Share

Tidak Ingin Hamil

Entah mengapa, aku tidak ingin Hyuga melihatku bersama Pak Hadrian. Aku dan Pak Hadrian akhirnya ke luar dari pintu belakang dan kembali ke kantor.

Aku mendengkus kesal sambil memegangi perut mengingat kejadian tadi. Padahal air liurku sudah menetes saat mencium aroma gurih ayam kampung yang sedang berenang-renang di penggorengan. Sudah kubayangkan satu potong ayam yang akan berhadapan denganku di atas sepiring nasi putih dan sambal korek.

Seseorang datang tepat saat perutku berbunyi. Rupanya Pak Hadrian sempat memesan makanan untuk dikirim ke kantor. Tidak hanya untukku, tetapi untuk semua pegawai yang sedang lembur.

Senyumku merekah ketika menerima kotak nasi itu. Tidak perlu menunggu, langsung saja aku menyantapnya dengan lahap.

"Lihatlah, dia masih bisa makan set

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status