Share

BAB 65 SAINGAN SAMA ARWAH

Penulis: sugi ria
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-14 20:28:23

Beberapa waktu sebelumnya. Nandito dibuat tercengang, nyaris syok ketika Paul dan Felix mengatakan kalau tuan mereka bersedia jadi investor bagi Alexander Grup yang nyaris kolaps.

Gustav bahkan sampai menganga mendengar jumlah dana yang akan digelontorkan pada mereka.

"Dua triliun," gumam Gustav tidak percaya.

Dengan jumlah sebesar itu mereka bisa merampungkan semua proyek yang sempat tertunda karena masalah modal. Bahkan rencana merambah dunia game virtual bisa mereka wujudkan.

Lebih mengherankan lagi ketika Nandito bertanya dengan investasi sebesar itu apa ada syarat khusus yang harus mereka penuhi. Jaminan saham, atau bagi hasil sekian persen atau sejenisnya.

Saat Paul dan Felix mengatakan mereka hanya meminta kontrak kerja sama biasa, Nandito seketika jadi curiga.

"Apa ada alasan khusus kenapa kalian membantu kami?"

"Anda memang jeli, Tuan Alexander," puji Felix terus terang.

Di awal sejak Paul dan Felix memperkenalkan diri, Nandito sudah curiga kalau dua pria di depannya tidak se
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 174 IDENTITAS MASING-MASING

    "Beita turunkan aku!""Perhatikan panggilanmu!" Beita memperingatkan Riva. Beita geram, Riva berani memanggil namanya langsung tanpa embel-embel.Entah kenapa para lelaki bakal langsung bereaksi ketika kita ngamuk lalu memanggil nama mereka tanpa embel-embel. Dan biasanya responnya mereka ikut marah. Seolah tidak terima.Tidak percaya? Coba saja."Bodo amat! Aku mau balapan!""Enggak ada balapan!""Lawanku perempuan!""Tidak boleh!" Tegas Beita menjawab."Sya, kita jadwalkan ulang. Aku hubungi lagi kalau orang ini lagi tugas negara. Aduhhh! Beita! Tanganmu jangan kelewatan!"Yang diteriaki Riva langsung mengacungkan jempol. Mereka masih tertawa-tawa melihat Riva dan Beita gelut.Bagi mereka hal tersebut tampak manis. Tapi bagi Riva jelas dia kesal bukan kepalang."Beita! Turunkan aku!" Kaki Riva bergerak liar dan rusuh. Gadis itu tidak terima dirinya dipanggul macam karung beras. Plus tadi tangan Beita dengan kurang ajar menabok bokongnya. Makin marahlah adik Ravi Alexander.Beita se

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 173 BISA COD GAK?

    "Bagaimana keadaannya?" Alterio bergegas pergi ke rumah sakit, saat Max menghubunginya. "Buruk. Aku tidak yakin dia bisa bertahan," kata Max seraya mengiringi Al masuk ke sebuah ruangan di mana satu orang terbaring di brankar, dengan berbagai alat medis terpasang di tubuhnya. "Kita agak terlambat. Saat kita sampai, dia sudah diabaikan lebih dari satu jam. Alasannya karena tidak ada yang menjamin biaya pengobatannya. Harusnya kemungkinan hidupnya jauh lebih besar jika dia ditangani lebih awal." "Serummu?" "He, aku bukan Tuhan. Aku bisa bantu tapi bukan aku putuskan dia bisa bertahan atau tidak." Alterio mendekat saat tangan si pasien bergerak. "Tu-an Inzaghi." Kalimat itu terucap terbata, lirih, hampir tak terdengar. Alterio perlu mendekatkan telinga supaya bisa mendengar yang sosok itu ucapkan. "Istirahat dulu. Jangan paksakan diri. Kita bisa bicara nanti." "Sudah tidak ada waktu lagi." Lagi, orang itu kembali memaksakan diri untuk bicara. Al dan Max saling pandang. "Apa

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 172 SERENA, LARILAH!

