Beranda / Romansa / DENDAM PUTRI CEO / SENYUM YANG HILANG

Share

SENYUM YANG HILANG

Penulis: Alya Snitzky
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-26 21:19:20

    Pagi itu Kayla bangun dalam keadaan tubuh yang terasa lemas. Wajahnya pucat, matanya sembab karena semalaman ia menangis. Ia melirik ke ranjang ibunya, sang ibu masih tidak sadarkan diri.

“Bu, Ibu harus sembuh. Operasi Ibu akan dilaksanakan hari ini, jadi Ibu harus kuat. Jangan sia-siakan pengorbananku, ya,” bisik Kayla di  telinga ibunya.  Sayup Kayla mendengar suara adzan subuh. Biasanya ia akan segera

mengambil wudhu dan menjalankan ibadah lima waktu. Tetapi, pagi ini ia merasa tak layak untuk menghadapNya.

    Tiba-tiba pintu kamar terbuka, Raditama muncul dari balik pintu.

“Kau pulanglah ke rumah, Kayla. Bukannya kau harus sekolah, jangan sampai terlambat. Pulang sekolah nanti kau baru ke sini lagi. Pagi ini ayah akan mengurus biaya operasi untuk ibumu,” kata pria itu dengan tegas.

“Hari ini ... apa aku boleh di sini saja? Aku ingin menemani ibu, Yah,” ujar Kayla takut-takut. Namun, Raditama menggeleng dengan tegas.

“Tidak! Kau harus berangkat ke sekolah hari ini!”

      Kayla hanya bisa menghela napas panjang dan segera meraih tasnya kemudian ia mendekati ranjang ibunya. Perlahan dikecupnya kening sang ibu dengan penuh kasih sayang dan ia pun segera berlalu.

     Sepanjang hari itu, Kayla tidak dapat konsentrasi pada pelajaran. Beberapa kali ia melamun saat guru bertanya kepadanya. Haras, guru kimia yang terkenal sangat tegas pun akhirnya mengirim Kayla ke ruang BP

     Dan, di ruangan itulah kini Kayla duduk menanti Kirani, wali kelasnya. Sementara menunggu, sepasang mata menatapnya penuh selidik. Saat itu Kayla ditemani Aulia, guru BP yang terkenal cerewet dan judes.

“Makanya kalau sekolah itu jangan banyak melamun! Kalau tidak berniat sekolah ya lebih baik di rumah,” kata Aulia dengan ketus.

“Maafkan saya, Bu. Saya hanya-“

TOK!TOK!TOK!

     Ucapan Kayla terhenti saat pintu diketuk dan Kirani Pramesti, wali kelas Kayla muncul dari balik pintu. Kirani Pramesti seorang wanita yang cantik dan lembut. Ia juga guru yang sangat bijaksana.

"Kayla? Tidak salah? Apa yang terjadi?" tanya Kirani.

"Hari ini dia tidak konsen di kelasnya, membuat pak Haras kesal. Beberapa kali dipanggil dia malah melamun." Aulia menjawab pertanyaan Kirani tanpa melepaskan pandangan dari Kayla.

“Benar itu, Kayla?” tanyanya. Kayla hanya mengangguk lesu.

“Maafkan saya, Bu. Ibu saya sedang sakit dan siang ini beliau akan menjalani operasi. Jadi, saya merasa tidak tenang,” jawab Kayla dengan suara bergetar.

     Air mata mulai menetes membasahi pipinya yang putih mulus. Melihat Kayla menangis terisak-isak, Aulia dan Kirani pun saling berpandangan. Kirani sedikit banyak mengetahui latar belakang keluarga Kayla. Kebetulan, dulu Kirani tinggal tak jauh dari rumah lama Kayla. Jadi, dia tau betul masalah apa yang dihadapi keluarga gadis itu.

     Kirani menghela nafas panjang, dan membawa Kayla dalam pelukannya. Ia mengelus punggung gadis belia itu dengan lembut. Kayla merasa begitu nyaman dalam pelukan Kirani, tangisnya pun malah semakin menjadi.

“Menangislah jika kau merasa lega, jangan dipendam sendiri,” kata Kirani.

“Sa-saya takut, Bu. Saya takut jika sampai terjadi sesuatu pada ibu,” kata Kayla lirih.

    Kirani mengelus rambut panjang Kayla dengan lembut. Hati Kayla terasa menghangat.  Sudah berapa lama ia tidak merasakan pelukan hangat seperti ini? Sejak ayahnya bangkrut, Kayla merasa kehilangan segalanya. Kemesraan dan keharmonisan, gelak tawa ... semua itu hilang musnah, menyisakan puing- puing kehancuran.

"Ma-maafkan saya, Bu Kirani. Saya janji Bu, ini yang pertama dan terakhir. Tolong, jangan skorsing saya, Bu," kata Kayla disela isak tangisnya.

