Share

Menunggu

“Wanita ini selingkuhanmu kan?” ia menuduh langsung ke intinya.

“Dia hanya rekan kerjaku,” bibirku yang semula membeku akhirnya membuka suara.

Pria paruh baya itu tersenyum miring, seolah melecehkan jawabanku.

“Aku dengar, hampir setiap hari kau pergi menemuinya,” ucapnya lagi.

Aku menelan saliva dengan susah payah, menggigit bibir bawahku karena gugup. Aku tak bisa lagi mengelak, mereka sudah menyelidiku dan Jessica.

“Kami sudah memeriksa kartu bank milik wanita itu, salah satu transaksi yang dia lakukan adalah membeli ekstrak pohon oaks. Ini adalah racun yang digunakan untuk merenggut nyawa manusia. Tidak mungkin anda tidak tahu mengenai hal ini,” desisnya.

“Aku? Memangnya kenapa aku harus tahu?” ucapku enteng.

Detektif Rian datang membawa kertas berisi pesan dari Jessica yang sudah aku buang sembarang di stand waktu itu.

‘Sial! Mereka memungutnya!” aku merutuk dalam hati. Menyadari betapa bodohnya aku.

“Kalian berdua berencana untuk melawan kami?”

Aku menarik napas dalam-dalam samb
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status