Share

Chapter 180

Sosok itu masih fokus memakan bangkai tadi, bahkan mulut kecilnya itu dengan lahap memakan daging busuk itu.

Fia menatap ke sosok tadi dengan sorot mata jijik dan rasanya ingin memuntahkan isi perutnya.

Dengan perlahan Fia mulai berjalan mundur dengan perasaan jijik dan mual. Tapi sepertinya kehadirannya telah di sadari oleh sang tuyul, nyatanya sang tuyul mulai menghentikan acara makannya dan mengedipkan mata beberapa kali. Tak lama kepala yang tadinya menunduk mulai terangkan dan dengan perlahan mulai menengok ke arah Fia berada.

Saat melihat ke arah Fia, tuyul tadi mulai meletakkan bangkai tadi di atas lantai dengan perlahan.

Mulut yang penuh akan darah menyugikan senyum dan tak lama suara tawa khas tuyul pun keluar dari mulutnya. Saat mulut tadi terbuka, gigi kecil tapi runcing yang berada di dalam mulut pun terlihat dan tak lupa darah yang terlihat di gigi dan mulutnya, menambah kesan jijik tersendiri. Fia menatap ke sosok tadi dengan raut wajah menahan mual.

Sosok tadi mulai ban
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status