Share

72. Selo Ceking

"Kau mengarang cerita!" Seseorang berkata setengah berteriak.

Lalu beberapa orang membuat gerakan sama. Mencabut golok di pinggang masing-masing. Termasuk si pemilik kedai.

"Hemm, kalau begitu kalian semua ternyata kawanan rampok!" ujar si pemuda. "Rupanya sudah cukup lama kalian berkomplot di daerah ini tanpa pernah mendapat hajaran! Hari ini biar tuan besarmu memberikan, sedikit pelajaran! Majulah ramai-ramai!"

"Pemuda Sombong!"

"Minta mampus!"

Enam orang merangsak maju dengan senjata di tangan. Si pemuda sama sekali tidak takut. Sikapnya berdiri acuh tak acuh.

Ketika dua dari enam pengeroyok menyerbu maju, pemuda berambut menyeringai miring. Tubuhnya berkelebat ke atas. Tangan dan kakinya menghantam kian ke mari.

Maka terdengarlah jerit pekik di tempat itu. Tiga orang langsung terhampar di tanah, merintih kesakitan sambil pelangi dada, kepala atau perut.

Dua lainnya tersandar di dinding kedai. Yang satu yang paling parah menyangsang di antara semak belukar di seberang jalan.

Meli
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status