Rupanya saat Sada diculik ia sudah menekan sebuah tombol yang berfungsi sebagai pemberitahuan kepada nightball kalau ia tengah dalam bahaya, hal inilah yang membuat nightball bergegas mencari keberadaan Sada, dan tak butuh waktu lama mereka bisa mengetahui posisi Sada melalui jam tangan Sada yang sudah di beri alat pelacak.
“kau berhasil menemukan keberadaan Husain? “ Sada bertanya kepada seseorang melalui sambungan telfon.
“Maaf tuan sepertinya saya kehilangan jejak mereka.”
“terus cari mereka sampai ketemu, bahkan sampai ujung dunia pun kau harus menemukannya aku tak peduli mau hidup atau mati”. Sahut Sada yang seketika membuat Ambar merinding mendengarnya.
Pasalnya selama ini Sada selalu bersikap lembut di depan Ambar, hal inilah yang membuat Ambar merasa kaget saat mengetahui sikap asli dari suaminya itu, seolah-oleh Ambar merasa bahwa Sada adalah orang yang berbeda dengan suaminya.
Sada dan Ambar kini sudah
Meski Mila agak ragu dengan keputusannya untuk menikah dengan Sada akan tetapi demi ibunya ia mau untuk melakukannya, begitu pun sebaliknya.“buk aku dan Sada sudah memutuskan untuk akan menikah” ucap Mila dengan kedua bola mata yang terlihat sayu.“ibu senang mendengarnya mil, nak Sada tolong jaga Mila ya”.“Iya buk Mila akan selalu aku jaga dengan nyawa saya sendiri” ucap Sada dengan membungkuk kan badanya.Malam telah sangat larut dan detik demi detik Mila hadapi dengan penuh kecemasan pada ibunya yang sangat ia cintai.Pagi hari ini suasana di sebuah pemakaman terlihat sangat ramai orang-orang berpakaian serba hitam berdiri di atas tanah yang tak jauh dari lubang galian.Setelah mayat di masukan ke dalam lubang itu dan lubang itu pun ditutup oleh tanah bunga-bunga yang khas akan kematian pun ditaburkan di atasnya.“Yang tabah ya mil” suara Sada terdengar jelas dikuping Mila saat Sada
Sadewa, Drake dan rekan timnya menyekap Husain dan May di sebuah gudang tua yang dimiliki Joko grub, mereka berdua duduk di sebuah kursi kayu dengan kami terikat dan kepala yang tertutup kain hitam.“kira-kira siapa wanita ini, mengapa dia bersama Husain ?” batin Sadewa yang penasaran dengan wanita yang ia tangkap bersama dengan Husain.Beberapa saat kemudian terdengar arungan mobil berwarna hitam pekat masuk ke dalam gudang, saat seorang lelaki turun dari mobil itu Sadewa dan rekan timnya membungkukkan badanya.“Selamat datang tuan Sada, seseorang yang selama ini Anda cari kini sudah berada di depan Anda” sahut Sadewa dengan menunjuk jarinya ke arah Husain.Sada sempat terkejut saat melihat sosok wanita duduk di sebelah Husain.“siapa wanita itu ? Mengapa kalian juga menangkapnya? “ tanya Sada penasaran dengan sosok wanita itu, akan tetapi Sada juga merasa familiar dengan tubuh wanita itu.“Entah tu
12 tahun sudah berlalu begitu cepat kini Joko grub berganti nama menjadi Darsono grub karna dulu pak Joko tidak memiliki keturunan hal ini membuat Sada mewarisi semua aset yang dimiliki pak Joko dan aset-aset itu sudah menjadi hak untuk keluarganya.Maka dari itulah nama Joko grub ia ganti menjadi Darsono grub tentu Sada di sini memiliki posisi sebagai kepala keluarga dengan 6 orang istri dan 9 orang anak yang sudah beranjak dewasa.Akan tetapi meski Sada sangat kaya sekarang ini ,anak- anak Sada dibesarkan dengan cara yang sangat tidak menguntungkan pasalnya sejak kecil anak-anak Sada dibesarkan di panti asuhan.Hal ini di sebabkan karna Sada tidak ingin melibatkan anak-anaknya berada dalam masalah saat Sada beradu konflik dengan rekan bisnisnya.Sada takut hal-hal buruk akan terjadi dengan mereka karna itulah sejak kecil Sada sudah menitipkan anak-anaknya di panti asuhan dan mereka semua pun tidak tahu bahwa sebenarnya orang tua mereka adalah sosok yang