    Kirani mengurai pelukan dan menatap gadis belia di hadapannya. Perlahan dengan lembut, Kirani mengusap air mata Kayla.

"Kayla, di sekolah, ibu adalah pengganti orang tuamu. Kamu boleh bercerita apa saja pada Ibu. Ini, simpan nomor telepon ibu, ya. Di luar jam sekolah pun, jika kamu ingin bicara, kamu butuh teman, hubungi Ibu. Ibu akan mendengar ceritamu. Ibu tau, apa yang kamu dan keluargamu alami bukanlah hal yang mudah. Tapi, Ibu kagum melihat semangatmu dalam belajar. Ibu tidak mau, prestasimu jadi menurun nantinya, Kayla. Sayang sekali beasiswamu nantinya."

"Iya, saya mengerti, Bu. Terima kasih banyak," kata Kayla.

"Begini saja, kamu sekarang boleh pulang. Jika kamu mengkhawatirkan ibumu, kamu bisa menemani beliau."

"Tidak bu, jangan. Nanti ayah pasti akan marah jika saya pulang, Bu. Beliau akan mengira saya bolos,” jawab Kayla. Ia tidak mau Raditama sampai tau jika dia dipanggil ke ruang BP. Ia yakin jika Raditama tau ia akan sangat marah.   

"Baiklah kalau begitu. Kamu yakin, bisa belajar dengan baik? Setelah jam pak Haras selesai, ibu yang akan mengajar dan ibu tidak mau ada yang melamun. Kamu boleh ke ruang UKS untuk beristirahat sebentar,” kata Kirani.

“Apa saya tidak boleh masuk ke kelas  sekarang saja, Bu?” tanya Kayla. Kirani menggeleng, “Pak Haras tidak akan mengizinkan. Ibu akan menyuruh salah seorang temanmu untuk menjemput di UKS nanti.”

 "Terima kasih banyak ya, Bu. Saya permisi kalau begitu," kata Kayla.

Kirani dan Aulia mengangguk bersamaan. Kayla pun segera beranjak dan berlari kecil menuju ke UKS.

    Sesampainya di ruang UKS, Kayla merebahkan tubuhnya diatas ranjang yang tersedia di ruangan itu. Ya, Kayla ingin memejamkan matanya sejenak saja. Ia merasa begitu lelah. Tanpa sadar ia pun akhirnya tertidur.

    Ia terbangun saat merasa seseorang tengah memperhatikannya. Kayla pun membuka mata dan mendapati seseorang tersenyum padanya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • DENDAM PUTRI CEO    EKSTRA PART : TETAP SEORANG IBU

    _15 tahun kemudian_ Bima membaca surat terakhir yang ditulis oleh Rans. Di surat terakhir ini, lebih tebal dari biasanya. Juga di surat terakhir ini Rans bercerita banyak hal kepadanya. Usia Bima hari ini genap 20 tahun. Ia menatap Karina yang duduk di hadapannya. Hari ini, untuk pertama kali Bima mengerti bahwa wanita yang selama 20 tahun ini merawat dan membesarkannya ternyata bukan ibu yang melahirkannya ke dunia ini. Bima juga harus berlapang dada mengetahui semua kebenarannya. Tentang almarhum Guan dan Rans. Selama ini, Karina memang tidak pernah mengatakan apa pun. Itu semua karena Karina ingin menjaga kebanggaan Bima tentang Papinya. Karina membawa Bima tinggal di Thailand karena ia tidak ingin Bima mengetahui soal Rans dari orang lain. Karina ingin menunggu sampai Bima dewasa dan siap menghadapi semua kenyataan dan kebenaran yang ada. Ba

  • DENDAM PUTRI CEO    HARI BAHAGIA

    -2 Tahun kemudian Kayla pagi ini kelihatan cantik dengan kebaya dan riasan pengantin adat Jawa Barat. Kayla mengenakan siger di kepalanya, siger Sunda itu sendiri memiliki makna yang cukup.Dengan meletakkan siger pada kepala, pengantin wanita pada dasarnya telah meletakkan kearifan, rasa hormat, dan kebijaksanaannya sebagai prioritas dalam pernikahan. Sebagai istri, siger merupakan simbolisasi harapan kearifan, hormat dan kebijaksanaan. Selain sigernya itu sendiri, riasan adat siger yang Kayla pakai juga disertai dengan hiasan-hiasan pada sanggul seperti kembang tanjung. Kembang tanjung adalah 6 pasang bunga yang disematkan pada belakang sanggul, bentuknya seperti kupu-kupu kecil di belakang konde. Kembang tanjung sendiri bermakna sebagai kesetiaan pengantin wanita pada pria. Sebagai seorang gadis Sunda Kayla terlihat sangat cantik dengan u

