Share

BAB 45 SAMA SINTINGNYA

Author: sugi ria
last update Last Updated: 2025-04-04 20:49:28

Max dikejutkan dengan keberadaan Serena di kamar Al. Terlebih melihat tampilan sang gadis yang sangat seksi. Bahu terbuka dengan sebagian dada terlihat. Rambut kusut masai.

Pun dengan kegugupan Serena yang terlihat nyata. Meski Serena menyangkal, Max tak percaya begitu saja. Ditambah setelahnya Al muncul dengan rambut basah, juga kemeja yang dikancingkan asal.

Semua cukup untuk dijadikan bukti kalau mereka memang baru saja melakukan sesuatu bersama. Apalagi jika bukan bercinta.

"Kenapa kau?"

"Kau yang kenapa? Habis dapat jatah masih saja beku. Sumringah lah sedikit, macam Paul dan Felix."

Tatapan tajam Al berikan dengan Max biasa saja meresponnya.

"Aku tidak melakukannya," tegas Al.

"Tidak usah diperjelas begitu. Semakin kau mengelak, semakin aku curiga. Jadi kalau benar, tahun ini kami bisa dapat keponakanlah," ledek Max.

Al terdiam, tapi sorot matanya tak lepas dari Max. "Kalau kami habis bercinta, menurutmu apa dia masih bisa berjalan keluar dari sini."

Pernyataan Al membuat Max k
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 159

    "Rivaya Alexander!" Suara Elle melengking tinggi.Dia tidak pernah menyangka, anak gadisnya bakal tumbuh jadi pemberontak. Elle dibuat malu saat Riva tak pernah muncul dalam makan siang yang sengaja dia atur dengan keluarga Ettman."Apa teriak-teriak. Riva belum budeg!" Balas si bungsu santai. Di belakangnya Ravi menggulung senyum, dia suka adiknya berani menyuarakan ketidakpuasannya atas keinginan Elle.Ya, Ravi akui. Riva tumbuh jadi gadis tomboy yang sesekali menunjukkan sisi liar dan tidak suka diatur. Jika keinginan Elle sudah tidak sejalan dengan hati Riva, gadis itu langsung protes."Kamu ini berani melawan ya?""Enggak, mami sayang. Mana berani Riva melawan orang tua. Durhaka namanya.""Nah itu tahu. Terus kenapa kamu tidak datang tadi siang?""Sebab Riva tidak mau."Elle menggertakkan gigi. Dia sungguh kehabisan akal menghadapi putri bungsunya. "Apa salahnya kenalan dulu sama Kyle. Dia tampan, dari keluarga terpandang. Baik lagi. Sopan sama orang tua."Belum sempat melanjut

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 158 SINGA TIDUR

    "Nona Riva masih belum pergi dari sirkuit. Hari sudah larut, tempat itu kalau malam berbahaya untuk gadis macam Nona Riva."Laporan dari anak buahnya membuat Beita berlomba dengan waktu untuk sampai ke tempat Riva.Beita benar-benar dibuat frustrasi oleh tingkah gadis itu. "Sebenarnya apa yang ada di kepalanya?"Maki Beita seraya memutar gas motornya hingga mentok. Dalam hitungan menit dia sampai di depan Riva.Gadis itu masih berada di sana dengan posisi yang sama. "Pulang!""Tidak mau!""Kau tidak tahu keluargamu mencarimu.""Bodo amat!"Oh my God, Riva lebih keras kepala dari Serena."Apa salahnya bertemu pria itu." Beita mendorong napas kasar, dengan kesabaran makin menipis. Bukan ranahnya untuk membujuk gadis yang sedang merajuk. Apalagi jika ini berkaitan dengan perjodohan. Beita sama sekali tidak mau terlibat apalagi ikut campur."Salahlah, dia itu playboy, tukang main perempuan. Sama kayak Marvel Delayota. Mamaku pasti sudah gila mau menjualku pada keluarga itu!"Riva membal