    "Aku tidak bisa menemukan hubungan Benjamin Cestra dengan Ben J. Latar belakang keduanya berbeda. Tertulis dengan jelas."Paul mengalihkan perhatian dari puluhan layar monitor yang ada di ruang kerjanya. Tempat paling rahasia di The Palace dengan sedikit orang yang bisa mengaksesnya.Dia sudah bekerja sejak Lalita berujar asisten Edgar adalah Ben J. Namun di sama sekali tidak bisa menemukan celah yang mampu membuktikan kalau mereka orang yang sama."Satu-satunya tindakan yang bisa menghilangkan identitas orang cuma dengan rekonstruksi wajah," Max bergabung dengan mereka. Pembahasan soal Ben sepertinya sangat serius. Sebenarnya apa motif pria itu? Kenapa dia mengincar Beita? Jika keduanya tidak saling kenal.Alterio sejak tadi hanya diam, tapi otak dan jarinya sama sekali tidak berhenti bergerak. Dalam obrolan intern ini, Beita tak terhubung. Pria itu keluar setelah urusan pekerjaan selesai."Kalau tidak bisa menemukan dia. Biarkan dia mendatangi kita," ujar Al akhirnya."Maksudmu?" P

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 171

    Serena menoleh, matanya melotot horor melihat semua anggota inti Black Diamond ada di sana. Mereka duduk di sofa, alih-alih di kursi depan meja Alterio.Lebih memalukan lagi, dia baru saja mengakui siapa identitasnya. "Jadi ini putri Edgar Martinez yang hilang itu?" Felix bertanya dramatis. Sementara yang lain hanya diam menunggu kelanjutan ocehan Serena. Serena sendiri langsung melayangkan protes pada Alterio yang cuma mengedikkan bahu."Kamu yang buka rahasiamu sendiri. Bukan aku.""Kenapa kamu gak bilang kalau ada mereka!" Protes Serena malu luar biasa."Kamu gak nanya, itu intinya. Lagi pula, bukannya kamu datang-datang langsung ngoceh kayak kenarinya Paul yang baru dikasih pepaya.""Enak saja bilang itu kenari. Itu merpati balap (pigeon racing), aku beli harganya mehong punya. Satu lagi murai batu. Ratusan juta. Bukan kenari yang receh." Si masternya burung, Paul protes.Hobi barunya selain koleksi mobil. Pria itu bahkan membangun aviary, kandang burung lumayan besar di halaman

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 170 ANAKNYA EDGAR MARTINEZ

    Dua orang segera menyerang tapi Serena dengan sigap melawan. Tendangan si pria berhasil dibalikkan oleh Serena. Wanita itu dengan lihai balas menghajar musuhnya.Pelatihan Beita benar-benar membuat Serena mampu melindungi dirinya sendiri. Meski dalam waktu dekat, mungkin akan ada bantuan datang. Serena setidaknya bisa bertahan untuk sementara waktu.Mona tak kalah gesit dan cakap dalam bertarung. Serena sempat heran, dilihat dari pola serangan dan kekuatan. Mona sepertinya juga dilatih dengan baik, sama dengan dirinya.Dua perempuan itu terus berjibaku dengan para pria yang tidak malu telah mengeroyok wanita. Tenaga yang terisi full membuat Serena dan Mona punya cukup energi untuk membalas mereka yang coba mengganggu keduanya.Setelah bertarung beberapa waktu, akhirnya Serena menyelesaikan semua dengan menembak satu orang dari mereka. Senjata dia ambil dari pinggang si preman yang berhasil dia lumpuhkan."Bilang sama tuan kalian. Lain kali bawa pasukan."Serena seolah tahu seseorang s

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 169 UJI COBA

    Beita lekas bangun, dipandanginya Riva yang meringkuk diam dalam pelukannya. "Riva, Riva, bangun. Jangan bikin aku cemas.""Tuan, sebaiknya bawa ke rumah sakit saja. Biar diperiksa lebih intensif."Beita menuruti saran seorang petugas medis. Dia lantas menggendong Riva yang tak sadarkan diri. Rekan satu timnya langsung membukakan pintu mobil seraya memberi info kalau Bobby dan Jo naik podium."Bawa anak-anak makan. Kirim tagihannya padaku. Aku urus dia dulu."Anak buah Beita langsung membungkuk, mengiyakan. Setelahnya dengan kecepatan penuh, Beita menghala ke rumah sakit.Satu jam kemudian."Dari pemeriksaan awal, tidak ditemukan cidera serius. Luka luarnya juga sangat minim. Anda melindunginya dengan sangat baik," puji sang dokter.Beita tampak menghela napas sebelum melirik kearah Riva yang belum juga bangun. Kecemasannya berkurang. Hasil rontgen yang datang tak lama sesudahnya juga menunjukkan hasil yang baik.Riva sama sekali tidak mengalami cidera fisik. Sang dokter menjelaskan,

