Share

S1: Ocean & Sky Vagano

Author: Wiselovehope
last update Last Updated: 2021-04-23 10:39:34

Emily menatap pemuda yang kira-kira berumur beberapa tahun di atasnya itu dengan tatapan kagum sekaligus segan.

"Ma, maaf, saya sudah merepotkan Anda. Saya tak bermaksud untuk ada di sini, maksud saya, saya mengalami kecelakaan. Terima kasih karena telah menolong saya, itu tadi kata Bu Hannah..." Emily gugup tak tahu harus berkata apa.

"Ya, tak apa-apa. Aku yang menemukanmu lalu membawamu kemari dan menyuruh dokter merawatmu. Tadi kau penuh luka dan bajumu juga basah kuyup dan robek-robek." senyum pemuda yang bernama Ocean itu cukup manis, membuat hati Emily deg-degan.

"A... apakah Anda yang menggantikan baju saya?" ia tersipu malu.

Ocean tak segera menjawab. Pemuda berambut panjang itu beberapa saat terdiam. Tiba-tiba ia tertawa ngakak, membuat Emily tambah tersipu malu.

"Tentu saja tidak. Aku tak sekurang ajar itu juga." jawabnya sambil berdeham lalu berusaha menjadi cool kembali.

"Dokter keluarga kami seorang perempuan dan ia tinggal di puri ini juga. Jadi kesehatan kami sekeluarga terpantau dengan baik sejak lahir karena beliau orang yang telah menolong persalinan kami. Maksudku, aku dan saudara kembarku."

'Kembar? Sudah tampan, tinggi dan gagah begini, punya kembaran lagi.' Demikian batin Emily yang masih merasa seperti berada di negeri dongeng.

"Ya, aku kakaknya dan dia adikku. Namanya Sky Vagano. Kami berdua keturunan terakhir Bangsawan Vagano yang telah menghuni puri tua ini dari abad ke 17."

'Wow, bangsawan. Pantas ruangan tidur ini antik sekali dan dekorasi interiornya masih seperti dari abad medieval.' Emily lagi-lagi dibuat kagum.

"Haiiiii.... Ada tamu cewek cantik rupanya!" seseorang tetiba masuk seperti angin ribut.

Emily terperangah bingung. 'Kok pemuda yang kedua ini begitu mirip dengan Ocean?'

"Perkenalkan, namaku Sky Firmament Vagano. Dan pemuda sok aristokrat ini kakakku Ocean Stallion Vagano. Kakakku yang masih single. Dan aku juga!" Sky memperkenalkan diri. Ia mirip sekali dengan Ocean, tapi rambutnya dipangkas pendek. Dan sikapnya sedikit lebih riang gembira.

"Namaku Emily Rose Stewart." Emily memperkenalkan diri. "Aku mahasiswi sastra Inggris di Universitas Evermerika."

"Wahhhh, jauh sekali. Kami dulu kuliah di Evermerika juga, tapi setelah lulus, gelar sarjana kami malah tak terpakai karena kami harus kembali ke pulau terpencil di tengah lautan Evertika ini." keluh Sky, duduk santai seenaknya di ranjang di sisi Emily.

"Sky, kita keturunan bangsawan yang terhormat yang harus meneruskan usaha serta nama baik keluarga kita." Ocean tampak sedikit jadi malu dan segan karena sifat adiknya yang tanpa tedeng aling-aling.

"Ya, Kakakku Sayang. Mau gak mau deh aku harus meninggalkan cita-citaku sebagai penerjun payung atau atlit gantole terkenal." Sky pura-pura mengeluh. "Untung di sini kita punya parasailing jadi aku masih bisa sedikit bersenang-senang di laut."

"Dan aku senang berkuda dan berenang." Ocean ikut bercerita.

"Anda berdua hebat dan mengasyikkan sekali. Dan sepertinya baik hati dan menyenangkan." Emily merasa kedua cowok kembar itu sama-sama baik dan ramah walaupun berbeda sifat. "Aku harap kehadiranku di sini tak merepotkan kalian berdua."

"Kami tak hanya berdua. Hannah Miles, kepala pelayan, adalah seperti ibu bagi kami, karena kami sudah tak punya ayah dan ibu. Kau bisa memanggilnya Bibi Hannah. Dan ada juga yang merawatmu, dokter keluarga kami, Doc Lilian, ia sudah tua tapi tak menikah. Tinggalnya sedikit jauh, di mercu suar seberang puri ini. Hanya sesekali ia datang bila dibutuhkan. Hanya ada sedikit orang yang tinggal di pulau yang sunyi ini, segera kau akan mengenal semuanya dengan baik." ucap Ocean lagi.