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 157 BEITA VS RIVA

    Suara moge yang digeber membuat kepala seorang gadis segera mendongak. Tak berapa lama motor berhenti tepat di hadapan si gadis."Pulang!" Seru pengemudinya, singkat, padat, jelas, penuh penekanan.Si gadis hanya diam dengan mata berkaca-kaca."Enggak mau! Mama mau kenalin aku sama cowok."Helaan napas terdengar. Tapi lelaki di atas motor tidak berujar apapun. Dia sedang sibuk memaki nama Alterio. Gara-gara orang itu, dia terpaksa berurusan dengan gadis super bar-bar sekaligus cengeng macam Riva.Setipe Serena tapi tidak setegar istri Al. "Bukan urusanku!" Gadis itu mencebik kesal. Dia tahu sosok yang dia hadapi adalah kutub utara berjalan. Lebih dingin dari freezer tiga pintu di rumahnya. Bisa dikatakan beku. Nyaris tak bisa disentuh."Kak, Kak Beita bisa tolongin aku gak?""Tidak!"Jika gadis di depannya sebal, Beita triple kesalnya. Andai tidak ingat figur di depannya adalah sepupu Serena, Beita tidak akan meluangkan waktu meladeni keriweuhan Riva.Bibir Riva manyun lima senti, h

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 156 PEMECAH REKOR

    Selama sepuluh menit Serena dan Beita couple-an melawan anggota Drago D'Oro. Serena lemas, dia seperti melawan sekompi pasukan yang tidak ada habisnya. Satu tumbang yang lain datang.Tepat ketika dia hampir ambruk, pintu ditendang terbuka lebih lebar. "Sorry, terlambat. Jalan macet," ucap Felix santai."Macet palamu!" Raung Serena sambil meringis. Paul sudah pasti melancarkan jalanan untuk Felix dan anak buahnya lewat.Punggungnya kena tendang, pinggangnya kena pukul. Belum cakaran, baret, memar. Serena yakin tubuhnya penuh lebam membiru.Felix nyengir lebar sambil menunjukkan kode peace pada Serena. Dia tahu Serena kelelahan.Draco yang beberapa waktu lalu kembali ikut dalam kancah pertempuran, membelalakkan mata melihat siapa yang hadir di markas mereka.Jumlahnya tidak sebanyak orangnya, tapi melihat dari sikap anak buah Felix. Jelas mereka pasukan yang terlatih sangat baik. Satu orang mungkin bisa memukul sepuluh orangnya dengan mudah."Siapa kalian. Kami tidak pernah membuat mas

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 155 HARUS DILENYAPKAN

    "Al, Serena diculik."Alterio seketika keluar dari meeting virtual, dengan beberapa orang dari pemerintahan begitu suara Paul terdengar di ear piece. Ada Jeff yang mengambil alih posisinya."Sudah coba hubungi dia?" Sikapnya masih tampak tenang."Sudah, dia tidak jawab. Tapi aku temukan lokasi terakhirnya."Jawaban Paul membuat Al paham kalau tempat Serena berada di luar jangkauan. "Beita sedang menuju ke sana. Kebetulan dia dekat dengan lokasi."Al mengangguk paham sebelum masuk ke dalam mobil. Kendaraan itu melaju keluar dari parkiran bawah tanah bangunan RD."Masih belum dapat clue siapa penculiknya." Paul masih coba mencari. "Drago Moretti," sebut Al yakin.Paul menoleh, dia tidak bicara setelahnya. Insting Al sangat tajam, jarang sekali meleset."Beita, musuhmu Drago D'Oro."Beita tak menyahut tapi Paul tahu kalau pria itu mendengarkan.Yang disebut namanya langsung menggeber motornya dengan kecepatan penuh. Jaket kulit dan celana jeans membalut ketat tubuh berotot Beita. Dia t

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 154 EKSEKUSI

    "Kamu bikin masalah!" Hardik Al begitu masuk ke ruangannya."Aku cuma belain Eva. Dia digangguin preman hari itu." Felix menceritakan kejadian yang kemarin dialami Eva.Jari Al bergerak cepat, dia mencari tahu siapa yang sudah dia hajar tadi. Gerakannya terhenti ketika laptopnya memberikan hasil pindai wajah dari orang yang jadi lawannya baru saja."Klan Drago D'Oro," sebutnya seraya menyeringai.Tak berapa data klan Drago D'Oro muncul di monitor besar yang memang ada di ruangan Al. Struktur organisasi, siapa pemimpinnya, cara kerjanya. Bagaimana mereka beroperasi dan seterusnya."Apa aku bilang? Mereka memang biang kerok. Lihat, bukan aku yang bikin masalah, memang mereka yang cari perkara." Felix tampak sombong setelah selesai menganalisa Drago D'Oro."Kita perlu Max untuk memeriksa barang yang mereka edarkan," Al memberi komentar."Al kita tidak bermitra dengan mereka. Mereka sudah mencemarkan reputasi klan kita dengan mengedarkan barang palsu. Lalu menjualnya dengan harga mahal. E

