แชร์

BAB 35 ORIENTASI BERBEDA

ผู้เขียน: sugi ria
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-07-26 19:31:33

Usai isi bahan bakar yang membuat Arch didera darah tinggi. Motor matic yang untungnya mampu menahan bobot Arch yang pastinya lumayan itu perlahan menyusuri jalanan ibu kota.

"Kenapa kita harus antri. Bukannya kalau pakai yang jenis itu bakal diprioritaskan. Kan kita bayar full, tidak dapat subsidi."

Kepala Al berdengung. Terlalu update dengan berita ternyata tidak baik juga.

"Biar kamu gak kelihatan songongnya."

"Kok gitu?!" Teriak Livi dari balik punggung Arch.

"Biasanya orang kaya sering disebut begitu."

"Aku gak songong!" Bantah Livi.

"Makanya diam!"

Livi merengut. Dia benar kan soal berita itu. Yang katanya pembeli bahan bakar jenis anu diprioritaskan, alias tidak perlu antri. Apa peraturannya sudah berubah.

Tapi tadi mereka antri lebih dari lima belas menit. Maklum nona muda. Suruh mengantri sebentar saja langsung protes.

Herannya Livi, Arch dengan santai dan kesabaran penuh melakukannya. Pria yang biasanya akan meledak jika hal berlaku tidak sesuai keinginannya, mendadak kalem
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Anrihermiati Semadi
blm ada update ya?
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 92 BENCANA KEMBALI TERJADI

    Livi bengong ketika Irfan sedang menyetting ukuran untuk kain yang akan mereka potong. Ucapan Arch dan Satria kemarin terngiang di telinganya.Ada yang menyabotase mesin, ada yang mengubah ukuran kain. Tapi hal itu mana mungkin terjadi. Dia ada di sana dari awal memotong sampai selesai. Mana mungkin ada orang yang mengutak atik mesin."Siap?" Irfan mengangguk. Lalu mulailah keduanya bekerja. Livi dan Irfan memata lembaran kain yang harus disusun ke atas papan besi panjang sebelum benda itu ditempatkan di bawah laser yang akan memotongnya sesuai pola yang diinginkan.Ketika mesin baru bergerak, mendadak tercium bau terbakar. Irfan seketika mematikan mesin dan bencana kembali terjadi.Laser membakar kain yang akan dipotong. Padahal selama Irfan bekerja, hal semacam ini tidak pernah terjadi. Sinar laser jika terlalu tebal memang bisa membakar obyek yang terpapar cahayanya."Ini kenapa lagi? Kemarin ukuran lari, sekarang lasernya terlalu tebal sampai membakar kain. Hais, harus lapor ke t

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 91 RESTO CALON MERTUA

    "Eh tunggu dulu. Santai, easy, Bang, Mas, Kak, aihhh."Livi kehabisan kata ketika dipepet oleh Arch. Kemarin pria itu minta Livi untuk mengusir semua wanita yang mendekatinya. Namun sepertinya perintah Arch salah kaprah.Sebab bukan dia yang dikerubungi perempuan, tapi malah Livi yang diuber banyak pria. Cemburu? Sudah pasti.Ketika Arch iseng ngecek ke pabrik Livi waktu pulang tadi. Dia dapati sang istri sedang nongkrong bersama beberapa pria di warung mi ayam depan pabrik.Livi asyik makan dengan Irfan duduk di sebelahnya. Livi terlihat sekali dua menanggapi obrolan, tapi para lelaki itu yang lebih banyak mendominasi."Aku bilang cuma makan sama mereka. Biasa habis gajian. Sama ada yang ingin mereka bicarakan.""Harus rame-rame gitu. Emang enggak bisa kumpul di tempat lain. Yang rame, yang tempatnya lebih proper?" Cecar Arch dengan tangan memenjarakan tubuh Livi.Tempat lain? Lebih rame? Perasaan waktu Livi makan, warung mi ayam Bang Hasan lagi full, sampai tumpah-tumpah ke luar war