"Oh ya, sebentar lagi Bibi Hannah akan mengantarkan makan malam untukmu, Nona Emily. Kami sangat ingin makan bersamamu di sini, jadi kami akan minta beliau untuk mengantarkan semua hidangan terlezat khas Vagano di kamar tamu kami ini hanya untuk kita. Semoga kau menikmati semuanya sebagai tamu agung kami." tambah Ocean seraya berjalan ke pintu, memberi kode pada Sky untuk mengikutinya.

"Oh, jadi aku harus menginap di sini?" polos Emily malu, pula masih terkagum-kagum pada ketampanan mereka berdua.

"Ya, paling tidak sampai luka-lukamu itu sembuh. Mungkin dua minggu atau satu bulan? Tapi tak apa-apa, kami dengan senang hati akan merawatmu di sini. Anggap saja seperti di rumah sendiri. Semua sudah tersedia. Kau bisa mengenakan busana wanita milik almarhumah ibu kami yang masih terawat dan tersimpan di lemari. Masih sangat bagus untukmu. Kami segera kembali. Beristirahatlah."

Demikian pamit Ocean sebelum menutup pintu, meninggalkan Emily sendirian.

'Uhh, dua minggu tanpa bisa memberi kabar kepada keluargaku di Evermerika? Mungkin mereka mengiraku sudah meninggal dalam kecelakaan kapal pesiar yang hilang di tengah badai. Apa yang harus kulakukan?'

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S2 : Akhir... (Bagian 5) End

    "Tidak, jangan lakukan itu, Nona Kate! Kami akan segera mencari dan menemukan Ocean Vagano!" di luar dugaan semua orang yang hadir di pagi menjelang siang benderang namun mencekam itu, tetiba Lilian maju, menempatkan dirinya di antara Kate yang nyaris terjun ke jurang dan Katy yang semakin bernafsu untuk mengakhiri hidup kakaknya! "Minggir, Wanita Tua! Kau bukan sasaran Pedang Terkutuk ini! Minggir sekarang juga, aku tidak main-main!" geram Katy kesal. "Tidak! aku memang bersalah! Kuakui semua sekarang juga! Aku yang mengundang kalian kemari karena ingin menjodohkan Ocean dengan harapan semua kutukan akan segera berlalu dan kalian semua bisa berkeluarga dan akhirnya hidup bahagia, melupakan Emily dan segala yang terjadi!" aku Lilian, membuat kedua gadis kembar itu terhenyak, "Namun ternyata semua ini terjadi! Ocean sudah hilang dan kemungkinan besar tewas di laut dan takkan pernah kembali! Jadi aku merasa gagal, aku merasa benar bila ini semua salahku! Sama seperti p

  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S2 : Akhir... (Bagian 4)

    Semua yang hadir terpaku di tempat, tak berani bergerak sedikitpun setelah mereka berjarak sedemikian dekat dengan Katy yang mungkin akan melukai Kate sewaktu-waktu tanpa sempat mereka cegah."Berhenti di sana sekarang juga, Nona Siapapun Namamu! Sebab gara-gara dirimu, semua yang aku dan Emily ingin lakukan hingga pergi sejauh ini terpaksa tertunda!" Earth dengan suara keras menitahkan Katy yang belum ia kenal."Darimana kau mendapatkan pedang itu dan siapa sebenarnya kalian, mengapa bisa ada di puri ini?" tanya Sky yang juga belum tahu apa-apa."Mereka berdua gadis-gadis bangsawan Everopa, keluarga Forrester yang datang kemari dari jauh dengan tujuan ingin bertunangan dengan kakak kalian, Ocean Vagano," jelas Lilian yang merasa bersalah karena diam-diam mengundang mereka, namun tampaknya tak berjalan baik seperti yang direncanakan."Betul sekali! Dan aku sebagai adik, kali ini tak ingin mengalah untuk kakakku, sekalipun ia telah tidur dengan Ocean Vagan

  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S2 : Akhir... (Bagian 3)