Yang Iqbal tahu dia adalah anak pertama dan memiliki 3 orang adik, yang pertama adalah Retno sidarsono adik kandung dari Iqbal dan kemudian ada Dona sidarsono dan Rizka Sidarsono adik Iqbal yang berbeda ibu. Karna Iqbal dan adik-adiknya besar di panti dan sampai saat ini juga masih tinggal di sana, hal inilah yang membuat Iqbal dan adik-adiknya selalu dirundung dan di hina selama berada di sekolah. Teman-teman Iqbal selalu menghina Iqbal dan adik-adiknya dengan caci makian ,bahwa Iqbal dan adik-adiknya adalah anak haram yang tak di inginkan oleh kedua orang tuanya. *** Ketika Iqbal membuka ponselnya, dia menemukan pesan masuk dan panggilan tak terjawab di sana, dan ya g mengejutkan, semua adalah nomor asing. Iqbal juga menerima satu pesan yang mengatakan bahwa seseorang telah mentransfer uang sebesar 15 juta rupiah ke rekeningnya, Iqbal pun segera mengecek saldo melalui m-bangking miliknya. Saldo rekening Anda Dengan nomor rekening XXX
Iqbal memandang Delis tanpa berkata sepatah pun, dia masih bisa merasakan sakit hatinya atas kejadian malam lalu, saat ini yang ada di kepala Iqbal adalah ‘tidak apa-apalah aku menghabiskan tiga juta lima ratus ribu rupiah untuk membeli tas ini, yang terpenting sekarang aku bisa membuat Delis sedikit menyesal karna telah menyia-nyiakan aku. “Mengapa kau sangat bodoh Iqbal, kau membuang uang sebanyak itu hanya untuk sebuah tas, dan.. dan dari mana kau bisa mendapatkan uang sebanyak itu? “tanya Dona yang juga penasaran dengan apa yang di lihatnya pasalnya Dona mengira Iqbal akan menghabiskan uang paling banyak dua ratus sampai tiga ratus ribu untuk membeli sebuah hadiah. “kau tidak perlu tahu aku mendapatkan uang ini dari mana, yang terpenting sekarang aku sudah mendapatkan hadiah untuk aku berikan kepada Rizka” jawab Iqbal dengan mengangkat tas yang baru saja ia beli yang dikemas rapi. Segera saat keluar dari toko, ponsel Iqbal berdering rupanya panggilan dari
Iqbal duduk terdiam sendirian di kantin sekolah, Iqbal merindukan ayah dan ibunya yang berada di Jawa, Ketika kemudian ponselnya berdering, ada panggilan dari senja ibu kandungnya.“Halo Buk”.“Halo nak kamu sedang apa sekarang?”.“Lagi duduk-duduk saja buk, oh iya buk Iqbal sangat kangen banget sama ibu”.“iya nak ibu juga kangen sama Iqbal, Nak ibu butuh bantuan kamu, kamu mau kan membantu ibu”.Iqbal mengernyitkan dahi penasaran.“Apa yang bisa Iqbal bantu buk?”.“Ibu ingin kamu menemui pamanmu setelah pulang sekolah, nanti di sana pamanmu akan menjelaskan hal yang ibu inginkan, alamat rumah pamanmu akan ibu kirim melalui pesan”.“Baik buk, nanti sepulang sekolah Iqbal akan ke sana”.Sepulang sekolah Iqbal bergegas menuju ke sebuah alamat yang sudah dikirimkan ibunya melalui sebuah pesan.Iqbal memasuki sebuah kompleks perumahan
Para wanita yang tak terima dengan perkataan Iqbal pun meluapkan amarahnya kepada Iqbal seketika “pecundang sepertimu tahu apa tentang cinta?” sahut salah satu wanita , dan disambung oleh wanita lain dengan kata makian kepada Iqbal.Iqbal hanya terdiam seribu bahasa saat kata-kata yang tidak mengenak kan hatinya itu keluar dari mulut para wanita teman sekelasnya sendiri.Iqbal kemudian kehilangan hasrat untuk berada di kelas dengan para wanita yang dari tadi masih saja mengejeknya tanpa henti, akhirnya Iqbal pun meninggalkan ruang kelas yang kebetulan saat itu tengah jam kosong.Iqbal menggaruk garuk kepalanya yang tak gatal.“sial para wanita itu membuatku muak berada di kelas”Saat Iqbal masih saja menggerutu seorang diri ia melihat Delis berada tepat di depannya.“Iqbal, kamu kenapa? Kok kayak lagi kesal gitu?”.Seketika saat melihat Delis, Iqbal teringat dengan masa lalunya saat masih bersama de
Di pagi hari yang cerah terlihat lelaki paruh baya yang berusia sekitar 40 tahun, duduk di sebuah bangku di depan rumahnya dengan tongkat yang berada di sebelahnya, di ujung tongkat itu terlihat jelas patung naga yang menjadi daya tarik tersendiri pada tongkat itu.“Bagaimana perkembangan Iqbal?” tanya lelaki paruh baya itu dengan seseorang melalui sambungan telepon.Lelaki paruh baya itu tak lain adalah Sada sidarsono, ayah kandung dari Iqbal, dan yang berbicara dengannya melalui telepon adalah Alex.“sejauh ini dia berkembang sangat baik lord, dan untuk kedepanya saya yakin dia akan menjadi sosok yang hebat yang sama seperti ayahnya”“Terus pantau dia, sebenarnya aku juga merasa khawatir padanya jika sesuatu hal yang buruk akan menimpanya”.“Anda tenang saja lord aku akan selalu mengawasinya, toh lagi pula selama ini dia sudah sangat menderita dengan ujian kemiskinan yang ia terima bersama saudara-saudara