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 168 KECELAKAAN

    Hari berlalu tanpa ada hambatan sama sekali. Semua berjalan normal, tidak ada hal aneh terjadi. Baik urusan kantor, maupun urusan rumah tangga. Bahkan usaha Edgar yang ingin mengacau Al hilang tanpa bekas. Pria itu sepertinya sudah menyerah pada Al. Atau suami Serena berhasil menundukkanya. Tidak ada yang tahu.Satu-satunya sosok yang merasakan gejolak dalam kehidupannya hanya Beita.Pria itu dibuat makin tidak waras tiap hari. Meski casing luarnya biasa saja. Dalam hatinya pria itu selalu ingin berteriak. Betapa dia bingung dengan dirinya sendiri.Semua masih berputar di sekitar Riva. Sejak gadis itu demam, hubungan keduanya boleh dikatakan begitu-begitu saja. Namun dalam "begitu-begitu saja" ada yang diam-diam tidak biasa. Beita adalah sosok yang menggantikan selimut Riva. Selama dua jam dia dipeluk oleh Riva. Karena hal itu jugalah, panas Riva lekas turun. Walau kulit mereka tidak bersentuhan secara langsung. Namun beberapa bagian kulit yang terbuka turut andil mengalirkan pana

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 167

    "Apa yang kalian lakukan?" Serena memicingkan mata, melihat Beita menjauh dari Riva. Dia curiga pada tingkah laku Beita."Tidak ada. Aku hanya memastikan dia meminum obatnya." Jawab Beita santai, seolah tidak pernah terjadi apa-apa."Jadi obatnya sudah diminum?" Serena bertanya sambil meletakkan mangkok di meja."Sudah, Kak. Jangan cemas. Aku cuma deman sebab semalam mandi air dingin."Riva melirik Beita yang tampak acuh. Sudah jelas dialah penyebab Riva demam. "Besok jangan diulangi. Kalau begitu kamu makan dulu, baru tidur lagi.""Tidak mau, pahit."Beita menggertakkan gigi. Apa susahnya tinggal telan. Dari tadi ribut bilang pahit terus."Kalau gak gitu kamu tidak akan cepat sembuh. Makan ya, Va," bujuk Serena.Tadinya Riva ingin menggeleng. Tapi dia mendapati sorot mata Beita tajam terarah padanya. Satu aksi yang menyiratkan ancaman apa yang bakal dia terima jika berani membangkang."Tidak perlu banyak, sedikit juga tidak apa-apa. Yang penting perutmu ada isinya, jangan dibiarkan

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 166

    Perlu beberapa detik bagi Riva untuk meraih kembali kesadarannya. Aroma bergamot bercampur mint serasa membuai Riva. Dia terlena sesaat sebelum naik kembali ke alam atas sadar."Kok malah cium?!" Protes Riva.Bukannya jawaban yang dia jawab. Namun segelas air putih. "Telan dulu."Riva nyaris tersedak, menyadari sesuatu tersangkut di tenggorokannya. Dia buru-buru minum dari gelas yang disodorkan Beita. Wajah pria itu meninggalkan rona merah samar. Beda dengan Riva yang paras cantiknya terlihat malu-malu."Kak, jangan main cipok aja.""Bahasamu!" Potong Beita cepat. Pria itu memindai tampilan Riva."Buang selimutnya," pinta Beita setelah itu."Dingin," tolak Riva justru makin menenggelamkan diri dalam kain tebal yang tampak lembut untuk disentuh."Ngeyel!" Beita tanpa ampun merebut selimut Riva, menyingkirkannya. Namun detik setelahnya dia menyesali tindakannya.Pria itu gantian melotot, melihat Riva hanya mengenakan gaun tidur tipis. Entah pakai dalaman atau tidak. Yang jelas wajah

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status