Menyelamatkan mare
*Tiba-tiba ponsel Darco berdering, setelah Darco mengambil ponsel dari sakunya terlihat panggilan vidio dari Jhoni Large, Darco mengerutkan alisnya."Untuk apa bocah ini menelpon, panggilan Vidio lagi"Gumam Darco.Kemudian Darco mengangkat panggilan vidio tersebut, tubuh nya langsung terdiam melihat layar ponselnya."Tuan Almer… apakah orang itu Mare Tian?" Tanya Jhoni Large di balik telpon.Daro tidak menjawab, tubuh nya tetap diam dan sedikit gemetar, raut wajah nya memerah, tangan mengepal dengan erat."Kamu kirimkan lokasi nya" Jawab Darco singkat"Baik Tuan" Jawab Jhoni kemudian mematikan telpon nya dan mengirim lokasi dia berada."Tuan Almer… apa ada masalah" Tanya Deni Sako dengan hati-hati karena melihat Darco yang begitu marah, dan berbeda dari ketika dia mendengar cerita dari nya."Tuan Sako… Seperti nya pembicaraan kita cukup sampai di sini, saya ada urusan lain yaDiky Hermanto Di Buat Cacat Ekspresi wajah Mare dan Jhoni yang baru saja tersadarkan langsung berubah, mereka berdua bisa merasakan niat membunuh dari Darco, jadi mereka langsung menariknya. “ Darco, jangan gegabah, jangan gegabah...” Mare menangis dengan mata merah, membujuk Darco.... Tapi Darco seperti tidak mendengar, dia terus memukulkan tongkat ke tubuh Diky yang terus berteriak kesakitan, tidak lama kemudian tungkai kakinya sudah dipukul sampai patah oleh Darco, darah mulai mengalir dari sana…. “Ta tamat sudah riwayatmu, Keluarga Hermanto tidak akan mengampuni kamu....” Seorang gangster bangkit berdiri dan berteriak keras kepada Darco. Tapi dia langsung merangkak kabur saat Darco menatapnya.... “Habislah….” Jhoni yang tumbuh besar di Kota Kalika, tercengang saat melihat Darco memukul Diky sampai menjadi seperti itu, ini adalah Diky, Adik kesayangan dari Feng Hermanto dari Keluarga Hermanto, kali ini Keluarga Hermanto
Ketakutan Argus Hermanto Darco saat ini sudah dikepung oleh ratusan orang Keluarga Hermanto, Diky masih terus meraung di bawah kakinya, Argus menatap Darco sambil tersenyum dingin lalu berkata pelan: “Sudah Sepuluh menit, Dua orang itu juga sudah lari jauh, bukankah kamu harusnya sudah bisa melepaskan keponakanku sekarang?” Darco tertawa sambil berkata: “He…he…he, aku pernah bilang akan lepaskan dia?” Argus menyipitkan matanya saat mendengar itu, dia menatap Darco untuk sesaat lalu mengangguk: “Bocah, berani juga kamu….” “Bos, jangan omong kosong padanya! Langsung penggal mati saja! Dia tidak akan berani membunuh tuan muda, karena dia juga tidak akan bisa hidup!” seorang bawahan di samping Argus menunjuk Darco sambil memegang pisau. “Hehehe…..” Darco tertawa mendengar itu, suara tawanya sangat aneh, terdengar penuh dengan niat membunuh, setelah tertawa sesaat, dia menatap Argus dengan tatapan seperti orang mati, membuat Arg
Berkumpulnya Anggota Sky Temple Azura Sebelum Darco pingsan. Mare melihat wajah Darco, dan Mare memejamkan matanya secara perlahan dan pingsan di tempat. Ah.... Darco mengangkat kepalanya ke arah langit dan berteriak dengan kuat. Air matanya terus mengalir, detik selanjutnya, dia memuntahkan darah segar berwarna hitam dan kesadarannya juga jatuh ke dalam kegelapan. Di bawah langit yang gelap, meskipun Darco pingsan, dia tetap memeluk Mare dengan erat, tetap melindunginya.... "Aaaaaa…aahhhh!!!" Melihat Darco dan Mare, Rizel dan Goar juga tidak bisa menahan diri lagi. Berteriak sekuat tenaga aura meraka juga meledak."Energi yang sangat… sa-sangat ku-kuaat" Gumam Jhoni Large sebelum diri nya pingsan karena tidak bisa menahan ledakan dan tekanan energi yang mereka keluarkan Rizel dan Goar pun memandang ke Darco dan mare yang pingsan dengan mata yang sedih. Melihat Darco yang tetap berdiri dengan tegak dan memeluk Mare meski
