Sepanjang siang, senyum Ran sesekali terlihat. Hal itu tentu saja membuat dirinya jadi bahan gosip para karyawan yang bekerja satu shift dengannya. Jarang-jarang mereka melihat kepala chef restoran tempat mereka bekerja tersenyum sebanyak itu.
Biasanya Ran hanya senyum seadanya. Bahkan di saat yang lain terbahak mendengar lelucon yang dikeluarkan salah satu karyawan saat mereka berkumpul atau sedang briefing, Ran hanya tertawa kecil.
Wanita ini bukan tak tahu jika dirinya jadi bahan omongan alias bahan gibahan, tapi Ran memilih mengabaikan. Toh bukannya bagus jika mereka semua menganggap Ran dan tunangannya itu saling mencintai?
//Aryan Kusumo
Kmu bru makan siang?? Jgn lpa makan yg banyak!
//Aryan Kusumo
Aku rasa kmu hrs gemukin badan. Kmu trllu kurus.
//Aryan Kusumo
Kmu gak ikt2 program
Ran menyandarkan punggungnya dengan nyaman pada sofa ruang keluarga saat dirinya baru saja tiba di rumah. Wanita ini meregangkan otot-otot tubuh yang terasa letih.Hari ini restoran tempatnya bekerja lumayan banyak pengunjung. Ada lebih dari lima reservasi dengan jumlah pengunjung dari dua puluh sampai lima puluh orang per reservasi, membuat semua karyawan restoran bekerja ektra. Bahkan Juna langsung menghubungi karyawan shift siang untuk datang lebih awal dari jadwal mereka masuk kerja.Ran memijat tangannya sendiri sambil menggerakkan lehernya berputar.“Terima kasih, Bi.” Ran tersenyum saat salah satu asisten rumah tangga di rumah ini membawakannya minuman dingin sesuai pesanannya.“Sama-sama, Non. Mmm...Non, mau dipijat?” tanya asisten rumah tangga itu pengertian karena melihat wajah Ran yang terlihat lelah.Ran menggeleng, lalu meminta asisten rumah tangganya mengerjakan pekerjaan lain saja. Wanita ini lebih memilih men
“Aku udah ketuk pintu berkali-kali, tapi Kak Ran gak jawab-jawab, Kak.”Bahu Aryan merosot saat adik dari sang tunangan mengatakan itu. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan lewat lima belas menit. Apakah sang tunangan sudah tidur?Seandainya tadi tidak ada kecelakaan di jalan yang dia lewati, pasti pria ini sudah sejak tadi sampai di rumah tunangan tercintanya. Jalanan macet akibat kecelakaan itu. Beberapa mobil polisi serta ambulans memenuhi jalan raya. Aryan harus mencari jalan lain menuju ke rumah sang tunangan yang sialnya jalan lain itu juga macet, tidak ada bedanya dengan jalanan yang biasa dia lewati.Mengapa tadi dia tidak pakai motor saja ya? Sialan!Sepanjang perjalanan pria ini mengumpat berkali-kali. Sejak selesai membersihkan diri di rumah, Aryan tak berhenti menghubungi Ran. Tapi sudah bisa ditebak, tak ada satu pun panggilannya yang diterima wanita itu. Hati pria ini jadi tak tenang sama sekali.Seharusnya dia tadi memaks
“Kamu tahu tidak, masuk ke dalam kamar orang tanpa permisi itu adalah salah satu tindak kriminal? Kalau aku melaporkanmu pada pihak berwajib, kamu bisa terkena pasal.”Aryan terkekeh sinting. Pria ini menatap Ran dengan kerlingan jahil. “Aku kan belum masuk kamarmu, Pumpkin, bagaimana bisa kamu laporin aku?” bela Aryan untuk dirinya sendiri karena memang mereka saat ini masih berada di balkon kamar sang tunangan.“Buktinya sudah jelas, masih saja berkelit! Kamu manjat-manjat seperti m0nyet di balkonku! Balkon ini salah satu bagian dari kamarku juga, Aryan!”“U..u..a..aakk~…”Ran mengernyit jijik saat sang tunangan malah mengeluarkan suara aneh, menirukan suara hewan mamalia yang baru saja Ran sebutkan itu. Sebelah tangan pria ini berada di atas kepala, lalu sebelahnya lagi berada di perut. Kedua tangan pria ini bergerak menggaruk-garuk menirukan gerakan hewan itu.“Kamu sedang apa s
Ran turun dengan tergesa, berharap jika pagi ini dia tidak berhadapan dengan sang oma. Waktu baru menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Masih terlalu dini untuknya berangkat ke tempat kerja. Namun, demi menghindari ibu dari ayahnya, Ran memilih cepat tiba di restoran. Dia akan menyibukkan diri di kitchen. Syukur-syukur bisa menciptakan menu baru.“Tunangan udah bangun ternyata.”Ran terkesiap. Wanita ini hampir saja terjungkal saat menuruni anak tangga terakhir seandainya saja dia tidak berpegangan pada handrail. Matanya membelalak terkejut saat mendapati pria yang semalam membuatnya kurang tidur, tiba-tiba saja sudah nongol di rumahnya.Apakah benar di depannya ini sosok nyata Aryan?Ran memperhatikan dengan saksama. Matanya menyensor tubuh pria itu dari atas sampai bawah, takut kalau dia kembali berkhayal seperti semalam.Ya, semalam jam sudah menunjukkan hampir pukul satu dini hari, dan matanya sulit terpejam
