Share

BAB LII - Perlahan Tapi Pasti

Setelah mendengar seluruh cerita dari istrinya, kini Royan tak bisa tidur karena merasa sangat bersalah pada Rachel. Tanpa sepengetahuannya, ia sudah menjalani hari-hari yang berat tapi masih berusaha sebaik mungkin menjaga Royan dan Reyhan. Belum lagi tuntutan dari mamanya, sungguh Royan merasa bersalah atas semua yang terjadi pada istrinya. Adnan dan Eva sama sekali tidak pernah menuntut Royan apapun, tapi sebaliknya Tiara malah memperlakukan Rachel seperti ini.

Tangan besar Roy mengelus lembut puncak kepala istrinya yang sudah tertidur nyenyak, bulu matanya yang lentik masih terlihat basah bagaimana bisa ia membuat wanita secantik ini menangis. Harusnya Royan memastikan Rachel berjalan melewati indahnya kebun bunga, sebagai balasan karena sudah mau menerima dirinya yang merupakan duda beranak satu. Kini pria itu mulai memijat pelan kepala Rachel, berharap semua bebannya terangkat, dan dapat bersinar seperti semula.

"Mas, kok belum tidur," tanya Rachel yang terbangun

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status