Share

21 PENASARAN

21

Lagi-lagi aku diam di sepanjang perjalanan. Ini seperti mimpi. Aku memejamkan mataku, berpikir siapa orang itu. Tapi aku tetap tidak bisa menebaknya.

Aku tidak mengenal satu pun teman ibuku. Atau mungkin teman ayah, entahlah.

“Ran, lo mikirin siapa orang itu? Coba entar gue tanya ke bokap, mungkin bokap tahu,” kata Reno.

“Jangan! Lo jangan pernah nanya sama bokap lo!” Reno mengangguk, karena mungkin dia merasa ini bukan urusannya.

Kereta api berjalan dengan pelan. Aku menyandarkan kepalaku ke jendela, karena perjalanan masih jauh. Aku merasa lelah, lebih dari sekedar lelah fisik.

Bisakah aku berdamai dengan keadaan ini? Walau bagaimana pun aku memberontak, masa laluku tetap tidak dapat berubah.

Bisakah aku bersandar pada seseorang dan menggenggam tangan seseorang?

Aku merasa kesepian, bu. Bu, kenapa pria itu datang dengan seorang istri dan tiga o

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status