Share

Breakfast Date

Bubur ayam pesanan Dina masih tidak disentuh sewaktu Leonardo masuk ke dalam mobil. Dia dapat melihat alis pria itu yang meninggi saat mendapati mangkuk yang masih terisi penuh di lantai mobil. Dina rikuh dan mengangkat bubur tersebut.

“Nggak dimakan?”

“Eh, nggak lapar.” Dina hanya terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri sehingga lupa waktu. Tahu-tahu, Leo sudah menyelesaikan obrolan di telepon dan kembali.

Mendadak, perutnya berbunyi. Dina semakin malu. Untungnya, Leo sepertinya tidak dengar atau cuma tidak ambil pusing. Laki-laki itu mengambil alih mangkuk bubur dan ke luar mobil. Dina mengintip apa yang dilakukan oleh laki-laki itu. Leo mendatangi restoran. Pasti hendak membayar, tebaknya yakin.

Benak Dina kembali menerka-nerka siapa gerangan yang menelepon Leo sepagi itu? Kalau sudah punya pacar, mengapa juga laki-laki itu setuju untuk menikah dengannya? Leo itu pewaris utama Keluarga Armadjati. Segala macam kemudahan ada di ge

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status