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 153 DRACO MORETTI

    "Keluar!" Suara gedoran pintu membuat Al gerah. Dia menyelipkan senjata ke pinggangnya. Memakai masker juga kacamata sebelum keluar dari mobil. Serena Al minta tinggal di mobil. Mobil Felix memiliki kaca hitam hampir seratus persen. Orang luar tidak akan tahu ada Serena di dalam sana. Pantas saja Al tadi dengan percaya diri mencium Serena begitu panas. Rupanya aksi mereka tidak akan terlihat dari luar. Serena seketika berpikir apa Eva dan Felix pernah bercinta di mobil ini. Perempuan itu mengendus mobil Felix. Tidak ada aroma selain pengharum mobil yang membuat Serena nyaman. Mengingat Felix juga asal main terjang kalau sudah engas. Serena melirik Al yang tampak diam, meski orang di depannya berteriak-teriak. "Rio," bisik Serena. Hatinya bergetar melihat tampilan Al yang berantakan karena tertiup angin. Messy but sexy. Yah, ungkapan itu memang cocok dengan Al. Apalagi saat lelaki itu tanpa pakaian, berpeluh sambil menggeram tertahan waktu berlaga di atas tubuhnya. Jantan den

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 152 TUKANG PAKSA

    Serena langsung masuk ke mobil Felix. Tidak peduli Alterio mengunci gerbang. Dia pikir, gerbang ditutup karena menunggu Alterio selesai sarapan.Padahal yang lain tahu, gerbang ditutup sebab Al ingin menahan Serena."Pagi-pagi sudah buat drama. Kayak anak kecil," cibir Ara.Ucapannya membuat meja makan jadi canggung. Tapi Al tidak peduli. Dia lanjutkan makan, tak berapa lama dia selesai. Tangannya terulur pada Felix.Pria itu paham, dalam hitungan detik kunci mobil Felix telah berpindah tangan. Serena hampir bosan menunggu Felix. Tak berapa lama pintu ditutup dengan aroma cedarwood memenuhi indera penciuman Serena. Perempuan itu tahu jelas ini parfum Al, beda dengan Felix yang beraroma musk. "Aku mau bareng Felix.""Kamu istriku, masak nebeng anak buahku. Kecuali aku sibuk, baru kamu bisa bareng mereka.""Gak efisien, kita tidak sekantor.""Siapa bilang. Aku di RD juga.""Bagian apa? Kok gak pernah lihat.""Departemen biasa saja. Gak ada yang spesial."Serena memicing ke arah Al.

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 151 NOSTALGIA

    Sepanjang malam Al tidak bisa memejamkan mata. Dalam pelukannya ada Serena yang aslinya cuma pura-pura tidur.Sejak Al naik ke kasur, Serena yang melamun langsung memejamkan mata. Saat Al merengkuhnya dalam pelukan, wanita itu menghela napas. Terlebih waktu Al lirih menyebut "Cia" ingin rasanya dia menangis lagi. Tapi dia tahan. Dua orang yang sebetulnya bisa menyelesaikan kebungkaman dengan mudah. Tidak tahu kenapa keduanya malah memilih diam. Pada akhirnya keduanya hanya tidur-tidur ayam sampai pagi.Serena bangun dengan kepala berdenyut nyeri. Pusing sekali. Dia memindai sisi kasurnya. Tempat itu sudah kosong. Al bangun lebih dulu, macam biasa.Serena akan ke kamar mandi, tanpa sengaja dia melihat liontin kepala elang di meja. Tangannya bergetar kala menyentuhnya.Bukan karena itu pemberian ayahnya, tapi karena pemiliknya sudah pasti Rio. Serena tertegun sejenak. Dia ingat dengan jelas, saat dia memberikan benda itu pada Rio."Kamu tahu benda itu?"Serena kaget, liontin tadi melu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status