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 90 TIDAK BERGUNA

    "Kenapa jadi begini?" Irfan yang buka suara lebih dulu. Setelahnya dia melihat ke arah Livi."Kamu ngikutin ukuran dariku kan?" Dia lanjut bertanya."Ikutin, sampai gak meleset seinci pun. Kamu lihat sendiri waktu itu."Irfan mengangguk, dia ingat, dia lihat sendiri Livi mengunci ukuran kain pada angka seperti instruksinya. Yang jadi pertanyaan adalah, kenapa begitu sampai di bagian sewing alias jahit. Semua ukuran kelebihan lima senti.Jelas saja pabrik rugi banyak, apalagi sekali potong hari itu lebih dari lima puluh roll. "Jadi bagaimana kalian akan bertanggungjawab?" Meisya bertanya dengan wajah terlihat tenang. Bahkan wanita itu masih bisa tersenyum kala menghadapi Livi.Tidak seperti Winda hari itu yang langsung marah-marah. Seolah kesalahan fatal telah Livi lakukan, padahal bukan dia yang salah."Kita bisa memotong ulang kainnya. Lima senti kan, bukan kurang." Irfan mengusulkan."Tapi waktunya mepet, dan semua potongan itu sudah nyebar ke anak-anak. Kita juga diburu orderan ya

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 89 AKU AKAN TUNGGU KAMU

    "Ya kamulah, siapa lagi. Yang aku nikahi kamu, yang terima maharnya kamu. Yang disebut sama papamu, namamu. Jadi istriku ya kamu," balas Arch masih meneruskan acara pijat memijatnya."Itu kalau kamu normal," Livi mulai ngajak debat."Aku normal, Vi. Berapa kali kubilang," bantah Arch tanpa ragu.Livi mengerutkan dahi, ini kesempatan untuk mengorek informasi."Pernah pacaran?""Nope!""Punya orang yang disuka?""Adalah.""Kalau ada kenapa nikah sama aku?" Livi bertanya sambil mendongak ke arah Arch."Karena aku mau," sahut Arch tanpa ragu.Livi berdecih sebal. "Jawaban model apa itu!" Protesnya tidak terima."Oke, next. Kalau orang yang kamu suka kembali apa yang akan kamu lakukan?""Apa yang kamu pikirkan?" Arch balik bertanya."Siapa tahu kamu bakal balikan ke dia. Aku siap mundur kalau begitu. Aduh sakitt!" Livi meringis ketika Arch menekan bahunya sangat kuat."Berapa kali kubilang. Tidak ada perceraian dalam pernikahan kita," desis Arch penuh peringatan."Kalau orang yang kamu cin

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 88 MODE CEREWET

    Livi mendengus kesal. Lagi-lagi Sandra muncul di depannya. Untuk apa lagi perempuan itu mendatanginya. Dia dan Axel sudah tidak punya hubungan. Dan beberapa waktu terakhir, hidup Livi lumayan tenang tanpa direcoki kedatangan Axel.Akan lebih bagus jika pria itu menghilang selamanya dari hadapannya. Livi bakal tumpengan kalau hal itu terjadi. "Apalagi sekarang? Minggir, aku mau pulang."Lelah Livi menghadapi Sandra yang kepala batu. Tidak tahu makna diusir. Atau Sandra tidak paham bahasa manusia. "Aku cuma mau kasih tahu, Stacy direkrut DL Grup."Sandra selesai bicara, lalu dia diam untuk menunggu reaksi Livi. Sudut bibir Sandra tertarik, dia bayangkan Livi akan mengamuk, berujar kalau keputusan itu tidak adil.Atau Livi akan protes, sebab proposal dan segala printilan kerja sama itu dibuat olehnya. Kenapa juga Stacy yang dapat keuntungan.Sandra jelas-jelas ingin mengadu domba Livi dan Stacy. Persahabatan dua orang itu membuat Sandra gerah.Namun hal itu tidak terjadi, sebab yang be

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 87 GAJI UMR, MOGE MILIARAN

    "Ini tidak mungkin!"Axel meremat surat yang baru saja dia terima. Rasa marah terlihat jelas di wajahnya."Sa-saya harus bagaimana, Pak?"Suara Stacy membuat Axel mendongak. Satu kejutan datang tiga hari setelah Stacy ditunjuk jadi PIC untuk kerja sama dengan DL Grup. Sebuah pemberitahuan yang menyatakan kalau Stacy akan dimutasi ke kantor pusat DL Grup.Dengan alasan yang tidak masuk akal. "Untuk mempermudah komunikasi" Axel menggeram kesal. "Jelas-jelas ini perampasan staf secara terbuka. Memangnya mereka kekurangan staf, sampai harus merebut karyawan perusahaan orang lain."Axel tentu tidak terima. Dia ingin mempertahankan Stacy. Setelah Livi hanya Stacy yang kompeten waktu bekerja. Staf lain kemampuannya masih di bawah rata-rata.Jika mereka kehilangan sumber daya selevel Stacy, perusahaan bisa kacau. Tunggu dulu, apa ini salah satu trik DL Grup untuk "mencuri" mereka yang punya kemampuan bagus dalam bisnis.Ketika alasan itu muncul di benak Axel, tangannya terkepal erat. "Mereka

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status