Share

244

Tubuh Kevin langsung lemas begitu telepon berakhir. Ancaman Seno sangat ampuh membuat kepala berdenyut. Rasanya ia ingin berteriak sekeras mungkin untuk melegakan rasa sakit yang menghantam dirinya. Satu persatu memori bersama Dea mengelilingi kepalanya. Janji suci ketika mengucapkan akad, bertukar cincin, sentuhan perdana, semua terasa hangat di kala itu. Sekarang akan sirna.

"Aku ingin memeluknya," ucap Kevin dengan air mata deras membasahi pipinya. Bantal yang sebelumnya tertata rapi kini tergeletak di lantai. Bentuknya yang sebelumnya simetris berubah abstrak menggembung karena tinjuan sang empu.

Keesokan paginya, keluarga Dea bersiap berangkat ke pengadilan di mana mereka harus mengurus perceraian yang terhambat karena ulah Rita dan Gito. Kedua orang itu enggan melepaskan menantu satu-satunya sehingga berbuat semaksimal mungkin untuk mempertahankan pernikahan Kevin. Begitu pula Nala dan David, mereka juga memutar otak agar proses penggugatan ini berjalan lancar. Kehidupan putri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status