9 Kesatria AzuraDi pagi hari suasana di sebuah kota Kalika terlihat normal semua orang menjalankan aktivitas nya masing- masing … Ada yang berjualan di pinggir jalan, ada yang sedang menunggu bus untuk berangkat bekerja sarta berangkat ke sekolah dan ada juga ibu- ibu yang hendak pergi ke pasar.Kesampingkan itu semua, karena di sebuah ruangan semua orang tampak tegang seperti bapak- bapak yang sedang menunggu istri nya lahiran." Tu... Tuan Arman apa sudah ada kabar? " Tanya salah seorang bawahan Arman Wijaya dengan hati- hati ke pada pemimpin di ruangan tersebut.Arman Wijaya adalah Seorang Kolonel yang sangat di hormati di kota Kalika." Masih belum … " Dengan wajah tegang dan tidak mengurangi karismatik seorang pemimpin." Orang yang kita tugaskan di bandara juga belum melaporkan situasi di bandara ".Suasana kembali hening dan penuh ketegangan ...Di sebuah bandara banyak anggota mili
Masa Lalu Dewa Perang AzuraSetelah keluar dari Bandara Pria tersebut menganggil taxi, dengan pakaian yang sangat santai memakai celan jens dan sebuah kaos polos di lapisi dengan sweter, walau begitu, tegak dan kekar badan nya tidak bisa di tutupi, banyak wanita yang sesekali meliriknya, dan ada juga yang tersenyum manis kepadanya, tap peria tersebut mengabaikan nya dan masuk ke dalam mobil, di dalam mobil Pria tersebut melihat sekeliling kota sudah banyak yang berubah, banyak bangunan yang baru dan juga banyak nya gedung- gedung tinggi yang menjulang tinggi memecah langit biru....Sampai pada sebuah persimpangan dia teringat dengan kejadian dulu saat bertemu dengan Mare, Seorang gadis cantik yang ceria, kecantikikan yang begitu natural yang belum di hiasi denga makeup, bukan karena umur yang masih anak- anak tapi memang lah dia seperti itu tidak terbawa oleh jama
Calon Kakak IparSontak semua orang yang ada di ruangan itu kaget karena cukup keras suara yang di hasilkan." Suara apa itu?" Ucap salah satu teman Jhoni Large" Entahlah aku juga tidak tau " Jawab Jhoni reflekBruk~~Sebuah tubuh menghantam pintu ruangan, semua orang lebih terkejut karena orang yang sudah habis di hajar dengan wajah yang lebam dan berdarah tergeletak di lantai.Seketika hening sesaat... dan terdengar suara langkah kaki sekitar 3 sampai 4 orang menuju ke ruangan itu yang berjalan di depan sambil tertawa berkata: " Hahaha... Herdi... Herdi, kau berani mengancam ku, mungkin dulu aku akan takut sama kamu hahaha, oh tidak apa harus aku memanggil kamu dengan Tuan muda Tian?""Itu adalah Wilson Wang ""Hey j
Kesulitan Herdi Tian Semua orang yang ada di dalam ruangan hanya bisa melihat perubahan sikap Darco terhadap Herdi, yang mana sebelumnya dia sangat dingin dan menakutkan, tetapi berbeda jauh ketika berbicara kepada Herdi. "Kakak apa kamu lapar?" Tanya Darco"Makanan saja yang ada di kepala kamu, apa kamu tidak lihat luka di wajahku ini, di obatin dulu lah atau ngga bawa ke dokter dulu lah!" Jawan Herdi yang terlihat kesal karena yang ada di pikiran Darco hanya makanan saja,"Percuma di obatin atau di bawa ke dokter kalau perut kosong" Dengan polosnya Darco menjawab"Huhh.... terserah kamu salah lah, suka-suka kamu, tapi memang aku sedikit lapar sih" Herdi sambil berjalan menuju meja. Mereka semua ngobrol santai sambil makan."Tuan Darco, setelah ini anda berencana kemana?" Tanya Jhoni Large dengan sopan, "Kami semua setelah ini mau ke tempat Karaoke, Kalau Tuan Darco ada waktu, Tuan bisa bergabung dengan kami" "
Hampir Mati Tertabrak Disaat Darco menuju ke Wayfair mountain, tiba- tiba dia melihat sebuah mobil dengan kecepatan yang sangat tinggi menuju ke arah nya, karena reflek nya yang bagus, dia berhasil menghindari mobil tersebut, akan tetapi mobil itu menabrak sebuah pohon, kap depan yang penyok dan sampai mengeluarkan asap akibat benturan tersebut. "Untung saja aku masih bisa menghindar, kalau tidak, masa Jendral Perang seperti aku mati nya tertabrak sebuah mobil, sangat tidak layak sekali" Gumam Darco "Uhukk..." Terdengar suara batuk yang sangat merdu dan keluar lah seorang wanita cantik dari dalam mobil, kecantikan nya tidak bisa tergambarkan dengan seribu kata sekali pun, Darco tercengang melihat kecantikan wanita itu. "Apa aku masih hidup atau sudah mati yah? bisa melihat bidadari secantik ini" Darco berkata pelan dengan mata terbuka lebar dan mulut yang terbuka dengan pikiran yang sudah p