Share

08. Kebenaran Dari Masa Lalu.

"Shell?! Shelly?! Kamu udah baca berita soal Ariana?!"

Shelly yang saat ini sedang berada di Seven Star Agensi, menoleh, menatap Bella, salah satu penyanyi yang juga berada di bawah naungan Seven Star Agensi. "Aku-"

"Shelly?! Benaran Ariana tunangan sama pewaris Angkasa Group?!"

Belum sempat Shelly menjawab pertanyaan Bella, Dita, yang juga berprofesi sebagai penyanyi, datang dan mengajukan pertanyaan yang sama.

Shelly menarik napasnya dalam-dalam, lalu menghembuskannya perlahan. Sejak ia datang, tidak terhitung lagi banyaknya pertanyaan tentang Ariana, yang dilontarkan kepadanya.

Shelly sendiri juga bingung harus menjawab apa, karena ia tidak tahu perihal berita ini.

"Kok malah diam?! Kamu tau, nggak?!" tanya Bella, sedikit mendesak Shelly.

Shelly menggelengkan kepalanya. "Jangan tanya aku. Aku nggak tau apa-apa."

Dita mengerutkan keningnya. "Masa kamu nggak tau? Kamu kan teman baiknya Ariana."

Shelly berusaha tersenyum, walau dalam hati ia sudah kesal setengah mati. "Walaupun aku temannya, tapi nggak mungkin aku tau semua soal Ariana, kan? Pokoknya jangan tanya aku."

Dita dan Bella saling menatap.

"Kamu benaran nggak tau?" tanya Bella sekali lagi.

Shelly yang kesabarannya hampir habis, kembali menarik napas dalam-dalam. "Aku nggak-"

"Shelly?!! Kamu udah liat berita terbaru soal Ariana?!"

Shelly langsung menoleh ke arah orang yang baru saja tiba. "Apa lagi, sih?!! Kenapa kalian semua nanya ke aku?!! Aku udah bilang, aku nggak tau apa-apa!!"

Ratna, salah satu artis pendatang baru di Seven Star Agensi, langsung menutup mulutnya rapat-rapat.

"Minggir!!" Karena tak tahan lagi, Shelly memilih untuk meninggalkan ketiga orang wanita, yang terkenal dengan julukan ratu gosip Seven Star Agensi.

"Shelly kenapa?" tanya Ratna, kebingungan.

Bella mengedikan bahunya. "Mana aku tau? Lagi PMS kali," jawab Bella, seadanya.

"Ada berita terbaru apa lagi?" Kini giliran Dita yang bertanya kepada Ratna.

"Oh iya, aku lupa! Ini berita paling hot hari ini!"

Kata-kata Ratna, membuat Dita dan Bella langsung mendekati Ratna.

"Denger baik-baik. Ternyata Mbak Ariana nggak cuman dekat sama Aries, tapi sama Leo juga."

Dita dan Bella menatap Ratna dengan ekspresi bingung.

"Leo? Leo itu siapa?" tanya Dita.

Ratna sedikit menunduk, lalu berbicara dengan suara pelan. "Leo itu adik kandungnya Aries. Menurut berita terbaru, Aries sama Leo lagi bersaing buat dapatin Mbak Ariana."

Informasi dari Ratna membuat Dita dan Bella tercengang.

"What?!!!"

***

Di dalam mobil yang sedang melaju, Leo yang sedang memegang kemudi, melontarkan pertanyaan pada Ariana. "Kamu yakin mau ketemu Ari?"

Ariana mengerutkan keningnya. "Ari?"

"Iya, Ari. Maksud aku Aries, kakak aku."

Ariana langsung mengangguk. "Iya, lah! Aku harus tanya ke dia, dari mana gosip murahan kayak gini muncul!"

Leo tersenyum. "Tapi sebelum kamu ketemu Ari, kamu nggak mau tukar baju kamu dulu?"

Ariana kembali mengerutkan keningnya. "Emang kenapa sama baju a...." Ariana tak sempat menyelesaikan kata-katanya, karena ia baru saja sadar akan apa yang ia kenakan.

"Gimana? Yakin mau ketemu Ari?"

'Sialan! Kok bisa aku pake piama sama sendal jepit gini?!' keluh Ariana dalam hati.

Karena kesal, tadi Ariana langsung keluar dari rumah begitu saja. Kini setelah melihat penampilannya sendiri, wajah Ariana mulai memerah karena malu.

"Kamu kenapa?" tanya Leo, yang diam-diam memperhatikan Ariana.

Ariana mengangkat tangan untuk menutupi wajahnya. "Ke-kepala aku pusing. Kamu bisa antar aku pulang?"

Leo melirik Ariana sekilas. Karena jalanan cukup lenggang, Leo melepas satu tangan dari setir mobil, lalu menjulurkan tangannya ke arah kening Ariana. "Kayaknya kamu demam."

Ariana langsung terdiam. Kini bukan hanya wajahnya yang memanas, tapi jantungnya juga ikut berdetak kencang. Apa yang ia rasakan kini, sama persis dengan apa yang ia rasakan saat Leo memeluknya di parkiran.

'Jantung aku kenapa, sih?!' batin Ariana.

"Apa kita ke rumah sakit aja?"