  • DENDAM PUTRI CEO    JAGA DIA UNTUKKU

    Tepat di hari ke delapan, Galang membuka matanya pelahan. Kayla dan Kadita yang sedang berada di ruang perawatan tentu senang bukan main. Kadita pun langsung memanggil dokter yang menangani Galang."Ma, Bang Theo dan Ethan sudah kembali?" tanya Galang."Sudah, mereka sudah mama beri kabar. Mereka akan datang, Om- mu sedang menjemput mereka.""Kayla ....""Aku di sini. Kau jangan banyak bicara dulu. Kau sudah delapan hari koma dan kau belum boleh banyak bicara."Galang menggelengkan kepalanya dan tersenyum manis."Aku mencintaimu, Kay dan kau sangat tau hal itu. Aku ingin melihatmu bahagia," kata Galang dengan lirih.Kayla menggenggam tangan Galang dan membelai rambut pemuda itu."Aku juga sayang kepadamu."Kadita yang duduk di dekat mereka hanya bisa menangis dan menggenggam tangan Galang yang satunya. Tak berapa lama pintu kamar terbuka. Tampak Agung masuk bersama Theodore dan Ethan. Mereka

  • DENDAM PUTRI CEO    ETHAN KEMBALI

    Siang itu, Kayla dan Agung sudah berada di Bandara Soekarno-Hatta untuk menjemput Kadita, Ethan dan Theodore. Kayla nampak sedikit gelisah, ia penasaran seperti apa penampilan Ethan dan Theodore sekarang. Terakhir mereka melakukan panggilan telepon, Ethan tidak bersedia untuk melakukan video call. Sehingga Kayla hanya bisa mengira- ngira bagaimana wajah Ethan sekarang. Setelah beberapa lama menunggu pesawat Kadita pun landing. Dari kejauhan, Kadita langsung melambaikan tangan saat melihat Kayla. Kayla membalas lambaian tangan Kadita. Untuk sejenak, Kayla terpaku pada kedua lelaki yang berjalan di belakang Kadita. Ia yakin mereka adalah Ethan dan Theodore. Tapi, Kayla belum bisa memastikan yang mana Ethan dan yang mana Theodore.Mereka tidak sempat bicara panjang lebar. Agung langsung membawa Kadita ke rumah sakit tempat Galang dirawat.“Bagaimana bisa dia tertembak, Bang?” tanya Kadita.&ldq

  • DENDAM PUTRI CEO    HIDUPKU TAK LAMA LAGI

    Karina berjalan dengan mantap menuju kantor polisi. Dia baru saja tiba di Jakarta tanpa membawa Bima. Kepada Rengganis, ia mengatakan bahwa ia harus ke Jakarta untuk mengurus perceraian. Tetapi, bukan hanya itu. Ia ingin menemui Rans Surat terakhir dari papinya ia simpan dengan rapi di dalam tasnya. Galang yang kebetulan baru saja menjenguk Hans merasa sedikit terkejut. Kabar terakhir yang Galang dengar, Karina sedang mengurus proses perceraian. Bahkan menurut orang kedutaan Karina tidak mau ikut campur dengan apa yang menimpa suaminya Jelas, kedatangan Karina menjadi sebuah kejutan bagi Galang. Ia langsung menyuruh anak buahnya untuk membawa Hans bertemu dengan istrinya di ruangan khusus. Melihat Karina, mata Hans yang tadinya kosong tanpa gairah mendadak berbinar ceria. Namun, ia menahan diri untuk tidak memeluk istri tercintanya itu."Kau datang? Mana Bima?" tanya Rans Karina merasa gamang. Perasaannya saat ini campur adu

  • DENDAM PUTRI CEO    AKU SAJA YANG MENANGGUNG SEMUA

    DOR!DOR!DOR!“GALAANG!” Agung berteriak. Ia tidak menyangka jika keponakannya itu akan menghalangi peluru yang ditujukan kepadanya. Sementara Rans sendiri terkena tembakan di bagian bahu.Tanpa menunggu lama Agung langsung menelepon ambulance dan membawa Agung ke rumah sakit.++"Saudara Rans, saya ingin menyampaikan berita duka. Ayah mertua Anda, meninggal dunia karena bunuh diri. Kami mendapatkan informasi dari kedutaan besar di Thailand. Kami juga sudah menghubungi istri Anda. Tapi, sepertinya istri Anda menolak untuk menemui Anda. Apakah ada yang lain yang ingin Anda sampaikan?" Rans terdiam, Guan meninggal? Bunuh diri? Ah, sebenarnya apa yang telah terjadi?"Jika kepolisian ingin mengusut asset penghasilan saya di perusahaan tidak akan bisa menemukan. Segala penghasilan saya dari usaha narkotika tidak pernah saya campur adukkan dengan bisnis saya yang bersih. Silak

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status