Share

Keegoisan Ibu Mertua

🏵️🏵️🏵️

“Mau nambah, Sayang?” tanya Mas Bimo. Dia berhasil membuyarkan lamunanku.

“Nggak, dong, Mas. Ini aja udah kenyang banget.” Aku pun menyeruput air lemon kesukaanku. “Oh, ya, Mas … jangan lupa bungkusin untuk Bapak, Ibu, dan Ratih.” Aku tidak ingin dianggap sebagai menantu yang lupa keluarga suami ketika sedang makan di luar.

“Lain kali aja, Sayang. Sekarang timing-nya lagi nggak pas. Kamu tahu sendiri tadi sikap Ibu. Bisa-bisa nanti makanan yang kita bawa, nggak dimakan. Aku udah hafal banget sifat Ibu.” Mas Bimo justru memberikan penjelasan panjang lebar dan tidak bersedia membeli makanan untuk orang tua dan adiknya.

“Ya udah, terserah kamu aja.” Aku tidak ingin berdebat. Lagi pun, Mas Bimo pasti lebih tahu sifat keluarganya.

Kami pun segera keluar dari tempat makan tersebut menuju parkiran. Ternyata Bagas sudah tidur di pangkuan Mas Bimo sejak tadi. Aku pun menggendongnya lalu menaiki kendaraan roda dua milik Mas Bimo, kemudian mulai membelah jalanan.

Sepuluh menit kem
Nova Irene Saputra

Terima kasih udah mampir. 💛

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
shilla
semoga Bimo mmg bnr2 tulus dgn clara
goodnovel comment avatar
shilla
ceritanya seru
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status