Pertanyaan Leo, membuat Ariana langsung menjauhkan keningnya dari tangan Leo. "Nggak usah! I-ini cuman pusing biasa aja, kok! Nggak perlu ke rumah sakit!"

Walau sikap Ariana tampak aneh, tapi Leo memilih untuk memakluminya. "Jadi gimana? Aku antar kamu ke rumah kamu?"

Ariana langsung mengangguk. "I-iya."

"Oke. Alamat rumah kamu di mana? Biar aku antar ke sana."

Setelah Ariana menyebutkan alamat rumahnya, Leo langsung menyalakan GPS pada mobilnya, dan memacu mobil menuju rumah Ariana.

***

Di dalam ruang latihan, Shelly membaca berita tentang Ariana, yang kembali membuat heboh jagad hiburan.

Ketika mendengar kalau Ariana bertunangan dengan Aries dari Angkasa Group, ingatan Shelly langsung kembali ke masa lalu yang ingin ia lupakan.

Shelly Dwi Wahyuni, adalah anak perempuan yang berasal dari keluarga sederhana.

Di bangku sekolah, Shelly bukanlah pelajar yang mempunyai prestasi baik. Namun sejak Shelly sekolah, ia sudah aktif bermain sosial media. Karena wajah cantik Shelly, ada banyak pria dan wanita yang mengikuti Shelly di media sosial.

Lulus dari SMA, Shelly lanjut ke bangku kuliah, sambil mencari uang dengan cara menjadi konten kreator di berbagai media sosial. Konten-konten yang Shelly buat seringkali viral, dan akhirnya Shelly mulai diundang ke berbagai acara televisi, dan event-event yang diadakan para selebgram.

Ketika Shelly aktif sebagai selebgram, saat itulah Shelly bertemu dengan seorang pria, yang membuat Shelly mengerti arti cinta pada pandangan pertama.

Pria itu tampan dan tampak dewasa. Dari penampilannya, pria itu pastilah seseorang yang berasal dari keluarga kaya raya. Dengan berbagai cara, Shelly akhirnya bisa mendapatkan nama pria tersebut.

Leo Regulus Angkasa, nama pria yang menjadi cinta pertama Shelly.

Mulanya Shelly hanya bisa mengagumi Leo karena perbedaan status sosial yang begitu jauh. Namun tak Shelly sangka, ternyata Leo juga tertarik kepada Shelly.

Tak perlu waktu lama bagi Shelly untuk jatuh dalam pelukan Leo. Hubungan mereka sudah seperti sebuah mimpi bagi Shelly.

Kisah cinta gadis miskin yang mendapatkan pangeran kaya, seperti itulah kisah cinta Shelly dan Leo. Shelly pikir semuanya akan berjalan mulus, karena Leo dan ia saling mencintai.

Namun suatu hari, seseorang datang menghampiri Shelly dan menampar Shelly dengan kenyataan.

Kata-kata pria itu masih membekas di dalam ingatan Shelly, walau hal itu sudah terjadi bertahun-tahun yang lalu.

"Jadi kamu pacarnya Leo?"

Shelly mengangguk. "Iya, aku pacarnya Leo."

Shelly pikir itu adalah pertanyaan yang lumrah, tapi nyatanya tidak. Pertanyaan tersebut rupanya awal dari semua rasa sakit yang Shelly rasakan.

"Bisa-bisanya Leo pacaran dengan cewek kayak kamu."

Shelly mengerutkan keningnya. "Maksud Kakak apa?"

Laki-laki dengan wajah dingin itu tersenyum, meremehkan. "Aku selalu bersaing dengan Leo untuk banyak hal, tapi kali ini aku benar-benar nggak perlu bersaing dengan Leo soal pasangan."

Shelly bingung mendengar kata-kata pria tersebut. Saat Shelly sedang bertanya-tanya, apa maksud dari pria berwajah dingin itu, kalimat selanjutnya dari pria itu membuat Shelly merasa seperti ditampar.

"Kamu nggak pantas pacaran sama Leo. Kamu nggak punya kelebihan. Kamu nggak cantik, dan keluarga kamu juga biasa-biasa aja. Aku saranin kamu putus dari Leo, karena kamu hanya buat diri kamu lebih rendah, kalau kamu ada di samping Leo."

Kata-kata yang pria itu ucapkan, ialah minyak yang membuat api di dalam diri Shelly membara. Saat itu Shelly masih muda. Ia marah dan tersinggung, karena bukan hanya ia yang diremehkan, tapi juga keluarganya.

Karena kata-kata pria tersebut, Shelly akhirnya memutuskan hubungannya dengan Leo, tanpa Leo tau alasan sebenarnya. Shelly juga bekerja mati-matian demi menaikan status sosialnya.

Kembali ke masa kini, ingatan Shelly tentang masa lalunya membuat Shelly mengeraskan rahangnya. Ia tak tahu, bagaimana bisa Ariana bertunangan dengan Aries, pria yang telah merendahkannya dulu. Karena dendam lama, Shelly akhirnya membulatkan tekadnya.

"Aries!" geram Shelly, sambil menatap foto Aries. "Aku nggak akan biarin Ariana salah milih pasangan."

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status