    "Tidak, jangan ikuti aku lagi! Kumohon! Lihat, tadi ada seorang Vagano datang entah darimana, Ocean atau bukan, dia bisa kaujadikan milikmu!" Kate Forrester berlari terus di jalan yang semakin menanjak di tepi pantai itu, tanpa sadar bahwa sebenarnya ia menuju 'dead end'. Jurang yang menghadap ke pantai, namun bukan yang berpasir putih, melainkan pantai curam berbatu karang besar tajam dimana almarhum Zeus Vagano pernah terjatuh ke atasnya dan tewas seketika. "Kau tak bisa mengaturku! Nyawamu berada dalam tanganku, Kak!" Katy masih tersenyum dengan anehnya. Kini Kate berada dekat sekali dengan tepi jurang. Ia terhenti, bingung. Tak ada jalan kemanapun untuk kabur lagi. Hanya ada dua pilihan, dan dua-duanya jalan menuju maut! ********** Sementara itu di puri, Emily dan Earth telah memasuki ruang utama. Emily yang masih enggan sekaligus cemas pada nasib gadis kembar misterius yang dikejar saudarinya sendiri dengan pedang Dangerous Attraction, di

  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S2 : Akhir... (Bagian 2)

    "Tidak mungkin, ini semua tak mungkin terjadi, sebab lukisan ini tak mungkin nyata!" Kate Forrester perlahan mundur menjauh, merasa tak ingin terburu-buru dari tempat persembunyian itu karena khawatir Katy akan menemukannya. Namun ia juga merasa tak nyaman dengan apa yang ia lihat. Terlalu mengerikan dan tak dapat dipercaya! Hanya saja, untuk bertahan di bawah tatapan empat pasang mata sedemikian mengerikan, siapa sanggup bertahan? Akhirnya Kate keluar dan kembali berlari menelusuri labirin Lorong Bawah Tanah. Tentu saja, tak jauh darinya masih ada Katy yang sedari tadi menunggunya dengan sabar. Dan suaranya yang berisik melengking saat bermonolog di hadapan Lukisan Terkutuk tentu saja terdengar oleh Sang Adik yang masih belum ingin melepaskan Sang Kakak. "Kate, sejauh apapun dan dimanapun kau berada, aku selalu ada di belakangmu, mengawasimu hingga aku mendapatkan nyawamu!" Kate berusaha keras mencari jalan keluar, kemana saja tembusnya lorong-lorong

  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S2 : Akhir... (Bagian 1)

    Sementara jauh di lantai dasar, kedua Kembar Cantik Forrester masih saling kejar. Katy yang masih dibawah pengaruh misterius tentu saja takkan menyerah sebelum mencapai tujuannya."Bersiaplah untuk mati, Kate! Kau takkan pernah bisa menghindar dariku ataupun takdir yang menunggumu!""Tidak! Tinggalkan aku saat ini juga! Kau bukan dirimu sendiri, Katy! Sadarlah! Kumohon, ingatlah bahwa kau adikku! Adik takkan membunuh kakak sendiri walau demi cinta!"Sepanjang perjalanannya mencari pintu menuju Lorong Bawah Tanah, Kate Forrester berusaha keras menghalang-halangi adiknya sambil mencoba semua pintu di lorong yang ia duga pernah dilaluinya beberapa saat silam bersama Ocean dan Lilian. Dijatuhkannya semua vas bunga besar-besar dan pajangan berharga yang ia temui, tak peduli bahwa tuan rumah puri bisa saja marah besar bila mengetahui perbuatannya itu.Demi keselamatannya, ia tak peduli. Sayangnya, perbuatan Kate itu percuma saja. Katy tetap mengejarnya dan mela

  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S2 : Kembali Bersama...

    Semalam-malaman, beberapa jam lamanya Lilian bersama beberapa petugas jaga terkurung di museum perpustakaan hampir merasa putus asa karena 'dikungkung' oleh suatu kekuatan tak kasat mata yang seakan-akan 'menguasai' Puri Vagano. Mereka telah mencari celah di dinding, jendela, serta mencoba semua kemungkinan lain untuk keluar. Tak berhasil. Semua seakan-akan rapat tertutup, bahkan kaca jendela menolak untuk dibuka dari dalam.Sementara di bawah sana, tanpa mereka ketahui, seorang penghuni lama sekaligus tuan rumah, Sky Vagano sang kembar tengah, telah tiba kembali di kediamannya sendiri. Merasa heran karena tak ada seorang penjagapun di puri, sementara pintu-pintu utama tak terjaga dan dengan mudah dibuka dari luar."Pagi yang senyap di Pulau Vagano, dan tak ada penyambutan kepulangan sama sekali. Baiklah, ini memang sangat mendadak! Huh, semoga Lilian tak mengabaikan 'tugasnya'. Berarti benar dugaanku, ada hal yang tak beres di sini! Syukurlah aku kembali! Lilian! Penj

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status