimaksud oleh Arya. Setelah sepuluh anak panah mengenai sasarannya masing-masing, ada beberapa rusa yang lari. Namun Sakuntala tak mengerti, karena ia begitu takjub dengan Sasra Dasa milik Arya.

“Ah, mengapa kau diam?” pekik Arya. Ia mencabut lagi satu anak panahnya. Beberapa masa ia membidik, lalu melepaskannya hingga anak panah itu dan mengenai sasaran. Seekor rusa besar dengan tanduk lebar bercabang-cabang menggelepar di tanah. Lehernya tertembus anak panah setelah yang pertama menancap di kaki belakangnya.

Arya tersenyum lebar. Sasra Dasa yang diajarkan pamannya dapat ia gunakan sebagaimana biasa. Meski belum mahir, Arya sering mengeluarkannya saat berburu bersama pamannya itu. Pemuda itu menyibak semak di hadapannya. Lalu melompat menghampiri rusa-rusa itu.

“Ayo, Sakuntala! Apa cara berburumu hanya berdiri diam saja di situ?” ledek Arya. Ia mencabut pedang di pinggangnya sambil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status