“Aku dua hari lagi ulang tahun.”“Eh, cepet banget ya waktunya. Padahal baru kemarin kamu ultah.”Liora tertawa kecil. “Kamu lupa sama ulang tahunku ya?”Aryan menggaruk kepalanya yang tak gatal. Wanita di depannya ini selain teman nongkrong di kelab malam, mereka juga terlibat proyek pemotretan bersama. Sudah satu tahun ini dia dan Liora menjadi brand ambassador salah satu brand pakaian anak muda ternama. Mereka tak jarang dipasangkan seperti pasangan kekasih untuk pemotretan katalog terbaru brand itu. Dan hari ini, mereka kembali dipertemukan di tempat pemotretan brand itu.“Maaf.”Liora tersenyum sendu mendengar jawaban Aryan. Wanita ini sadar jika hubungannya dan Aryan tidak akan sama lagi seperti dulu. Dulu, Aryan tak absen membuatkannya acara ulang tahun di RED PARADISE. Biasanya, satu minggu sebelum tanggal ulang tahun wanita ini atau teman-teman nongkrong mereka yang lain, Aryan sudah meme
Aryan menatap datar dance floor di depannya. Maksud hati ingin bersenang-senang, tapi sayang hatinya tidak mau berkompromi. Tadi pria ini sudah sempat berjoget ria di sana bersama teman-teman wanitanya yang juga datang untuk merayakan ulang tahun Liora. Bahkan Aryan membiarkan para wanita itu memeluk tubuhnya seperti biasa, seperti saat dulu Ran belum kembali ke kehidupannya. Pria ini bahkan mengabaikan beberapa pesan dari Ran yang masuk ke dalam ponselnya.Aryan pikir, dia bisa bersenang-senang malam ini, tapi nyatanya, sejak menginjakkan kaki di dance floor, Aryan tidak merasakan kebahagiaan sama sekali. Pria ini segera menghentikan gerakannya, padahal belum ada sepuluh menit dia berada di sana. Aryan izin pada mereka semua untuk duduk saja. Saat mereka semua protes, pria ini beralasan kurang enak badan. Walaupun wajah para wanita berpakaian minim bahan itu kecewa, tapi mereka tak dapat berbuat apa pun. Masih untung Aryan mau kembali berkumpul den
“Mama kecewa sama kamu!”“Ini gak kayak yang mama liat, Ma~. Aryan benar-benar gak lakuin apa pun sama Lior—”“Percuma kamu menjelaskan sama mama. Kalau Rion dan Ran tidak percaya, kamu mau apa?” tanya Kania sinis.Wanita ini terkejut luar biasa saat baru saja membuka salah satu aplikasi sosial media miliknya, dia malah melihat pemberitaan tentang anaknya di beberapa akun gosip beserta foto-foto Aryan dengan wanita muda yang Kania tahu bernama Liora terpampang nyata. Bayangkan saja, foto itu terlihat seperti Aryan sedang bercumbu mesra dengan Liora. Belum lagi foto-foto saat anaknya itu berada di dance floor, dan tubuhnya dijamah lebih dari lima orang wanita.Kania mengingat jelas beberapa akun gosip itu gencar menyebarkan foto-foto itu. Terlebih Aryan dan Liora adalah selebgram yang sangat terkenal dan memiliki banyak pengikut.Berita miring tentang Aryan segera menjadi headline di mana-mana.
“Maaf aku datang ke sana gak bilang-bilang ke kamu.”Ran menatap Aryan saat pria yang duduk di depannya ini mengatakan itu. Mereka ada di gazebo taman belakang rumah keluarga Ran sejak kurang lebih sepuluh menit yang lalu dan saling diam.Ran duduk di ayunan, sementara Aryan duduk di bangku yang terletak tak jauh di depan ayunan itu. Aryan sadar betul di situasi seperti ini, Ran pasti tidak akan mau berdekatan dengannya. Kalau saja Kania tidak memohon melalui tatapan mata agar Ran dan Aryan saling berbicara empat mata, Ran pasti tidak akan mau berbicara dengan pria ini.Tadi dia sudah meminta maaf yang sebesar-besarnya pada Rion karena telah mengecewakan keluarga pria itu dan Ran. Aryan juga menceritakan yang sebenarnya jika dia memang pergi ke kelab malam itu. Dia juga jujur kalau sempat berjoget ria di dance floor walaupun tak lama. Aryan juga mengatakan jika tuduhan tentang kemesraannya dan Liora adalah bohong.Bahkan foto-foto &ls